Part 7: Days Before The Wedding

9K 1.6K 130
                                    

Namjoon menghela napas pelan seraya memutus panggilan telepon yang sebelumnya tersambung ke ibunya. Hari pernikahan yang semakin dekat membuat Namjoon harus mengutamakan persiapan untuk tradisi dan berbagai persiapan lainnya sebelum hari pernikahannya benar-benar tiba.

Kerajaan Lazurite tidak memiliki terlalu banyak tradisi pernikahan yang merepotkan, namun karena ini adalah pernikahan dalam lingkungan keluarga utama kerajaan, tentunya akan disambut berbeda.

Setelah upacara pernikahan di istana yang dilaksanakan secara tertutup, pasangan baru itu diharuskan untuk mengunjungi pulau-pulau di kerajaan Lazurite karena tiap warga asli pulau sudah menyiapkan sebuah pesta kecil untuk mereka.

Namjoon lahir di Pulau Blu, dan tentunya pesta untuk merayakan pernikahannya akan diadakan secara meriah di Pulau Blu. Namjoon sudah cukup lama tidak pulang ke Blu karena hari liburnya sebagai Jenderal tidak lama.

Biasanya Namjoon hanya akan pulang di hari-hari besar dan juga saat merayakan tahun baru. Ayah dan ibunya sepertinya sangat senang dan bangga mengetahui anak mereka akan menjadi anggota keluarga kerajaan, dan Namjoon tentunya tidak akan merusak kebahagiaan itu dengan mengatakan bahwa pernikahan ini terjadi hanya karena Pangeran Seokjin memintanya.

Namjoon menunduk menatap layar ponselnya, ibunya menelepon untuk memastikan kepulangan Namjoon ke Blu besok untuk melakukan persiapan sebelum pernikahan.

Berdasarkan tradisi keluarga kerajaan, calon anggota keluarga kerajaan yang baru harus menghabiskan waktu minimal tiga hari di tempat kelahirannya sebelum kemudian melangsungkan pernikahan di wilayah kerajaan utama.

Namjoon rasa seisi pulau kecil tempatnya lahir itu pastinya telah menyiapkan banyak hal untuk menyambut pernikahan Namjoon dan Pangeran Seokjin. Namjoon menghela napas lagi, kesibukannya belakangan ini benar-benar membuat Namjoon tidak berpikir panjang mengenai upacara pernikahannya.

Walaupun Namjoon rasa dia masih agak ragu dengan bagaimana kehidupan pernikahannya akan berjalan, namun dia akan berusaha untuk tampil sebagai suami yang baik di depan semua orang dan memastikan Pangeran Seokjin akan terlindungi dengan baik.

Namjoon sudah belajar sangat banyak mengenai tradisi dan pesta-pesta yang akan dilaksanakan setelah hari pernikahan. Ada banyak hal yang harus dilakukan Namjoon sejak sebelum dan sesudah upacara pernikahan, ada beberapa dari tradisi itu yang membuat Namjoon mengernyit karena dia tidak berpikir dia akan bisa melakukannya.

Pandangan Namjoon melirik ke arah mejanya yang dipenuhi tumpukan berkas dan dokumen. Namjoon berniat untuk menyelesaikan pekerjaannya sebanyak mungkin sebelum mengambil cuti untuk mengurus pernikahannya dan juga pesta-pesta setelah pernikahan.

Beberapa dokumen hanya membahas mengenai militer istana, tapi ada juga laporan mengenai tim keamanan yang akan disiapkan selama upacara pernikahan dan juga tim pengawalan khusus yang disiapkan untuk mengawal Namjoon dan Pangeran Seokjin saat berkunjung ke pulau-pulau setelah pernikahan.

Namun di antara semua dokumen itu, ada satu berkas yang membuat Namjoon benar-benar memikirkannya, itu adalah berkas laporan terkait death threats yang diterima Pangeran Seokjin dan dikirimkan oleh ketua pasukan khusus yang diminta oleh Namjoon sebelumnya.

Beberapa death threats terlihat seperti ujaran kebencian biasa, Namjoon masih bisa mengabaikan hal tersebut, namun ada juga beberapa death threats serta ujaran kebencian yang sepertinya mengarah pada Pangeran Seokjin secara personal.

Jika mereka hanya mengatakan bahwa mereka membenci Pangeran Seokjin dan ingin dia mundur dari jabatannya sebagai pangeran, semua pangeran di kerajaan ini menerima hal itu, namun ada beberapa ujaran kebencian yang mengarah pada bidang personal seperti tentang dia yang melihat Pangeran Seokjin dan bagaimana dia mengatakan bahwa dia ingin mencekik Pangeran Seokjin saat berjalan di luar untuk jadwalnya.

Régalien Wedding [ ON HOLD ]Where stories live. Discover now