Bagian 10 》Lilo《

94 75 16
                                    

Mereka bertiga kini duduk di kantin setelah bell istirahat pertama berbunyi lima menit yang lalu, Andin masih menekuk wajahnya kesal pasalnya ternyata Denaya ikut membohonginya .

"Udah dong Ndin marahnya, kan buat surprise lu juga." Bujuk Denaya menggoyang-goyangkan lengan Andin pelan.

"Hmm." Masih dengan mode juteknya Andin memakan mie ayamnya cuek.

"Jangan ham hem ham hem lu kayak sabyan ntar."

"Apa?"

"Jangan marah ya, nanti gue beliin paketan unlimited deh." Ujar Denaya sambil mengedip-ngedipkan matanya genit.

Seperti yang di duga Andin menolehkan wajahnya dengan cengiran khasnya lalu menganggukan kepalanya tanda setuju, gadis itu tak pernah menyia-yiakan kesempatan emas itu.

"Gitu aja lo nyengir kuda." Cibir Denaya pelan.

Berpindah ke Lilo ,pria itu sama sekali tak terganggu dengan kegiatan dua gadis dihadapannya ia tengah asik menyantap baksonya sambi menoton chanel youtube favoritnya -Nex Carlos pria gendut yang doyan makan apapun dan dimanapun.

Hingga dua orang pria yang dikenal sebagai pentolan sekolah mereka menghampiri meja tempat Andin beserta teman-temannya.

Andin dan Denaya saling tatap bingung, tak biasanya mereka di dekati oleh salah satu most wanted sekolah kecuali Arsene.

"Woi bro kaga ikut ngumpul di rooftop ternyata lagi makan bareng  cewe cantik nih." Si pria berambut cepak -Bastian atau para gadis SMA CEMARA memanggilnya Babas salah satu murid kebanggaan karena ia kepintarannya dalam bidang atletik dan sepak bola , ia juga salah satu pembawa mendali emas di ajang olahraga renang PON tahun kemarin.

"Lagsyu mwaslesh.." ucap Lilo tanpa terlebih dahulu menelan makanannya, membuat Denaya dan Andin menatap horror teman prianya itu yang terlihat sangat kelaparan.

"Ngomong apasih lo?" Andin segera memberikan es teh dihadapannya saat Lilo kembali ingin menjawab pertanyaan Bastian.

"Gue lagi males bareng homo kek kalian." Ucap Lilo sembari kembali mengambil bakso pesanan keduanya.

Secara spontan bastian memukul pundak Lilo kesal "Sembarangan , yang lu bilang homo ini bisa bikin horni satu kelas tau." Gumam Bastian lalu ikut mencomot kentang goreng Denaya.

Plak

"Anjim kasar lu Al ntar kalo gue berkurang kadar kegantengan gue awas lu," desis Bastian kala Renaldy atau kerap disapa Al memukul kepalanya.

"Makanya kalo ngomong disaring jangan asal jeplak, ga liat depan lu cewek." Ujar Al ikut duduk disamping Lilo menghadap Andin.

"Ish punya gue Bas!" ucap Denaya ketika Bastian kembali ikut memakan kentang gorengnya.

"Bagi dikit elah."

"Ck, kan lu kaya tinggal beli kan cepet Bas."

"Lama Den , lagian berbagi sama gue yakin deh dapet pahala banyak."

"Ogah gue berbagi sama playboy kadal kek lu."
Denaya begidik ,

"Eh wait  kok lu tau nama gue sih." Kata Denaya penasaran pasalnya ia kira ia tak bakal dikenali orang se Famous Bastian.

THROUGH The NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang