Akhirnya dia menghubungi Jeno dan Jisung sambil menangis tersedu-sedu sambil berkata. "Jemput gue di Kanada please? hiks Gue ga bisa jauh-jauh dari sunshine huaaa! Ini jaraknya jauh dari satu kilometer hiks nanti gue ga bisa hidup tanpa sunshine!"
Oke kira-kira begitu cerita kebucinan seorang Mark Lee. Sekarang kita lanjut ke ceritanya Chenji yok!
Karena takut nanti Chenle ingin ke toilet saat di perjalanan, akhirnya Jisung memutuskan untuk membangunkan Chenle. Jisung menepuk-nepuk pipi Chenle dengan pelan.
"Le, bangun sayang."
Merasa tidurnya terganggu, Chenle perlahan membuka matanya. Dia berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk. Kepalanya masih pusing walaupun sudah lebih baik selepas tidur.
"Ugh— Pusing."
"Kepalanya masih pusing?" Chenle menganggukkan kepalanya. Tangan kanannya memegang dahinya yang cenat cenut.
"Mau ke toilet dulu?"
"Mau, tapi mau sendiri aja."
"Tapi kamu lagi sakit. Diantar aku aja ya, nurut dong." Chenle menggeleng.
"Ga mau, Jisungie tunggu sini aja oke! Bai bai~"
Chenle keluar dari kursinya lalu melambaikan tangan ke Jisung. Chenle itu memang tipikal pacar yang sangat sulit untuk nurut. Padahal Jisung hanya khawatir dengan keadaannya.
Chenle turun dari bus dengan langkah gontai. Pandangannya sedikit tidak fokus melihat sekitar hingga dia menabrak seseorang dengan kopi panas di tangannya.
Kopi itu mengenai dia dan juga orang yang dia tabrak tadi. Chenle sontak mengaduh kepanasan karena tumpahan kopi itu.
"Kamu!" Chenle mendongak, matanya berusaha melihat orang yang ada di hadapannya. Sepertinya orang itu tidak asing.
"Lagi-lagi kamu nabrak aku! Kamu buta atau gimana sih?! Pertama di bar, sekarang di rest area pun masih nabrak orang. Tanggung jawab pokoknya!"
Tuh kan benar, sekali mendengar suara orang itu Chenle langsung tahu. Di depannya berdiri Nayeon yang sedang emosi. Chenle tahu dia salah, tapi kan dia lagi sakit juga.
"Maaf tadi aku ga liat noona."
"Kamu pikir dengan minta maaf bisa keringin baju aku?" Tangan Nayeon mulai mendorong tubuh Chenle dengan cukup keras.
Untung saja dia tidak jatuh karena punggungnya menubruk bus. "Noona mau aku ganti bajunya?" Chenle hanya ingin masalah ini cepat selesai.
"Memangnya kamu punya uang sembilan ratus ribu won?" [Sekitar Rp 11.600.000]
"Ada, aku ambil dulu di bus."
Ketika Chenle hendak melangkah, Nayeon kembali mendorong tubuhnya. Punggung Chenle jadi sakit. "Jangan kabur, kamu pasti ga bisa gantinya kan?"
Sementara itu, Jisung menunggu Chenle sambil bermain game. Tapi entah kenapa semua orang di dalam bus menjadi rusuh. Itu sangat menganggu konsentrasi Jisung.
Hampir semua orang dalam bus melihat ke arah luar jendela. Mereka semua berbisik tentang dua orang yang bertengkar di luar sana. Karena penasaran, Jisung pun melihat ke arah yang orang-orang itu lihat.
Mata Jisung membulat, gila saja wanita itu! Dengan segera, Jisung berlari keluar bus, menghampiri Chenle yang hampir menangis karena dimarahi habis-habisan oleh Nayeon.
"Kamu ga mampu kan? Jawab!"
Belum sempat Nayeon mendorong Chenle lagi, Jisung langsung mencengkeram tangan Nayeon dengan keras lalu ditepisnya dengan kasar. "Jangan sentuh Chenle lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutorial | ChenJi [✔️]
Fiksi PenggemarChenle itu polos, saking polosnya dia sama sekali engga tahu siapa itu Kakek Sugi. Beda lagi sama Jisung yang ngakunya bad boy tapi engga punya pengalaman pacaran. Mereka pacaran, tapi garing kayak rangginang baru digoreng. Sampai akhirnya mereka mi...
Tutorial 1O
Mulai dari awal
![Tutorial | ChenJi [✔️]](https://img.wattpad.com/cover/249663544-64-k915447.jpg)