chap 4. malaikat maut!

40 8 11
                                    

fyi: "aws jantung copot gara" buaya lepas dari kandang nya (reygan)"

happy reading...

Mentari pagi menyinari sehelai rambut Raisya karena tembusan gorden transparan nya, terdengar kicauan burung dari langit.

"Ma, raisya berangkat sekolah dulu ya!", sahut raisya sambil menyalami tangan kanan ibunya

"iya nak, hati-hati yah di jalan!" sambil membalas salaman Raisya

Membaca novel sambil mendengar irama lagu dari gendang telinga nya, sudah menjadi kebiasaan raisya saat menunggu di halte bus sampai bus datang. 

Semenit berlalu, tiba-tiba...

"Bruukkk"

Lemparan beraneka ragam makanan entah wortel, sayur, kuah sup dari rantang seseorang mengenai baju seragam Raisya.

Raisya kaget menengok sederetan baju nya yang terlihat sangat kotor dan bau masakan. bukan hanya itu, kuah sup dari rantang bawaan orang tersebut mengenai novel yang dia pegang.

Raisya menengok orang tersebut setelah mengibasi sebagian wortel yang tersebar di seragam nya. Namun, Raisya tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang tersebut, karena dia memakai masker hitam. 

Tapi, dilihat dari warna rambut yang dark brown, pupil mata berwarna hazel, tinggi tegap bahkan suaranya yang terdengar bass. ciri-ciri tersebut rupanya bukan orang asing lagi yang ada di hadapan Raisya.

sejenak cowok misterius tersebut terhenti karena kaget melihat rantang yang dia bawa terhambur, baru saja ingin manatap wajah orang di hadapan nya. tiba-tiba terdengar suara teriakan 4 preman dari belakang.

"KEPARAT, SINI LO!" bentak keempat preman dari belakang yang hanya berjarak 5 meter dari cowok tersebut.

"njir, awas dong lu!" sahut si cowok bermasker hitam sambil mendorong bahu Raisya dan lanjut berlari sekencang cheetah.

Reygan? ya mungkin dia, si cowok kasar tak berperasaan. Dia hanya mendorong Raisya yang menghalagi jalan nya untuk berlari tanpa memandang wajah cewek yang ada di hadapan nya.

Lutut Raisya tertumbuk di kaki kursi kayu yang dia pakai duduk tadi. Setetes darah turun ke tanah dari si lutut putih bagaikan kapur akibat tercukur.

"Auch, sakiiittt!" 

Raisya bimbang menentukan 2 pilihan, ingin mengejar cowok tidak tau diri yang hanya berlari tanpa ada permintaan maaf atau tetap lanjut ke sekolah dengan penampilan nya yang begitu kotor.

Raisya ingin mengejar cowok tersebut bukan karena marah dia terluka dan seragam nya yang terlihat seperti rongsokan sampah melainkan novel kesayanganya yang hampir sebagian lembar nya robek karena terkena basahan kuah sup yang tadi terlempar.

"Aduh, gimana nih aku telat ke sekolah jika mengejar cowok tadi." ucap raisya dalam hati sambil mengecek jam tangan biru nya yang terdapat di tangan kanan nya.

"Nggak, nggak, aku harus kejar dia!"

Bergegas dia berlari terpatah-patah karena lututnya yang berdarah. Sebulir darah merah tua menetes di tiap lantai atau tanah yang dia lewati.

Cowok tersebut masuk ke dalam warung kecil untuk bersembunyi di balik gerbang nya.

"MANA LU KEPARAT!" teriak preman di tengah lorong kecil

"REYGAN MANA LU!"

Ternyata benar, cowok itu adalah Reygan. Rupanya dia dikejar preman karena ada utang yang belum dia bayar.

why am i sick?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang