Part 2: Accepted

9.6K 1.6K 143
                                    

Seokjin berlari menyusuri koridor untuk pergi menuju ruangan ayahnya. Sisi ruang belajar Seokjin terletak di bagian dalam bangunan utama istana sementara sisi ruangan ayahnya berada di sisi bangunan luar istana, tepatnya di bangunan tengah dari keseluruhan istana.

Seokjin harus berlari cukup jauh untuk mencapai ruangan ayahnya atau mungkin dia akan terlambat menghampiri Namjoon.

Jika Jenderal itu sudah kembali ke sisi istana tempat latihan militer, maka Seokjin akan semakin sulit menemui Namjoon. Seokjin tidak pernah pergi ke sana dan dia tidak ingin menarik perhatian, tentunya kehadiran pangeran yang sangat jarang mengurus militer di barak prajurit adalah sesuatu yang tidak biasa, bukan? 

Seokjin sedikit merutuki keputusan ayahnya yang 'menyembunyikan' semua tempat tinggal pangeran dalam bangunan utama istana yang memiliki lorong berkelit dan rumit. Napas Seokjin mulai terengah karena berlari, beberapa penjaga istana menatapnya dengan bingung, beberapa terlihat terkejut karena Seokjin mendadak melakukan sprint dalam koridor istana, dan Seokjin tidak melihat reaksi dari yang lainnya karena dia sibuk berlari.

Akan tetapi, Seokjin jelas tahu bahwa para pelayannya tidak akan suka ini. Seokjin berlari dalam pakaian kasualnya yang biasa dan tentunya kemejanya sudah sangat kusut, para pelayan itu pastinya akan memohon pada Seokjin agar dia mandi dan mengganti pakaiannya karena berkeringat akibat dari berlarian di dalam istana yang tenang jelas bukan tindakan seorang pangeran.

Seokjin jelas melanggar beberapa protokol utama istana karena berlari di koridor istana itu sangat dilarang, kecuali jika terjadi perang.

Seokjin menghentikan larinya, sepatu kulitnya menimbulkan bunyi berdecit yang keras dan Seokjin yakin dia sudah merusak lapisan bawah sepatu itu, dan dia jelas akan membuat kepala pelayan yang mengurusnya menangis karena Seokjin merusak salah satu sepatunya. Seokjin mencoba mengatur napasnya dan di kejauhan dia melihat Jenderal Namjoon, berjalan tenang menyusuri koridor dengan pandangan terarah ke depan.

Seokjin menarik napas, mengabaikan semua protokol kesopanan yang harus dia ikuti sebagai pangeran (oh, lagipula dia sudah melanggar cukup banyak protokol kesopanan saat ini), Seokjin berlari mengejar Namjoon dan menangkap pergelangan tangan Jenderal itu. "Tunggu!"

Namjoon berhenti melangkah, dia berbalik dan dahinya berkerut samar saat melihat penampilan Seokjin. Napasnya terengah, keringat menetes dari pelipis Seokjin dan rambutnya berantakan karena berlari.

"Yang Mulia?" Namjoon memanggil pelan. Dia tidak boleh mencela penampilan anggota keluarga kerajaan seaneh apapun kelihatannya sehingga Namjoon tidak mengatakan apapun terkait penampilan Seokjin yang berantakan dan juga napasnya yang berkejaran seolah dia baru saja mengikuti marathon.

Setelah napasnya kembali normal, Seokjin merasa jauh lebih baik. Dia membuka matanya dan mengerjap, hal pertama yang tertangkap pandangannya adalah tangannya yang memegangi pergelangan tangan Jenderal Namjoon. Kulit Jenderal Namjoon sedikit tan akibat terbakar matahari dan itu terlihat dari punggung tangannya yang tidak tertutupi pakaian, tangannya juga sedikit keras, berbeda dengan Seokjin.

Anggota keluarga kerajaan dilarang untuk menyentuh sembarang orang kecuali untuk urusan diplomatis. Seokjin mengingat aturan itu dan dia segera melompat mundur menjauhi Namjoon, tanpa sadar memasang gerakan defensif dengan melindungi tangannya yang baru saja menyentuh Namjoon di depan dada.

Mata Seokjin membelalak terkejut, pikirannya terasa kosong dan Seokjin mendadak lupa tujuan utamanya melakukan marathon dari ruang belajarnya ke sini.

Namjoon menunggu Seokjin untuk bicara namun pangeran itu tidak juga mengatakan apapun. Dia justru berdiri diam di koridor dengan kedua tangan saling meremas. Namjoon tahu soal peraturan terkait keluarga kerajaan yang tidak boleh menyentuh orang lain sembarangan, Namjoon bisa mengerti mungkin itu mempengaruhi Seokjin karena jelas dia baru saja melanggar aturan itu.

Régalien Wedding [ ON HOLD ]Where stories live. Discover now