Part 5.

54.8K 4.9K 547
                                    

Peluru berkecepatan tinggi terkalahkan dengan kecepatan Bright yang dengan sigap memeluk tubuh Win dari depan hingga peluru tersebut mengenai lengannya.

Orang yang berusaha mencelakai Bright dan Win langsung lari setelah melihat tembakannya mengenai salah satu dari keduanya. Sedangkan Bright, lengannya berdarah banyak dan pelukannya di tubuh Win ia lepas karena sakit yang di deritanya. Dan Win, ia merasa sangat terkejut sehingga tubuhnya bergetar hebat.

Win yang syok melihat lengan Bright mengeluarkan darah yang sangat banyak tiba-tiba menangis, kalau saja Bright tidak melindungi dirinya pasti Win yang sudah merasakan apa yang Bright rasakan sekarang. Kini Bright meringis menahan sakit sambil memegangi lengannya yang berdarah.

"Hiksss... Tuan lengan anda berdarah" Isak Win

"Tidakpapa" Jawab Bright dengan meringis karena sakit di lengannya.

Bagaimana bisa pria itu menjawab dengan santai disaat lengannya berdarah hebat. Win masih menangis, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru jalan ini, namun Win tidak melihat ada seorang pun yang lewat disekitar sini untuk membantunya dan Bright.

Win kembali menatap Bright yang masih meringis kesakitan sambil memegangi lengannya, kini telapak tangan pria itu di penuhi dengan darah.

"Tuan anda harus dibawa ke rumah sakit hikss..."

Bright menggeleng pelan, "Tidak perlu, ini bukan saatnya kau menangis sekarang kita harus kembali ke castle secepatnya"

"T-tapi Tuan... "

Bright tidak mendengarkan Win, ia berjalan duluan diikuti Win dari belakang yang masih dengan tangisannya. Di sepanjang jalan darah Bright berjatuhan di aspal dan di sepanjang jalan juga Win terus mengoceh membuat Bright jengah.

"Hikss...Tuan anda harus secepatnya di bawa ke rumah sakit"

Bright tidak menghiraukan ucapan Win yang berjalan di belakangnya, ia terus meringis kesakitan berharap secepatnya sampai ke castle. Bright memperbesar langkahnya ia tidak ingin berlari, jika berlari darahnya akan semakin banyak yang keluar.

Langkah besar kaki Bright tidak sebesar langkah kaki Win hingga Win sedikit berlari untuk menyeimbangi langkahnya dan Bright.

Bright menolehkan kepalanya kesamping melihat Win yang kini berjalan disebelahnya, pria itu menangis tersedu-sedu hingga matanya mulai membengkak.

"Hikss... Tuan"

"Diam" Bentak Bright dingin membuat Win terkejut dan tidak berani berbicara sepata-kata pun.

Win terus menyeimbangi langkahnya dan Bright hingga keduanya sampai di castle pria blasteran tersebut. Bright dan Win langsung masuk ke dalam castle ini.

"FRANK MIKE JANE" Teriak Bright dengan satu tarikan napas.

Ketiga saudaranya itu pun langsung menghampiri Bright dan Win karena mendengar teriakan Bright yang menggelegar. Ketiganya terkejut melihat tangan kanan Bright yang berlumuran darah dan dengan seorang pria yang menangis di dekatnya.

"Phii, apa yang terjadi padamu?" Tanya Frank panik karena melihat keadaan kakaknya

Dan Mike memegangi pundak Bright agar pria itu tidak terhuyung karena tubuhnya yang menahan sakit.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Mike yang tak kalah panik dengan Frank

Bright merasa kesal dengan Frank dan Mike, "Ini bukan saatnya untuk wawancara, sekarang cepat bantu aku" Titahnya dan Frank maupun Mike mengangguk kemudian langsung membawa Bright ke kamar untuk mengobati lukanya tersebut.

My Boss My Boo [Bright x Win]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang