27

86 4 2
                                    

Aqisha menjerit dengan kuat, beberapa detik menutup matanya namun dia tidak merasakan bahkan mendengarkan apapun. Aqisha memberanikan diri untuk membuka matanya, cuman yang dia liat gelap, hanya ada penerangan dari bintang dan bulan, serta gedung lain dan kendaraan yang melaju begitu kencang dibawah sana.

Aqisha terduduk lemas, namun berusaha kuat. Entah apa yang merasuki April sampai tega melakukan semuanya. Aqisha berusaha bangkit namun dia merasa sangat lemas.

"Gue masih disini, lo mau apa?kabur?" Suara itu adalah suara milik April yang artinya April masih ada di sekitarnya, suasana yang kurang pencahayaan membuatnya berada diposisi semakin sulit, April bisa saja melakukan hal-hal yang berbahaya padanya.

"April gue mohon stop, lo gabisa kayak gini maksain takdir" ucap Aqisha namun tidak ada sahutan dari April. "APRIL GUE MOHON BIARIN GUE PERGI" ucap Aqisga lagi, namun kali inj dengan teriak frustasi.

Tidak ada jawaban lagi, Aqisha kembali berusaha bangkit lalu duduk di kursi yang ada didekatnya kaki nya sangat lemas, ketakutan menguasai dirinya. Lama mengumpulkan tenaganya dan tidak mendengar suara apapun lagi akhirnya Aqisha memberanikan diri untuk bangkit.

*PRANGGGGGGGG*
Aqisha seakan tercekat___




























































Lampu menyala dan petasan memenuhi langit malam tepat pukul 00.00 di tanggal 02 November, tepatnya di ulang tahunnya. Kini pencahayaan memperlihatkan rooftop yang tadinya sepi menjadi ramai, ada banyak orang, ada bunda dan ayahnya, ada Azka, Athyya yang entah kapan dia kembali ada tante dan paman nya juga disana, dia juga melihat orang yang sedari tadi menjadi dalang yaitu April dengan mutados nya (muka tanpa dosa) disitu ada banyak kawan-kawannya juga, jangan lupakan ada Aqilah dan kedua orang tuanya serta Naufal tentu dengan keluarganya lengkap dengan Shella dan ibu Shella.

Aqisha menatap dengan nyalang orang yang sedari tadi membuatnya hampir mati jantungan.

"PLIS GUE CUMA DISURUH KAK NAUFAL SAMA KAK DICKY!" seru April dengan mengangkat tangan nya berbentuk peace itu.

"Happy birthday" ucap Naufal yang sudah ada di hadapannya membawa kue ulangtahun yang tingginya kira-kira 15cm.

Air mata Aqisha mengalir begitu deras, bahkan dia tidak tau kalau ini adalah tanggal ulang tahunnya, dia sangat lemas walaupun sekarang dia tau semuanya hanyalah prank namun perasaannya masih sangat lemas, Naufal yang tau apa yang terjadi pada Aqisha langsung menaruh kue di meja yang tadi saat mati lampu sudah dirapikan semuanya. Naufal lalu memeluk Aqisha dengan kuat, memberi kekuatan dan kepercayaan bahwa dia tidak apa-apa.

"Maaf ya kalau surprise nya keterlaluan, happy birthday sayang" ucap Naufal yang masih setia memeluk Aqisha.

"Nggak kok, akucuman shock dikit" ucap Aqisha.

"Yaudah tiup lilinnya yah" ucap Naufal dan Aqisha mengangguk kemudian melepaskan pelukannya.

Naufal kembali memegang kue ulang tahun yang tadi ia simpan, sebelum meniup lilin Aqisha menyempatkan untuk berdoa, menyimpan harapan-harapan dalam hatinya barulah dia meniup lilin dan sorakan serta bunyi kembang api kembali memenuhi rooftop itu.

"Happy birthday sayang" ucap sang bunda lalu memeluknya, begitupun ayahnya

"Jadi anak yang lebih baik ya, ayah bakalan dukung apapun cita-cita kamu" ucap sang ayah.

Kini giliran Azka yang memeluknya, Azka sangat rindu pelukan ini, pelukan yang dulu tiap hari ia dapatkan namun sekarang tidak lagi, tanpa sadar air mata keduanya menetes, terdengar isakan Aqisha dia benar-benar sangat merindukan abangnya

"Abang minta maaf yah, kalau selama ini abang udah kurang perhatian sama kamu dek" ucap Azka membuat Aqisha mengangguk.

