"Jisung!"

Kepala Jisung banyak mengeluarkan darah, tapi rasa sakit Jisung tergantikan dengan rasa khawatirnya pada si manis. "Chenle kamu ga apa apa kan?"

"Hiks kamu ini gimana?! Ka-Kamu yang hiks luka parah gitu!"

Jisung mengusap air mata Chenle. "Jangan nangis, aku baik-baik aja."

"Tapi darah kamu banyak kelu-"

"Park Jisung!"

Jisung berbalik melihat orang yang memanggil namanya. Orang itu tersenyum puas melihat keadaan Jisung. "Gimana hadiah dari gue? Bagus kan?"

"Cha Junho bajingan!"

Jisung segera berlari ke arah Junho, memberikan pukulan yang keras hingga laki-laki itu terjungkal ke belakang. Dia, orang itu selalu mencari masalah dengan Jisung. Entah masalah di dalam kelas ataupun di luar kelas.

Ini sudah keterlaluan, Junho membuat Chenle terluka. Jisung memukul Junho dengan membabi buta. Wajah rupawan Junho kini sudah tidak berbentuk lagi, beberapa giginya bahkan lepas.

"Jisung berhenti!"

Entah apa yang menyumbat telinga Jisung, tapi si jangkung enggan mendengarkan kata-kata Chenle. "Jisung jangan begini!"

Lagi-lagi Chenle gagal untuk membuat Jisung berhenti. Memang ini bukan salah Jisung, tapi bukankah Jisung akan terlibat masalah jika melakukan itu? Chenle ga mau itu terjadi.

"Kalo kamu ga berhenti, kita-ki-kita ga udah ketemu lagi!

Hening.

Jisung benar-benar berhenti. Chenle tidak mengira kalau cara ini akan berhasil. Segera Chenle menarik Jisung ke unit kesehatan sekolah. Yang lebih penting, Jisung harus menjauhi laki-laki bernama Cha Junho itu.

Dia khawatir melihat darah di kepala Jisung. Sepanjang perjalan, semua orang memandangi mereka. Air mata Chenle terus jatuh membasahi wajahnya. Mulutnya terus bergumam, Jisungie jangan meninggal please!

Saat masuk ke unit kesehatan, dokter di sana panik melihat Jisung. "Ssaem, tolong bantu orang yang sekarat di belakang sekolah. Jisung biar aku yang urus."

"Tidak bisa, kondisi dia sangat parah. Lebih baik kamu pergi menemui kepala sekolah."

"Ssaem, kondisi orang itu lebih parah dari Jisung! Dia hampir mati, tolong bantu dia."

Lagi-lagi tangis Chenle pecah, dokter itu setuju dan langsung berlari ke arah belakang sekolah dengan kotak P3K. Chenle mendudukkan Jisung di kasur.

Dia segera mengambil sebaskom air bersih dan kain untuk membasuh darah di kepala Jisung. Selama proses itu, tangisan Chenle tidak berhenti dan malah semakin keras ketika melihat kepala Jisung yang sedikit robek.

"Le, aku-"

"Diem!"

"Jangan nangis." Jisung mencoba untuk menghapus jejak air mata Chenle namun segera di tepis kasar oleh si manis.

"Jangan pegang, kamu buat aku takut."

Deg

Jika orang lain yang mengatakan itu, maka Jisung tidak akan menanggapinya. Tapi kalau Chenle yang bilang, rasanya sangat menyakitkan. Meski begitu Chenle tetap mengobati Jisung dengan telaten.

Setelah membersihkan luka Jisung, Chenle memberikan alkohol untuk mensterilkan-nya. Jisung meringis kesakitan, tapi Chenle tidak peduli.

Setelah dirasa cukup, Chenle berdiri lalu mengambil perban untuk menutup luka Jisung. Chenle melakukannya dengan baik, perbanannya rapi.

Beres memberikan perawatan, Chenle segera memeluk leher Jisung dengan erat. Hampir saja Chenle kehilangan orang yang dia sayang.

"Kenapa peluk?"

"Kamu ga mau dipelik aku?"

"Bukannya kamu takut sama aku?"

"Iya takut! Tapi aku takut kamu meninggal juga."

Jisung tersenyum mendengarnya. Jadi Chenle khawatir dengan kondisinya. Chenle marah karena dia terluka dan hampir meninggal. Jisung jadi sangat senang.

 Jisung jadi sangat senang

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.



Buat next Chapter masih cerita sebelum Chenle pacaran ma Jisung ya! Jadi kalau ini sangat tidak menarik untuk kalian, boleh di sekip aja.

Eh lupa!

Gais makasih banyak buat 1

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Gais makasih banyak buat 1.27K viewnya! Kalian hebat dah bisa nemuin cerita ini. Untuk vote dan kesabaran kalian dalam menunggu update juga, makasih ya!

Cerita ini bisa sampe view segitu berkat kalian yang udah baca, vote, komen, sama nunggu update! Aku sendiri cuma promosiin cerita ini satu kali. Emang cuma 1K tapi ini udah termasuk goal aku!

Jadi makasih banyak, cerita ini sukses berkat kalian semua! (つ✧ω✧)つ

Tutorial | ChenJi  [✔️]Onde histórias criam vida. Descubra agora