"Kau gila Yeri? Kalau dia salah kau cukup memaafkan dirinya!".
Yoonki yang menangis sesenggukan tanpa suara menyembunyikan diri pada leher jungkook. Jungkook meliriknya sekilas, dia marah, sangat marah bahkan urat-urat tangannya menonjol keluar. Dia tidak terima seseorang memperlakukan anak kecil seburuk itu.
"tapi dia yang salah, kau lihat baju ku terkena minumannya".
"Kau memiliki banyak uang untuk membeli yang baru jangan berlagak sok miskin dan jangan berlagak sok berkuasa disini Yeri. Dan lagi jangan sampai aku melihatmu melukai anak ini lagi, jika aku menemuimu melukainya ku pastikan hidup mu berhenti disini".
Semua orang terdiam mendengar ancaman jungkook, karena memang jungkook itu meyeramkan. Jungkook meninggalkan kantin dengan yoonki di pelukan.
Jungkook membawa yoonki ke ruang kesehatan yang di sediakan agensi. Disana jungkook mendudukan yoonki di kasur dan ia mengambil kotak p3k yang tidak jahu dari nakas.
Jungkook membuka salep pereda nyeri karena memar. Jungkook meringis saat melihat lebam di tangan yoonki.
"apa ini sakit?". Tanyanya dan yoonki mengangguk.
"Baiklah, nama mu yoonki kan?". Yoonki kembali mengangguk. Jungkook selesai mengobati lebam di tangan yoonki.
"Kau mau? Dulu seseorang tidak suka coklat tapi dia selalu memakannya".
Yoonki mengambil coklat di tangan jungkook.
"Eomma juga tidak suka coklat tapi selalu mengambil coklatku". Gumam yoonki saat mengingat eommanya yang akan selalu mengambil separuh coklat di tangannya dengan beralasan akan sakit gigi.
"Oh ya? Eomma mu pasti takut kau akan sakit gigi".
Yoonki hanga mengangguk mengiyakan seraya memakan coklat di tangan. Jungkook terus memperhatikan anak itu. Sekilas jungkook melihat dirinya yang dulu hanya saja kulitnya lebih putih.
"Yoonki boleh aku-ah ani anggap kita berteman karena kau sudah menerima coklat itu".
Yoonki menatap jungkook polos. "Teman? Paman kita berusiah cukup jauh, katakan apa yang ingin kau tanyakan padaku". Langsung yoonki membuat jungkook tersenyum canggung.
"Ah apa kelihatan? Baiklah, apa aku boleh tahu siapa eomma mu?"
"Bukannya paman bekerja di satu gedung ya? Apa paman tidak pernah bertemu eomma? Wah sayang sekali, padahal eomma sangat cantik walaupun mulutnya pedas".
"benarkah? Siapa nama eomma mu? Siapa tahu paman bertemu dengannya"
"eo itu Yoongi, Min Yoongi paman harus mengingat nama eomma ku, agar nanti saat kalian bertemu kau akan memuji eomma ku".
Gummy smile yoonki membuat jungkook terpaku. Eomma? Yoongi jadi eomma? Apa dia tidak salah dengar.
"Yo-"
"Yoonki!!". Yoongi yang mendadak masuk membuat ucapan jungkook terpotong keduanya kini menatap yoongi yang berlari kecil ke arah yoonki.
"hey anak nakal aku menyuruh mu bersama adora, kemana dia sekarang? Kau baik-baik saja". Sebenarnya yoongi khawatir karena dia tadi mendengar bisik-bisik orang-orang di lobi tentang anaknya. Yoongi melihat lengan yoonki yang biru-biru.
"siapa yang melakukan ini padamu hah?". Tanya yoongi sedikit meninggi. Yoonki yang takut pun menunduk.
"Yoonki eomma bertanya padamu!?"
YOU ARE READING
[REST] I Need U, Jimin! • vm
Fanfiction▶BxB▶Mpreg Summary : ||Baca Tears dulu biar paham|| Satu kata yang dapat Taehyung jabarkan dari isi hatinya. 'Penyesalan' Dan apakah tuhan masih mau memberikan satu kesempatan dalam hidupnya? Setelah sekian banyak orang yang ia sakiti? Warning!! ...
Chapter 11
Start from the beginning
![[REST] I Need U, Jimin! • vm](https://img.wattpad.com/cover/220421692-64-k367242.jpg)