"Aqisha terlalu takut, Qisha cuman belum siap waktu itu kalau abang harus membagi bahkan sangat kurang memperhatikan Aqisha, tanpa sadar emang udah waktunya kita masing-masing, Qisha malah egois dengan ngejauhin abang dan kita malah ada jarak yang buat Qisha menyesal sama kata-kata Aqisha dulu" ucap Aqisha yang semakin mengeratkan pelukannya pada Azka, Azka mencium puncak kepala adikkanya dengan sangat tulus.

"Abang janji kapanpun Aqisha butuh, abang bakalan usahain untuk ada, jangan sungkan lagi, abang ngerasa gak berguna" ucap Azka, kini mereka melepaskan pelukannya.

Kemudian Athyya yang memeluknya dan tak lupa mengucapkan

"Happy birthday manisss" ucap Athyya sambil menyubiti pipi Aqisha yang terlihat kurang gembul dibandingkan dulu.

Kini giliran Aqilah yang memeluknya.

"Happy birthday sihibitttki! Maaf ya kalau lo ngira gue ngerebut kasih sayang abang lo, gue bener-bener gaada maksud___" ucap Aqilah namun terpotong. "Udah Stop gue gamau ingat itu" ucap Aqisha lalu mengeratkan pelukannya pada Aqilah.

Satu persatu orang yang ada disana bersalaman dan ada juga yang memeluk Aqisha, acara selesai di jam 2 malam.

Fyi acara ini sengaja dibuat besar dan di rangkaikan dengan acara kelulusan mereka. Sebelumnya saat Naufal dan Aqilah mengatakan ada pertemuan osis, sebenarnya itu adalah pertemuan panitia angkatan mereka.

Flashback

"Jadi gimana?" Ucap Rafael ketua angkatan mereka.

"Pembukaan acara angkatan tengah malam aja, acara malam ini dirangkaikan dengan ulang tahun Aqisha dan acara di malam hari itu ditanggung pihak saya" ucap Naufal berbicara dengan Rafael dengan formal.

"Sesuai yang sudah di bicarakan di group sebelumnya, tempat itu sudah fix, total yang akan hadir di list ada 202 orang, sisanya datang pada acara sore di tanggal 02 November." Ucap Aqilah yang merupakan sekretaris angkatan mereka.

"Total ada berapa kamar yang di booking?" Tanya Naufal kepada Zahra yang merupakan bendahara angkatan.

"Total ada 101 kamar yang ada di lantai 16, dan 1 kamar besar yang di dalamnya ada 3 kamar, muat sampai 12 orang sesuai permintaan dan budget dari Naufal" ucap Zahra.

Bunda Aqisha turut hadir di acara rapat angkatan (berasa muda lagi ya bunds) dia mengeluarkan amplop berwarna cokelat dengan jumlah uang di dalamnya 30juta.

"Tan ini banyak banget loh, total party malamnya aja cuman 21juta" ucap Zahra yang sudah menghitung uang di dalam amplop itu.

"4 jutanya kan untuk kamar yang 1 itu, dan yang 5 juta masukin aja di anggaran angkatan kalian" ucap Anita

"Wahh makasih tante" ucap Rafael diikuti teman-temannya yang lain.

Sebelumnya Naufal juga sudah menghubungi Dicky agar memberitahukan April dan merangkai rencana pada malam hari untuk surprise Aqisha.

~malam hari~

Makan malam di rumah Aqisha di mulai.

Aqisha meminta izin untuk pergi bertemu dengan April

Azka dan Bundanya saling bertatapan, lalu Azka berbasa-basi untuk mengantarnya.

"Yakin gak mau abang antar aja?" Tanya Azka lagi, namun Aqisha tetap menolak.

Seperginya Aqisha Anita dan Azka langsung bersiap-siap dan tidak lama kemudian Ayah Aqisha juga tiba di rumah, lalu mereka bergi ke sebuah hotel bersama-sama.

Flashback off ~~~~

Okey guys segitu dulu untuk hari ini, terimakasih, dan maaf lama update nya❤️ jangan lupa follow ig @kiasyrfn_

NAQISHA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang