7. Basah

14K 165 25
                                    

Nathan menatap mata Mira tajam. Kemudian ia menggenggam tangan Mira. Mira pun merasa kaget dan terkejut.

"Kak..." Mira mencoba melepas tangannya, namun ia kalah kuat dengan Nathan.

"Apa yang kak Nathan lakukan?" Mira gugup.

"Tolong, hanya sebentar."

"Tapi...."

"Mira.. please."

Akhirnya Mira pun mengalah. Mira membiarkan Nathan menggenggam tangannya.

"Mira, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Ada apa kak?"

"Sebenarnya....."

"Aaahhhh...." Tiba-tiba Mira mendesah.

Nathan yang mendengar itupun kaget.

"Ada apa Mir?"

"Emm... Tidak papa kak."

Mira seperti merasakan ada yang menyentuh area bawahnya. Mira bingung apa ini hanya perasaannya saja, karena tak ada seorang pun yang ada di dekatnya kecuali Nathan. Tapi Mira merasa kalau itu seperti sangat nyata.

"Apa kau yakin?"

"I...iya kakk." Ucap Mira sambil menahan sesuatu.

"Tapi, kau..." Nathan menyadari Mira terlihat aneh.

"Ahh, aku akan ke toilet dulu kak."

"Hem, baiklah."

Mira pun langsung berlari menuju toilet. Ia sudah tak tahan menahan sesuatu yang bergejolak di area intimnya dan ini tak pernah Mira rasakan.

Untung toilet sangat sepi tak ada orang satupun. Mira mengecek area kewanitaannya, dan ternyata celana dalam Mira sudah basah.

"Apa yang terjadi padaku? Masa iya aku pipis di celana." Gumam Mira heran.

Tiba-tiba muncul sosok yang sudah sangat Mira kenal, dan yang selalu membuat Mira kesal. Siapa lagi kalau bukan Edgar, yang seharian ini baru menampakkan dirinya.

"Apa kau menikmatinya?"

Mira pun terkejut mendengar suara itu.

"YAAAKKKK... APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?????" Teriak Mira.

"Tak usah teriak, nanti jika ada yang mendengar, mereka akan curiga." Ucap Edgar santai.

"Apa yang kau lakukan disini? Ini toilet wanita? Apa kau mengintip ku?" Ucap Mira pelan namun dengan tatapan yang tajam dan mengintimidasi.

"Untuk apa aku mengintip mu, aku sudah melihat semua yang ada di tubuhmu."

"Apaaahhh?? Apa kau bilang?" Mira terkejut dan reflek menutup badannya dengan kedua tangannya.

"Iya, aku sudah melihat semua tubuhmu yang ada di balik pakaianmu itu."

"Haahhh? Bagaimana bisa?" Mira masih tak percaya.

"Kau kan tahu kalau aku ini hantu. Kau tak bisa melihatku saat aku berada di dekatmu, termasuk saat kau mandi ataupun kau berganti pakaian."

"Haaaa????"

"Sudah tenang saja, kau juga akan menjadi istriku nanti. Lagian kau juga menikmati sentuhanku tadi?"

"Jadi yang menyentuhku tadi itu adalah kau?"

"Iya, siapa lagi." Jawab Edgar enteng.

Mira yang mendengar jawaban Edgar itu, langsung memukuli Edgar dengan keras dan tanpa ampun.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau lakukan itu padaku?" Ucap Mira lemas dan meneteskan airmata.

"Hey tenanglah. Aku hanya menyentuhmu, bukan memperkosamu." Edgar mencoba menenangkan Mira, namun Edgar malah membuat Mira semakin menangis.

"Mira, kumohon tenanglah. Jangan menangis lagi." Edgar yang mulai panik karena Mira tak mau berhenti menangis.

"Kenapa kau lakukan itu padaku? Kenapa kau menyentuhku? Selama ini aku telah menjaga kesucianku. Bahkan aku dekat dengan pria pun tak pernah."

Ya, selama ini Mira memang tak pernah mempunyai teman seorang pria, apalagi mempunyai pacar. Mira hanya fokus dengan pendidikannya. Lagipula Mira juga sadar diri, tak ada pria yang mau dengannya. Hanya akhir-akhir ini ia dekat dengan Nathan, itu pun juga bisa dibilang tidak terlalu dekat.

"Maafkan aku, aku melakukan itu karena aku tak suka kau bersama pria lain. Apalagi kalian berpegangan tangan." Ujar Edgar.

"Tapi tidak begini caranya. Kau menyentuhku tanpa meminta ijin padaku."

"Iya aku tahu kalau aku bersalah. Aku minta maaf. Ku mohon berhentilah menangis."

Tangis Mira pun mulai mereda. Ia meninggalkan toilet dan memutuskan untuk langsung pulang, dan tidak kembali menemui Nathan.

"Mulai sekarang kau jangan mengikutiku lagi." Kesal Mira.

"Aku tak bisa. Aku akan selalu berada di dekatmu."

"Aku tak mau melihat wajahmu lagi." Mira pun berjalan meninggalkan Edgar.

Namun Edgar tetap mengikuti kemana Mira pergi. Mira yang menyadari itu langsung berbalik badan ke arah Edgar.

"Ku mohon jangan ikuti aku." Pinta Mira dengan wajah yang memelas.

Edgar yang melihat ekspresi Mira pun tak tega melihatnya. Edgar pun mengalah.

"Baiklah."

Mira pun segera meninggalkan Edgar dan pergi meninggalkan restauran itu. Saat perjalanan Mira teringat pada Nathan, bahwa ia belum berpamitan pada Nathan. Mira mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Nathan.

'Kak Nathan, maaf aku pulang duluan kak. Tiba-tiba aku merasa tak enak badan. Sekali lagi maafkan aku.' Isi pesan Mira.

Nathan yang membaca pesan dari Mira pun menghela nafas panjang. Semua rencananya hari ini gagal. Sebenarnya hari ini Nathan ingin mengungkap perasaannya pada Mira. Namun semua gagal total.

'Baiklah. Hati-hati dijalan. Semoga kau cepat sembuh.' Balas Nathan.

Nathan pun pergi meninggalkan resturan tersebut dengan rasa kekecewaan.

TBC

********







Annoying Possesive GhostWhere stories live. Discover now