3 - Second Home

1.8K 344 85
                                    

"Lumos max-"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lumos max-"

"Tidak boleh menggunakan sihir di luar sekolah, Diego. Kita belum terdaftar di kementrian sihir dan Hogwarts."

Diego cemberut, mengembalikan tongkat nya ke tempat semula. "Sepertinya kamu tau segalanya, Aily?"

Aily terkekeh kecil. "Karena aku membaca."

Seharian penuh mereka habiskan untuk mempersiapkan diri, mengepak barang-barang yang akan dibutuhkan selama di Hogwarts.

Mereka bahkan mempersiapkan satu koper yang berisi penuh dengan jajanan. Mereka pikir, di sana pasti tidak ada jajanan muggle seperti ini, bukan? Allison yang menyarankan ide ini. Lagi pula hanya makanan, tidak akan membuat masalah.

Mereka kini sedang berkumpul di ruang tamu, menunggu Dad dan Mum mereka datang. Masing-masing membawa sebanyak 3 koper. Hargreeves boys memilih burung hantu sebagai hewan peliharaan, setidaknya berguna. Allison dan Vanya, mereka memilih kucing sedangkan Aily, entah apa yang ada dipikirkan gadis itu, Five bahkan sempat menolak ketika Aily mengajak nya ke toko ular.

Dan ya, Aily dapat seekor ular berukuran kecil bewarna putih yang menurutnya sangat lucu.

Dan ya, Aily dapat seekor ular berukuran kecil bewarna putih yang menurutnya sangat lucu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sangat lucu. Hah, ada-ada saja adik bungsu kita ini." Diego hanya menggelengkan kepala nya melihat kelakuan Aily yang sedari tadi bermain dengan Chamo, nama ular peliharaannya.

"Oh ayolah dia benar-benar lucu!"

"Terserah!!!"

Tak lama Mr. Hargreeves turun bersama Grace, keduanya sudah siap untuk mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah sihir Hogwarts.

"Sudah memastikan tidak ada barang yang tertinggal?" Grace bertanya dengan lembut, menghampiri anak-anaknya. Mengecup pucuk kepala Diego dan Aily yang kebetulan berdiri bersebelahan.

"Tidak ada, Mum."

"Baiklah, ayo berangkat."

Inilah yang mereka tunggu-tunggu. Tapi tetap saja ada rasa tidak rela meninggalkan rumah selama berbulan-bulan dan tentu ada rasa senang juga karena akhirnya mereka tidak menjalani latihan yang sangat tidak lazim bagi anak seumuran mereka. Jangan lupa ketika setiap ada misi yang mengharuskan mereka turun ke lapangan secara langsung.

Number Eight: Reincarnation | TUA X HPWhere stories live. Discover now