Teman-teman sekelas Chenle sempat kebingungan karena Chenle selalu menghilang setiap jam istirahat. Kan kalau ga ada Chenle ga bisa minta traktir.

"Chenle, hari ini makan di kantin yuk!" ajak Jaechan, salah satu teman sekelas Chenle.

"Eum, kaya ga bisa deh. Aku mau makan sama Jisung."

"Loh kirain Jisung udah jadian sama Minho! Kenapa dia malah makan sama lo ya?"

Chenle jadi kaget mendengarnya. Kalau Jisung sudah punya pacar kenapa dia harus PDKT sama dia coba? Apa Chenle ini hanya dijadikan selingkuhan?

"Tapi Jisung belum punya pacar!"

"Han Jisung udah pacaran sama Minho, percaya deh!"

Such a relief, it wasn't Park Jisung. Chenle menghela nafas lega. Untung saja itu bukan Jisung jangkung yang akhir-akhir ini selalu membuatnya tersipu.

"Kan aku makannya sama Park Jisung! Dia masih jomblo kok."

"HAH LO MAKAN SAMA PARK JISUNG?!"

"Loh memangnya ga boleh ya?"

"Le lebih baik lo jauh-jauh dari Jisung yang itu. Dia orang ga bener, ga cocok banget sama lo yang masih doyan minum susu tiap malem."

Maksudnya Jisung orang yang ga bener apa? Chenle sama sekali tidak mengerti maksud Jaechan. Terus apa hak Jaechan menyuruhnya menjauh dari Jisung?

"You know, he's wild. He isn't a good person for you. Jisung itu preman Le, lebih baik lo jauh-jauh dari dia sebelum lo rusak sama dia."

Chenle ga percaya, buktinya Jisung selalu baik padanya. Jisung tidak pernah membentaknya seperti tutor pribadinya. Jisung selalu memberikan senyuman yang manis buatnya.

Tatapan Jisung selalu lembut, Chenle tidak pernah lihat Jisung yang seperti preman. Ralat, dia pernah tapi itu hanya karena wajah Jisung yang terluka waktu pertama kali bertemu.

"Tapi-"

"Chenle!"

Belum sempat Chenle selesai berbicara, Jisung datang menghampirinya. Pakaiannya tidak rapi dan pipinya sedikit lebam. Kenapa Chenle jadi ragu setelah melihat penampilan Jisung?

"Jisungie kenapa mukanya begitu?"

"Oh, tadi aku habis berantem. Tapi bukan aku yang mulai duluan, ini cuma bentuk pertahanan diri."

Tuh kan Jisung! Kenapa dia membuat apa yang Jaechan katakan sebelumnya semakin benar? But stay positive, mungkin Jisung memang berusaha membela diri.

"Tapi Jisungie ga kenapa-kenapa kan?"

Tangan Chenle terulur untuk menyentuh ujung bibir Jisung yang terluka, membuat si jangkung meringis karena kesaktian.

"Sshhh."

"Eh ma-maaf!"

Sebelum Chenle menarik tangannya, Jisung menahan tangan gebetannya itu untuk tetap berada di pipinya. "Tangan kamu lembut."

"Sakit banget ya?"

"Engga."

"Jisungie beneran ga kenapa-kenapa kan? Mukanya sampai babak belur gini."

"Ga pa pa sayangku"

Perlu kalian ingat, di sama masih ada Jaechan yang memandang mereka dengan tatapan tidak percayanya. Ini pertama kalinya Jaechan melihat Jisung yang seperti ini.

Tutorial | ChenJi  [✔️]Where stories live. Discover now