08. PAINFUL ( JODOH )

3K 435 262
                                    


   

      

      

    
Haloo😁 cuma mau bilang sebelum membaca, chapter ini mungkin sedikit membosankan, karena banyak narasinya dibanding dialog🤭 semoga nggak bosen yah.

Dua part menuju ending gaes, otak ku terbakar rasanya😭 semoga ini nggak terlalu aneh untuk di baca manusia yah😭

 
Selamat membaca. Banyak typo menanti❤

~~~~~~~~

    

     

     

     

     

    

      
    
Menggenggam erat tangan Rissa yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit, Elang tidak berhenti mengumpati dirinya sendiri atas semua hal yang terjadi hari ini pada tunangannya.

Demi Tuhan. Rissa sedang hamil. Di dalam perut wanita itu, ada calon bayinya yang sedang tumbuh di sana. Larissa hamil anaknya. Buah hatinya. Darah dagingnya. Dan dia menjadi orang terakhir yang tau tentang kehamilan sang calon istri.

Elang sangat menyesali akan hal itu. Bahkan Anne saja sudah tahu lebih dulu dari pada Elang yang seharusnya mengetahui kabar bahagia ini untuk pertama kali.

Elang ingin marah. Ia kecewa. Tapi dia cukup tahu diri untuk menahan semua itu. Elang sadar, kenapa Rissa tidak langsung memberi tau nya tentang kabar bahagia ini. Elang tidak berhak untuk marah, ketika belakangan ini perhatiannya memang terbagi untuk Sella. Tindakan yang secara tidak sengaja membuat Elang me-nomor-dua-kan Rissa yang jelas-jelas berstatus calon istrinya.

Bajingan.

Yah! Elang mengakui itu. Elang memang lelaki bajingan ketika seharusnya dia bisa melepaskan diri dari Sella, tapi Elang malah tidak bisa melakukannya. Dia terhanyut oleh kubangan nafsu yang sekarang menjadi penyesalan terburuk nya.

Sialan. Brengsek.

Elang terus mengumpati dirinya. Tidak peduli bagaimana kacaunya keadaannya saat ini.

Masalah yang seharusnya bisa ia hindari, sekarang malah menjadi momok terburuk yang mangancam impian indahnya untuk membawa Rissa di depan altar. Elang jelas tau, bagaimana Rissa-nya jika sudah mengambil keputusan. Bagaimana kerasnya wanita itu untuk bisa kembali dibujuk.

Dan Elang tidak siap untuk itu. Elang tidak akan pernah siap untuk kehilangan Rissa-nya.

"Sayang .." Suara Elang bergetar. Ada keputusasaan yang terdengar di sana. Jelas, lelaki itu menyesal.

"Maafin aku" kata maaf itu jelas tidak akan merubah semuanya. Elang sudah mengkhianati Rissa, dan kata maaf tidak akan merubah fakta bahwa ia sudah menyentuh Sella.

Yah! Tidak ada yang bisa Elang lakukan selain menyalahkan dirinya sendiri. Ia tidak akan mencari pembenaran atas perbuatannya dengan menyeret nama Sella lagi, atau menyalahkan perempuan itu atas semua yang sudah terjadi. Elang tidak munafik, dia juga ikut andil dalam berlangsung nya hubungan intim dengan perempuan itu sebulan terlahir ini.

LOVE THING  [ HUNLISA ]Where stories live. Discover now