1 - Letters and Fire

2.3K 353 33
                                    

Setelah Aily sadar, mereka langsung terpekik senang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah Aily sadar, mereka langsung terpekik senang. Dengan cepat menarik Aily untuk bergabung, meniup lilin bersama dan menanyakan beberapa hal padanya. Untungnya tubuh Aily memiliki sistem imun yang kuat dan meregenerasi dengan cepat. Tapi tetap saja, Aily harus beradaptasi dengan dunia baru nya.

Setelah makan malam, Aily kembali ke kamar nya, membersihkan diri lalu berbaring di atas ranjang empuk nya.

'Jadi seperti ini rasanya...'

Sedari tadi Aily bergumam dalam diam sambil memejamkan mata nya. Seharian ini ia habiskan waktu bersama saudara-saudari nya karena kalau kalian lupa, hari ini adalah ulang tahun mereka hingga ia tidak bisa menghabiskan waktu untuk diri sendiri.

Piyama dengan logo The Umbrella Academy melekat di tubuh ramping nya, hingga tak menyadari kalau seseorang masuk ke dalam kamar.

"Seharusnya kamu mengunci pintu nya." Aily langsung membuka mata dan terduduk, sedikit terkejut ketika Five masuk ke kamar nya.

"Untuk apa?" Aily bertanya dengan dari mengerut dan juga bertanya-tanya, ada gerangan apa Five datang ke kamar nya?

Five hanya mengangkat bahu, duduk di tepi jendela kamar sambil memandangi langit malam. "Akhir-akhir ini Klaus sering mengigau sampai tidur berjalan dan memasuki setiap ruangan di rumah ini. Entahlah, sepertinya di teror oleh orang-orang mati membuatnya sedikit gila."

Aily yang mendengarnya hanya berdecak. "Bicaramu."

"Kekuatanmu sudah pulih?"

'Ah ya, aku tidak tau apa kemampuan ku...'

Yang ditanya hanya mengangkat bahu. "Apa tujuan mu kemari?" Alih-alih menjawab pertanyaan Five, Aily malah memberikan pertanyaan.

"Insomnia. Kurasa, aku harus mengurangi kadar kafein nya."

Aily hanya mengangguk, ia juga tidak bisa tidur. Ada banyak sekali pertanyaan yang bersarang di kepala nya. Semuanya terlalu asing, yang ia tau hanyalah namanya sendiri.

Matanya menatap sekitar kamar, ternyata ada rak buku yang lumayan besar di bagian sudut kamar. Berdiri dari duduk nya kemudian berjalan menuju rak buku tersebut.

Memang di kehidupan sebelumnya dia sangat suka membaca, tapi ia tidak tau jika reinkarnasi membuat bagian dari dirinya tidak sepenuhnya hilang. Tangan nya terjulur ke salah satu buku yang menarik perhatian nya, dan lihatlah, oh–! Ini adalah karya Vanya!

Ketika ia hendak kembali menuju kasur, matanya tak sengaja menatap cermin, tepat di samping rak buku itu. Kedua matanya membola.

'Siapa itu?!'

Well, bagaimana tidak terkejut?

Yang ada di pantulan cermin adalah seorang gadis dengan rambut panjang bergelombang bewarna deep red, kulit seputih susu, tubuh ramping, wajah mulus, iris mata bewarna emas. Saking terkejutnya, pekikan kecil darinya membuat Five menoleh kearahnya.

Number Eight: Reincarnation | TUA X HPWhere stories live. Discover now