Part 9.

44.8K 4.1K 491
                                    

Suara dering handphone mengganggu tidur nyenyak pria berparas bule yang sedang berada di alam mimpi. Bright meraih ponsel yang tepat di sampingnya dan sedikit membuka matanya untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Halo" Sapa Bright dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Halo Winnie" Balas orang diseberang sana

Bright mengerutkan dahinya, "Siapa Winnie?"

"Win Metawin dipanggil Winnie. Ini siapa? Ini bukan seperti suara Win"

Bright membuka matanya dengan sempurna dan melihat ponsel yang sedang ia pegang, tertera nama Jj di panggilan tersebut, "Astaga ternyata punya dia" Gumam Bright pelan lalu kembali meletakkan ponsel Win di telinganya

"Halo, siapapun disana tolong bilang sama Winnie kalau dosen ada mengirimkan tugas di grup kelas dan suruh dia kerjakan lalu kirim ke aku"

"Kerjakan tugasmu sendiri, jangan sia-siakan uang kuliahmu tapi kau jadi bodoh"

"Baj.... "

Bright memutuskan panggilan tersebut sebelum seseorang diseberang sana memakinya, Bright mengucek matanya dan melihat kesamping kalau Win sudah tidak ada di ranjang padahal semalam ia memeluk pria itu dengan erat. Dengan segera Bright pun keluar dari kamar untuk mencari Win namun tidak ada, Bright mencari ke depan rumah ini juga tidak ada dan satu-satunya tempat yang belum ia kunjungi bagian belakang rumah. Saat Bright berjalan ke bagian belakang rumah ia mencium aroma masakan yang sangat enak, Bright sudah berdiri di ambang pintu belakang ia melihat Win sedang memasak bersama Jennie menggunakan kayu bakar dan sesekali Win tertawa karena Jennie membuat lelucon.

Win merasa ada seseorang yang tengah memperhatikan dirinya dan Jennie, ternyata benar saat Win melihat ke belakang Bright sedang berdiri menatapnya, rambut pria itu berantakan karena bangun tidur namun ia terlihat sangat tampan walaupun begitu.

Jennie berdiri dari jongkoknya sambil membawa piring berisikan makanan yang baru saja ia masak dengan Win, "Nak, kau sudah bangun? Ayo kita sarapan" Ucapnya saat melihat Bright

Bright tersenyum tipis sambil mengangguk. Jennie pun masuk ke dalam rumahnya untuk meletakkan makanan tersebut di meja makan. Sedangkan Bright ia menghampiri Win yang masih memasak makanan lain, Bright berdiri di samping pemuda yang sedang meniup kayu bakar karena apinya yang hampir mati namun Win terlalu kencang meniupnya sehingga abu kayu tersebut mengenai wajahnya dan ia terbatuk-batuk.

Bright yang melihat itu ingin tertawa namun ia tahan dan Win menyadari bahwa Bright berdiri di sampingnya lalu ia mendongak menatap pria yang sedang berdiri di sampingnya ini.

"Tuan, mengapa anda hanya menonton? Mari bantu saya, ini sedikit susah" Ujarnya

Bright berjongkok di sebelah Win dan ia melihat wajah putih Win yang hitam-hitam karena abu kayu mengenai wajahnya, Bright pun membersihkan pipi Win membuat Win terkejut dan tiba-tiba jantungnya berdetak sangat kencang karena tindakan Bright ditambah lagi wajah pria itu sangat dekat dengan wajahnya membuat Win menahan napasnya.

Setelah selesai, Bright menjauhkan wajahnya barulah Win bisa bernapas lega.

"Begini caranya" Kata Bright, ia menghembus kayu bakar di dalam sana dengan perlahan lalu memasukkan kayu yang lain untuk dibakar, "Tiup pelan-pelan agar apinya hidup dan tambahkan kayu lagi karena kayu di dalam sudah hampir habis" Sambungnya

Win hanya melihat Bright melakukan itu, ternyata ketua mafia disampingnya ini tau dengan hal-hal yang sudah tidak modern lagi. Win pun mengaduk masakannya sedangkan Bright yang mengurus kayu-kayu bakar tersebut. Terkadang mereka saling menoleh hingga tatapan keduanya bertemu, dengan segera Win memalingkan wajahnya karena tidak tahan dengan tatapan mata majikannya ini yang sangat menyihir.

My Boss My Boo [Bright x Win]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang