GAMMY 48

182 13 0
                                    

Selamat membaca
💛💛💛

Milky memasuki kampus sendirian, dengan tangan yang mendekap tumpukan buku sketsbook seperti biasanya. Mood gadis itu sedikit membaik karena menyendiri seharian kemarin tanpa gangguan siapapun.

Bahkan Dingga yang berusaha menghiburnya justru ia tendang jauh-jauh, bukannya menghibur justru mengubah Milky jadi singa yang siap menerkam mangsanya.

Tepat didepan sana ada segerombolan mahasiswa, Milky jelas tau siapa mereka. Sahabatnya ditambah ada Agam juga Dania membuat Milky kembali memutar langkahnya menjauh dari mereka dan menaiki tangga untuk sampai ke kelasnya, tambah jauh sih jaraknya tapi tak apa dari pada moodnya hancur kembali melihat Agam dan wanita itu.

Setibanya dikelas, ia langsung menuju tempat duduknya. Terlihat Gava sudah duduk dibangku sebelahnya dengan earphone terpasang ditelinganya, memejamkan mata sepertinya sedang tidur.

“Udah sampai” Ucap Gava membuat Milky kaget.

“Ngagetin ih!”

“Lebay lu!” Gava beranjak dari duduknya lalu menghampiri Milky. Berdiri disamping tempat duduk gadis itu membuat Milky mendongak menatapnya.

“Kenapa sih?” Tanya Milky masih menatap Gava, aneh sekali.

“Jalan sama  gue setelah kelas selesai, ga da penolakan” Ucap Gava lalu mengacak rambut Milky membuat gadis itu mendengus.

“Gue ada kelas” Tolak Milky bohong.

“Gue udah cek jadwal lo, ga da kelas lagi abis ini. Lagian gue bukan cowok menye-menye yang bakal nanya lo okey atau lo gapapa, setelah liat adegan drama kemarin” Ucap Gava menjelaskan, tujuannya hanya untuk menghibur gadis itu, kelihatannya emang Milky baik-baik saja tapi Gava yakin hati gadis itu masih perlu hansaplas untuk menutupi luka-lukanya.

“Rese lo!, yaudah tungguin gue entar diparkiran. Mau balikin buku dulu entar di perpus” Jelas Milky akhirnya menyetujui.


Selesai kelas Milky langsung berjalan menuju perpus, sesuai janjinya pada Gava tadi akan mengembalikan buku dulu. Setelah dirasa beres, Milky keluar dari ruangan pengembalian, bertepatan dengan Agam yang berdiri didepannya.

“Mil, aku...”

Sebelum Agam menyelesaikan ucapannya Milky langsung berjalan cepat menghindari kontak langsung dengan laki-laki yang masih sangat ia sayangi itu namun rasa kecewa masih membekas dihatinya.

“Mil tungguu... Milkytaaa” Agam mengejar Milky berusaha mengapai tangan gadis itu untuk digenggamnya namun selalu ditepis kasar oleh sang empunya.

“Mil, pliss dengerin aku duluuu” Agam berhasil membuat Milky berhenti dengan cekalan tangan yang berhasil ia raih. Berusaha mempertahankan meskipun gadis itu terus meronta minta dilepaskan.

“Apa!! Udah aku bilangkan jangan temuin aku dulu!! Minggir!!” Milky berusaha menerobos hadangan Agam namun tidak juga berhasil.

“Kita bicarain ini baik-baik Mil, pliss” Agam sudah sangat kacau sekarang diabaikan oleh gadis didepannya ini.

“Gam, capek selalu gini terus. Gimana kalau... Kita udahan aja” Milky menatap Agam, air mata gadis itu meluruh begitu saja, sesak tiba-tiba menyelusup dalam dadanya. Berat sebenarnya mengatakan itu, tapi ia juga tidak mau selalu menjalani hubungan yang bahkan menyakiti hatinya. Milky perempuan biasa yang juga butuh bahagia bukan.

“Nggak Mil, pliss jangan ngomong gitu. Aku gamau kita pisah” Suara Agam bergetar, laki-laki itu menahan tangisnya. Ia tidak mau kehilangan Milkitanya untuk kesekian kalinya. Tidak akan ia biarkan itu terjadi.

GAMMY THE SERIES (SELESAI)Where stories live. Discover now