11

141 11 0
                                    

Naufal , Aqilah dan Shella telah tiba di  rumah sakit dan langsung menuju ruangan Aqisha , tetapi ibu , azka dan sepupu Aqisha sedang berada diluar ruangan.

"Bang Qisha kenapa?" Tanya Nauf panik

"Lagi di ditransfusiin darah, doain aja yah habis ini Qisha sehat" ucap Azka

"Aamiin" ujar semuanya.

Pada saat menunggu tiba-tiba kepala Aqilah pusing dia langsung menunduk dan memegangi kepalanya . Naufal yang melihat itu langsung memegangi kepala Aqilah dan bertanya

"La kenapa?" Tanya Naufal khawatir

"Bisa tolong ambilin tas gue di mobil lo pal?" Pinta Aqilah yang langsung diangguki Naufal

Naufal mengambil tas Aqilah yang ternyayta tidak ter resleting , sehingga pada saat Naufal buru2 membawanya , isinya terjatuh semua. Naufal memunguti semua barang yang jatuh.

Ini apa? Tanya Naufal dalam hatinya

Pada saat membacanya Naufal melihat tulisannya Maltofer fol
Ini obat anemia buat orang yang udah mengidap nya, Aqisha hanya terkena gejala dan masih bisa sembuh, lantas kenapa Aqilah membeli ini? Batin Naufal.

Naufal berjalan menelusuri koridor rumah sakit. Sesampainya di depan ruangan Aqisha ia langsung memberikan tas Aqilah termasuk obat yang dia pegang.

Aqilah merampas obat itu dengan kasar

"Lo ngapain sih buka-buka tas gue!" Ucap Aqilah , Naufal terkejut akan itu, baru mau berbicara Azka sudah menghampiri mereka

"Kalian kenapa ribut sih?" Tanya Azka  "gpp kak , aku pergi dulu" jawab Aqilah cepat dan langsung berjalan meninggalkan Naufal dengan banyak tanda tanya dipikirannya

Naufal mengejar Aqilah yang ternyata pergi ke kantin rumah sakit , Naufal melihat Aqilah sedang meminum obat tunggu, obat? Ibat yang tadi dia  pegang bukan? . Ya Aqilah memegang obay Anemia itu.

Naufal menghampiri Aqilah , Aqilah terkejut melihat Naufal di hadapannya.
"Mau ngapain sih ?" Tanya Aqilah seolah-olah kesal dengan Naufal dan menyembunyikan rasa takutnya

"Kenapa lo minum obat itu?" Tanya Naufal membuat Aqilah terdiam seribu bahasa memikirkan apa yang akan dia jawab ke Naufal

Selama libur setelah ujian nasional di Smp memang Aqilah terkena penyakit anemia , dia sangat banyak kekurangan darah tetapi nasib buruk menimpanya lagi karena tidak cepat mendapatkan pendonor pada saat itu

"Kenapa diam ? Lo lo anemia ?" Tanya Naufal. Tatapan Aqilah kosong dan hanya mengangguk pasrah

"Sejak kapan?" Tanya Naufal lagi , Aqilah pun menceritakan semuanya kepada Naufal dengan berat hati

"Hmm jaga kesehatan lo yah" ucap Naufal setelah mendengar semuanya , dia sangat iba pada sahabatnya ini, sahabatnya yang terlihat kuat ini.

~~~

Semua sudah kembali berkumpul di koridor rumah sakit tepat didepan ruangan Aqisha. Dokter keluar dan mengabarkan bahwa transfusi darahnya telah selesai.

Semuanya masuk kedalam. Ruangan yang terbilang besar menyediakan 2 sofa. Satu persatu datang ke Aqisha melihat kondisi Aqisha. Setelah ayah dan ibu Aqisha , kini giliran Azka dan Athira Azka tak henti-hentinya menciumi kening sang adik.

Setelahnya Naufal dan Aqilah yang maju.

"Qishaaa, cepet sadar , gue mau aduin sahabatlo ini nih, masa dia sakit disembunyiin, kalau dia kenapa-kenapa kan kita bingung kalau sakit" Kata Naufal sambil duduk dengan Aqilah yang sedang berdiri disampingnya.

"Cepet sehat ya, hari ini gue nginep loh tungguin lo sadar" ucap Aqilah sambil mengusap punggung tangan Aqisha.

~~~

Hari sudah berganti siang menjadi Malam. Naufal dan Shella sudah pulang. Sedangkan Aqilah akan menginap dan menunggu mama dan papa nya datang membawakan pakaian ganti.

Tangan Aqisha bergerak, dia sudah mulai sadar, semua yang berada dalam ruangan sangat senang, Aqilah dengan cepat memanggil dokter untuk memeriksa keadaannya.

"Transfusinya alhamdulillah berjalan lancar, Mungkin sekitar 2 hari dia sudah bisa pulang" ucap dokter, semuanya mengangguk

"Baik, terimakasih dok" ucap ayah Aqisha

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi" ucap sang dokter dengan sopan.

Semua orang yang ada didalam ruangan sangat senang. Beberapa menit setelah sadarnya Aqisha , orang tua Aqilah datang membawa buah-buahan juga makanan untuk mereka

"Assalamualaikum" ucap Hermawan dan Mardza__ orang tua Aqilah

"Waalaikumsalam" ucap semua yang ada didalam ruangan

"Dudukk wan zaa" ucap bunda Aqisha  yang dibalas senyum dengan Hermawan dan Mardza

"Ini makanan buat kalian, kalian makan dulu yah" ucap papa Aqilah

"Waduh Wan ngerepotin gini" ucap ayah aqisha

NAQISHA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang