Bagian 8 》Sakit《

124 94 25
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Entah sudah keberapa hari Andin terbaring dirumah sakit ,merasa aneh dengan keadaan sekitar termasuk orangtuanya. Mereka terkesan menutup-nutupi keadaan dirinya cukup aneh karna ia hanya kehujanan hipotermia lalu pingsan kenapa dirinya bisa dirawat hampir seminggu ini.

Lalu mengapa abang dan orang tuanya bersikap aneh terhadap perhatiannya, bukannya dulu tak perhatian hanya saja perhatian mereka sangatlah aneh bahkan dirinya terkesan tak boleh lelah sekalipun contohnya kemarin dirinya sedang berjalan jalan di taman ia tak sengaja dengan salah satu pengunjung rumah sakit tapi respon abangnya terlalu berlebihan sampai sampai orang yang menabraknya ketakutan.

Aneh memang dirinya sakit apa? Cuma hujan demam lalu pingsan kenapa mereka selebay ini.

Dokter dan perawat datang pukul empat sore ,jadwal dirinya diperiksa. Andin bertekat akan menanyakan sakitnya pasalnya kedua orangtuanya terkesan menutupi keadaan dirinya sekarang.

'Jadi bagaimana perasaanmu Andin?" Tanya dokter Dimas -dokter yang menangani dirinya dari dulu ,ia adalah salah satu dokter pribadi keluarga de 'Angelo.

"Sangat baik dok, bahkan hari ini aku menghabiskan makananku."tutur Andin semangat ,Dokter Dimas tersenyum menanggapi ucapan Andin lalu segera menulis sesuatu diangendanya.

"Bagus tetap lakukan lalu kau akan sembuh." Ucap Dokter Dimas lalu beranjak akan meninggalkan ruangan

"Dokter,tunggu.."

"Ya Andin?" Pria muda itu berbalik menatap Andin bingung.

"Aku merasa sehat bahkan aku sudah tak demam lalu aku kenapa tidak dipulangkan. Sebenarnya aku sakit apa dok?"

Pandangan gelisah terlihat dari raut wajah dokter muda itu , ia kembali berjalan mendekati ranjang pasien sebelum mengatakan kepada asistennya untuk menunggu diluar.

"Memangnya kenapa kamu ingin cepat pulang? Apakah ada yang mengganggumu?"

"Bukan itu dok ,namun aku bosan aku juga sudah sehat aku rindu sekolah."

"Kamu bisa sekolah dengan online Ndin lalu kenapa harus capek capek datang."

"Ih dokter mana tau rasanya ketemu langsung dengan teman mengobrol jalan jalan ah aku merindukannya."

"Yakin teman? Apa kamu punya pacar saya liat dari kemarin hanya abang orangtuamu dan sahabatmu,tak terlihat seorang priapun ."

"Ih dokter kepo pokoknya aku sehat aku ingin pulang. Kalo aku enggak boleh katakan alasan sebenarnya kenapa aku tak boleh meninggalkan rumah sakit ini." Tuntutnya.

"Andin dengar, kamu belum sehat kamu harus menjaga kestabilan tubuhmu dulu."

"Iya kalo aku belum sehat lalu aku sakit apa,mengapa dokter selalu saja mengalihkan topik. Lelah hayati tuh." Ucap Andin kembali dengan dramanya.

"Apa hayati ?bukannya kamu Andin hahahaha."

" tuhkan mengalihkan topik. Aku sakit apa"

Dokter Dimas menghentikan tawanya sepertinya memang sudah seharusnya ia jujur dengan gadis dihadapannya ini, hal ini akan lebih mempermudah pengobatan nantinya.

"Kamu yakin ingin tau? Kenapa tak tanya keluargamu."

"Mereka selalu diam dok."

"Aku akan memberitahumu tapi janji kamu lebih menurut lagi dengan pengobatan nantinya." Tutur Dimas yang diangguki semangat oleh gadis dihadapannya.

"Kamu ingat saat pertama masuk kesini kamu diambil sampel darahnya. Kemarin hasilnya keluar dan ini cukup rumit kamu mengidap Myeloma atau multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang terbentuk dari sel plasma ganas. Sel plasma menghasilkan antibodi yang membantu tubuh menyerang dan membunuh kuman. Masih stadium awal dan ini bisa disembuhkan kamu tenang saja." Ujar Dokter Dimas mencoba membuka pembicaraan karna Andin tiba tiba saja terdiam senyumnya beberapa saat lalu hilang entah kemana.

"Aku tak papa aku yakin aku sembuh, dokter tak usah khawatir." Andin menebarkan tawanya membuat Dimas mau takmau ikut tersenyum.

" Andin menebarkan tawanya membuat Dimas mau takmau ikut tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pitc. Dokter Dimas

***

Andin lebih banyak diam setelah penjelasan dokter Dimas sore taadi bohong jika dia tak sedih ,ia cukup terpukul dengan keadaannya sekalipun dokter Dimas berkata penyakit ini mampu disembuhkan namun ia masih pesimis.

"Dek makan kuy " tawar Arion yang membawa bungkusan makanan cepat saji ditangannya.

"Enggalah bang lagi nggak mood."

"Yah dek ini kan resto favorit lu masa nggak mau,"

"Gue masih kenyang bang, sore tadi dokter Dimas bawain gue salad buah."

Andin menunjuk kotak bekas makannya sore tadi.

"Ciee gebetan baru nih,anjayani baru seminggu ngegebet dokter sebulan direktur kali ya." Ceplos Arion heboh yang dihadiahi lemparan buah anggur dari Andin.

"Ish kasar lu dek KDRT nih,"

"Masih untung buah anggur kalo yang gue lempr duren sekulitnya gimana."

"Yeeu sewot bener yang lagi pedekate ciee"

"Ish abangg!!"

Mereka berdua akhirnya terlibat keheningan Arion yang sibuk dengan sushi dihadapannya dan Andin yang sibuk bermain dengan ponselnya.

"Bang, gue minta maaf ya" ucap Andin tiba tiba.

"Bwuhwat aphah"

"Ish telen dulu kali heran maruk ga ada abisnya deh."

"Iya iya buat apaan lu minta maap kan belum lebaran baru badan lu aja yang makin lebar-an ."

"Sembarangan gue sexy gini dibilang lebar lu tuh makan banyak segitu gitu aja cacingan."

"Bukan cacingan ini anugrah namanya."

"Terserah. Tapi beneran gue minta maaf kalo selama ini bikin susah lo disekolah atau pun dirumah."

"Lebay lo ga masalah lagi baru lo repotin gitu doang asal jangan minta gue buat jodohin lu sama opa opa korea yang doyan joget itu gue masih sanggup."

"Ih napa bawa-bawa bias gue sih kebiasaan."

Tbc

THROUGH The NIGHTWhere stories live. Discover now