"Jadi kau sangat menyukai music?" Chris bertamu ia membawa kue yang pastinya tidak akan dimakan oleh Adam tanpa sepengetahun Chris "Ya, bagiku inilah nyawaku" Chris tersenyum "Kau cukup puitis dan berhati hati saat bicara" "Terima kasih, aku anggap itu sebagai pujian" "Memang itu pujian untukmu" "Oh" "Kau mau menemaniku berjalan sekitar sini?" Adam memandangnya "Eh kau bisa sendirian kan" "Aku baru disini dan hanya kau yang kukenal cuaca diluar sedang hangat"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku lebih suka menghabiskan waktu dirumah, itu alasannya" "Ayolah Adam aku tidak menerima penolakan" "Baiklah, jika kau memaksa" Adam menghembuskan nafasnya malas.
Keduanya berjalan pelan entah kenapa Chris mengajaknya berjalan ia tidak suka berjalan disiang hari itu menyakitinya sinar matahari akan membakar kulitnya, ia harus memakai hoodie dan sarung tangan tetap saja ia tidak suka "Kau dari tadi diam saja dan menunduk" "Aku tidak suka siang hari" "Eh kenapa cuacanya sedang bagus setelah hujan salju tadi malam"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tidak membantu sama sekali" Chris tertawa "Kau cantik, dengan kulit pucat dan rambut panjangmu" Adam berhenti memandang Chris "Itu jujur" Chris berhenti mereka saling pandang, ia melihat jelas wajah cengo Adam yang terlihat lucu dimatanya "Aku...jangan panggil aku cantik itu konyol aku laki laki" "Itu benar" "Jangan bercanda itu tidak lucu" Chris menciumnya dan Adam membisu terdiam beruntung mereka sepi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
