Di kolam renang sudah ada beberapa orang, bahkan anak-anak mahasiswa yang ada dalam satu rombongan dengannya sedang berkumpul di sana.
Jisung melakukan pemanasan dulu dengan merenggangkan otot-otot tubuhnya. Mahasiswi yang kebetulan ada di sana nyaris menjerit histeris. Selesai pemanasan, si jangkung menceburkan dirinya ke air.
Melihat itu, Chenle jadi tidak bersemangat untuk berenang. Pasalnya, ketika kaki Jisung menapak di dasar kolam, kepala Jisung tidak muncul ke permukaan.
Chenle suka dengan kolam renang hotel ini, elegan. Tapi, waktu Chenle melihat kedalamnya, dia jadi tidak mau berenang. Dalamnya dua setengah meter, dia jadi takut tenggelam. Dia memutuskan untuk duduk-duduk santai sambil mencelupkan kakinya.
Jisung muncul di permukaan dengan rambutnya yang basah. Dia memeluk pinggang Chenle untuk menahan sebagian tubuhnya tetap di atas air. "Kamu engga turun?" tanya Jisung.
Chenle menggelengkan kepalanya. "Takut. Kolamnya dalam, kamu aja tadi ga muncul kepalanya. Apa lagi aku yang bantet begini."
"Aku pegangin. Mau ya turun?"
"Tapi janji jangan dilepas, ya?"
"Iya, janji."
Tanpa aba-aba, Jisung segera menarik pinggang ramping Chenle kedalam air. Si manis dengan refleks mengalungkan tangannya di leher Jisung. Kakinya dia lingkarkan di badan Jisung dengan erat.
Jisung sempat membawa mereka tenggelam. Chenle belum mengambil nafas saat itu, bahkan dia sempat meminum air kolam sehingga ia bisa merasakan kaporit di mulutnya.
Mereka kembali ke permukaan. Chenle batuk-batuk karena tersedak air kolam. Tangan dan kakinya memeluk Jisung dengan sangat erat sekarang. Tadi itu benar-benar syok terapi untuk si manis.
"Ugh, Jisungie mah gitu!" Tangan gembilnya mengusap wajahnya. Beberapa kali Chenle mengerjapkan matanya karena air yang menetes dari rambut.
Jisung terkekeh, dia suka kalau Chenle terlihat sangat bergantung padanya seperti sekarang. Rasanya, seperti dia dibutuhkan. Yang lebih muda menepuk-nepuk punggung yang lebih tua untuk membuatnya tenang.
"Aku lepas ya?" goda Jisung. Chenle otomatis kembali mengeratkan pelukannya ketika dia tidak merasakan tangan Jisung di pinggangnya.
"Ah ga mau! Peluk aku lagi ih!"
"Kenapa harus?"
"Akunya pendek tau, kaki aku aja ga nyentuh lantai. Udah lah kalau ga mau peluk lagi, aku peluk orang lain aja!"
"Oke."
Jisung otomatis mendorong tubuh Chenle hingga lepas darinya. Chenle panik, dia menggerakkan kakinya untuk mengambang namun tetap tenggelam. Tenang saja, Jisung tidak akan membiarkan pujaan hatinya mati konyol.
Si jangkung hanya ingin melihat wajah jengkel Chenle, itu sangat menggemaskan. Apalagi ketika di manis mengerucutkan bibirnya, pasti keimutan Chenle akan bertambah.
Si jangkung segera menyelam kedalam untuk mengendong Chenle lagi. Namun kali ini dia tidak memeluk pinggang rampingnya. Dia memeluk paha Chenle lalu menariknya keatas.
"Uhuk- Jisungie!"
Jisung mengatakan kepalanya untuk melihat wajah si manis. "Kenapa sayangku?"
"Sayang apanya! Kamu jahat banget, jangan-jangan kamu mau aku cepat mati ya?!" Chenle memukul punggung Jisung dengan cukup kuat, tapi itu tidak berasa apa pun bagi si jangkung.
"Chenle!"
Seseorang memanggil namanya, membuat si manis menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Dia bisa melihat Jaemin dan Jeno yang sudah memakai pakaian renang.
YOU ARE READING
Tutorial | ChenJi [✔️]
FanfictionChenle itu polos, saking polosnya dia sama sekali engga tahu siapa itu Kakek Sugi. Beda lagi sama Jisung yang ngakunya bad boy tapi engga punya pengalaman pacaran. Mereka pacaran, tapi garing kayak rangginang baru digoreng. Sampai akhirnya mereka mi...
Tutorial O6
Start from the beginning
![Tutorial | ChenJi [✔️]](https://img.wattpad.com/cover/249663544-64-k915447.jpg)