GAMMY 11

141 12 14
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca.

Spam komen juga, sebanyak mungkin.

Selamat membaca.💛

_________________________________

Hari ini sudah genap tiga hari Agam tidur diranjang rumah sakit, dan hari ini pula ia diperbolehkan pulang oleh sepupunya yang menjadi dokter dan kebetulan harus merawatanya, Tara. Laki-laki berperawakan tinggi dan memilki wajah tampan itu sedari tadi terus memberikan Agam siraman rohani.

“Iya iyaa, katarak. Lo ngoceh mulu ngalah-ngalahin Mommy tau nggak” protes Agam.

“Lagian lo dari dulu nggak ada berubah-berubahnya”

“Soalnya gue cuma  manusia biasa yang nggk bisa berubah jadi iron man”

“Ini lagi, nggak pernah ketemu sekalinya ketemu ribut muluu” ucap Saras sembari membereskan perlengkapan Agam kedalam tas.

Suara ketukan pintu membuat ketiganya menoleh kearah sumber suara.

“Milky datang lagiii.. Eh ada pak dokter” cengir Milky, lucu.

“Hai, temannya Agam?”

“Ini anak pungut gue yang ilang kemarin, yang gue suruh lo cari” jawab Agam.

“Ih Milky bukan anak pungut tau”

“Terus apa? Kerjaanya ngilang mulu, kemarin gue bangun lo nya nggak ada tuh”

“Iyaaa maaf, kan kemarin Agam lagi tidur lagian Milky udah pamit sama Mommy kok”

“Kayak gitu lagi gue buang lo” becanda Agam.

“Buang aja, pak dokternya pasti mau sama Milky”

“Boleh, tapi ada syaratnya?” Tara menggoda Agam yang sudah terpancing emosi.

“Apa pak dokter?”

“Manggilnya sayang, ntar gue adopsi jadi calon... Aachh kampret!!” Tara mengaduh karena tulang keringnya ditentang dengan keras oleh Agam.

“Dokter kok bar-bar” Ucap Agam mengejek Tara karena mengumpat.

“Ini juga gara-gara lo yaa... Tau gitu gue nggak mau rawat lo kemarin”

“Gue nggak nyuruh tuh!!”

“Mom, anaknya masukin kerahim aja deh” Saran Tara pada Saras yang juga ia panggil Mommy.

“Boleh juga saran kamu” Saras menyetujui membuat anaknya semakin kesal.

“Serah deh” Agam berjalan keluar lebih dahulu meninggalkan semua orang.

“Milkytaaaa, nggak keluar gue buang beneran lo yaa!!” Ancam Agam.

Gadis itu langsung gelabakan sendiri, lalu berlari menyusul Agam yang sudah berjalan cukup jauh.

“Jangan cepet-cepet dong, Milky capek”

“Siapa suruh lo lari”

“Kan Milky ngejar Agam, nggak menghargai banget sih”

“Udah nggak usah manyun gitu, jelek lo!”

“Tau ah!” Milky ngambek dan masuk mobil lebih dahulu, ia lebih memilih duduk dikursi depan sebelah sopir karena sedang mode ngambek pada kekasihnya yang kejam itu.

GAMMY THE SERIES (SELESAI)Where stories live. Discover now