01. PAINFUL ( JODOH )

5.3K 541 403
                                    



      


Hallo✋🏻 sebelum baca cuma mau bilang, part ini mungkin sedikit menguras emosi 😭
Sebenernya, kisah ini based true story seorang teman 😌
  
Jadi cuma mau pengertian aja dari pada pembaca buat nggak berkomentar keterlaluan, meskipun isi ceritanya minta di hujat😭

Tolong hargai yang punya story dan keputusannya. Thank you❤
  
Selamat membaca. Banyak typo yah🤭❤

~~~~~~~~





     

      

       

           


"Iya sayang, iya" Elang menghela nafas resah. "Kamu bisa sabar dikit bisa nggak sih?"

Lelaki tinggi dengan tubuh kekarnya itu mengusap wajahnya frustasi dengan satu tangannya yang bebas.

"Kamu jangan nekat yah, Sella. Tunggu besok, okay?" hembusan nafas kasar terdengar jelas dengan nafas memburu menahan kesal.

"Listen, Sella. Besok Rissa berangkat ke Bali, -- tiga hari. And after that --" lelaki dengan alis tebal mempesona itu perlahan membuang nafasnya lagi melalui lubang hidungnya. "--- i'm tottaly yours"

Lengkungan pada bibir tipisnya terbit setelah mendengar suara manja di seberang sana. Rupanya, Elang berhasil menenangkan perempuan bernama Sella itu agar tidak berbuat nekat.

Elang Agustino --- nama lelaki tampan itu --- menumpu satu tangannya pada pembatas balkon, lalu tangannya yang satu lagi masih setia memegang benda pipih dan menempelkannya pada telinga sebelah kanannya.

"Yes babe. I missed you too" Elang tersenyum cerah di tengah gelapnya malam.

Lelaki tampan itu tidak sadar, bahwa tawa bahagianya pada pukul satu malam itu terdengar begitu menyakitkan di pendengaran Rissa yang kini tengah berdiri mematung dibalik tirai, menatap nanar punggung lebar sang tunangan.

Seperti wanita lainnya yang diam-diam mengetahui pengkhianatan sang kekasih, Rissa juga melakukan hal yang sama. Ia menangis tanpa suara.

Perempuan itu menangkupkan kedua tangan pada mulutnya. Mencoba sebisa mungkin untuk menahan isakannya yang mungkin saja bisa terdengar oleh Elang. Bersamaan dengan hatinya yang semakin sesak, Rissa akhirnya memilih untuk melangkah pergi dari sana, meninggalkan Elang yang masih sibuk dengan wanita yang lain.

Rissa butuh waktu sendiri untuk menenangkan diri, dan juga menata hatinya yang hancur lebur.

Wanita cantik dengan mata indah itu mengambil segelas air dengan tangan bergetar hebat. Rissa berharap, dengan dinginnya air tersebut mampu untuk mengguyur dadanya yang terasa begitu panas juga sesak.

Fakta bahwa Elang-nya sudah berkhianat di belakangnya, sebenarnya tidak begitu mengejutkan untuk Rissa. Perubahan sikap tunangannya satu bulan terakhir sudah cukup memberikannya jawaban atas kerisauan hatinya belakangan ini.

Menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja, Rissa kembali mengingat sekelebat kejadian pada siang itu.

    
     

LOVE THING  [ HUNLISA ]Where stories live. Discover now