Part 17: The Letter

Start from the beginning
                                    

Namjoon meraih wajah Seokjin segera setelah dia selesai menelepon, "Aku sudah menghubungi Penasihat Yoongi dan juga Minsoo, serta Daejung. Daejung sedang memeriksa perimeter di sekitar rumah sekarang." Namjoon mengusap pipi Seokjin dengan ibu jarinya, "Jangan khawatir, kau akan baik-baik saja."

Seokjin terdiam dan mengangguk pelan, "Tapi kenapa surat itu bisa ada di kamar ini? Ini kamar pribadimu, Namjoon."

Namjoon menyisir rambutnya dengan tangan, "Aku tahu, Daejung bilang dia akan memeriksa dan bertanya pada staff di rumah ini untuk memeriksa siapa saja yang masuk ke kamarku hari ini. Ada kamera pengawas di gerbang rumah jadi kurasa kita bisa melihat siapapun itu yang mengantarkan surat ke rumah ini jika surat itu datang dari luar."

Seokjin mengangguk lagi dan Namjoon menghela napas pelan kemudian duduk di sebelah Seokjin. Dia meraih tangan Seokjin ke dalam genggaman tangannya dan memberikan usapan ringan dengan menggunakan ibu jarinya di punggung tangan Seokjin.

Tak lama kemudian Yoongi dan Minsoo datang ke kamar, ekspresi Yoongi seperti menjelaskan seberapa berbahayanya situasi Seokjin saat ini. Seokjin tidak pernah membahas terkait masalahnya dengan Yoongi dan sepertinya Yoongi sudah memahami situasi ini.

Yoongi menghela napas pelan seraya duduk di seberang Namjoon dan Seokjin, "Seorang pangeran di kerajaan biasanya memang akan mendapatkan death threats tapi aku tidak menduga ancaman itu akan dikirimkan secara langsung ke kamar tidur sang pangeran itu sendiri." Yoongi memijat pelipisnya, "Aku tahu soal death threats yang dikirimkan padamu ke database istana dan aku selalu menutupinya darimu agar kau tidak khawatir, tapi aku tidak menyangka jadinya akan seperti ini."

Seokjin melirik Namjoon dan Namjoon tersenyum seraya meremas tangan Seokjin dalam genggamannya. Seokjin sudah menceritakan soal ancaman yang dikirimkan ke ponselnya pada Namjoon dan Namjoon sendiri tahu bahwa pasukan khususnya sudah mengatakan bahwa Seokjin memang mendapatkan death threats lebih banyak namun pasukan khususnya melindungi fakta itu dari istana.

Oleh karena itu Namjoon mengerti kenapa Yoongi terlihat tegang, death threats yang lolos ke database istana hanya death threats yang tidak terlalu berbahaya dan terkesan seperti ancaman kosong. Akan tetapi Namjoon rasa Yoongi dan Minsoo sebaiknya ikut membantu dalam proses penyelidikan terkait death threats ini sebelum keselamatan Seokjin lebih terancam.

"Surat itu mungkin diantarkan ke kamar oleh salah satu staff, Daejung sedang mengurus itu sekarang, dia akan segera datang ke sini setelah mendapatkan informasi yang cukup." Namjoon menarik napas dengan perlahan, "Aku memanggil kalian ke sini untuk menjelaskan situasinya karena aku mengkhawatirkan keselamatan Seokjin, tapi aku minta pada kalian agar tidak mengatakan apapun ke istana terkait surat ini."

Yoongi mengerjap, "Bagaimana dengan Daejung dan pengawal Pangeran Seokjin?"

Namjoon menggeleng, "Aku memberi perintah secara langsung pada Daejung untuk tidak mengatakan apa pun pada siapa pun. Dan Daejung tidak tahu soal death threats, aku hanya mengatakan padanya untuk memeriksa siapa staff yang masuk ke kamarku seharian ini."

Seokjin memijat pelipisnya, "Lantas apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Staff di istana tentunya akan memeriksa tiap surat dan paket yang dikirimkan pada seorang pangeran jika tidak diberikan nama pengirim yang jelas. Kurasa surat itu bisa ada di sini karena staff di rumah ini yang kurang teliti." Namjoon memulai, "Di amplop itu tidak ada nama dan alamat pengirim, hanya ada nama Seokjin. Aku akan menyimpan amplop dan surat itu untuk kuselidiki lebih jauh, mungkin aku akan menemukan sesuatu di sana."

"Yang Mulia, anda yakin kita harus merahasiakan ini dari istana?" tanya Minsoo.

Namjoon mengangguk, "Jika kita melaporkan ini pada istana, maka Raja pastinya akan melakukan sesuatu, dan mungkin itu adalah yang diinginkan oleh pihak pemberi ancaman, sebaiknya kita biarkan saja seperti ini tapi kita tetap menyelidikinya secara diam-diam, aku memberi tahu hal ini kepada kalian karena sebagai Penasihat kami, kalian memiliki sumber informasi di istana dan kalian tahu bagaimana cara mendapatkannya."

Régalien Wedding [ ON HOLD ]Where stories live. Discover now