Chapter 4: Not The Heirs

484 49 3
                                    

Names, characters, bussiness, places, events, locales, and incidents are used in a fictitious manner.

This is a work of fiction.

The following story is based on actual events

e)(o
********************


Seminggu berlalu setelah Baekhyun pindah ke sekolah ini. Selama itu pula hubungan ku dan Chanyeol merenggang. Tidak! Aku tidak menyalahkan Baekhyun atas apa yang terjadi antara aku dan Chanyeol. Sama sekali tidak ada hubungan dengannya. Ini memang wajar karena aku yang meminta Chanyeol untuk tidak mengantar jemput ku karena aku akan berangkat dan pulang bersama ayahku selama dia menyelesaikan proyeknya di daerah dekat sekolah.

Tapi bukan seperti ini yang aku inginkan. Aku mungkin terdengar sedikit egois, tapi melihat Chanyeol berdiri di sana, dengan tangan yang tersampir pada bahu si gadis mungil yang tengah berbicara dengan beberapa orang membuatku ingin mengumpat dengan keras. Aku mengenal beberapa dari orang-orang itu, mereka rata-rata adalah siswa kelas unggulan.

"Hei Kyung. Apa yang kau lakukan di luar sini?". Suara Chen membuatku mengalihkan perhatian dari mereka. Posisi ku memang sedang ada di lorong luar kelas lantai dua. Dan aku bisa dengan bebas melihat para murid unggulan yang kelasnya terletak di lantai satu.

"Hanya mencari angin segar", Ucapku kemudian. Tentu saja itu bohong. Diluar sini aku justru merasa tidak mendapat pasokan oksigen sama sekali.

Ku lihat lagi Baekhyun sepertinya sedang berbicara dengan Luhan, siswi kelas unggulan juga, namun kelas dua belas. Terlihat sedikit serius. Chanyeol beberapa kali juga terlihat ikut dalam pembicaraan itu, dan sepertinya tidak terlalu senang dengan topik yang diangkat melihat bagaimana alis itu beberapa kali menukik tajam. Namun tetap saja tampan seperti biasa.

Ah, akhir-akhir ini Chanyeol terlihat lebih hidup. Maksud ku, dia lebih sering mengeluarkan ekspresinya belakangan ini daripada hanya wajah datar andalannya itu.

"Oh, bukankah mereka murid kelas unggulan? Sedang apa ya berkumpul di sana? Sepertinya sangat serius".

Aku mengangguk membenarkan, "Biasanya kau yang lebih tau tentang gosip di sekolah ini".

Chen tertawa pelan, "Itu memang benar. Aku bisa saja menebak apa yang sedang mereka bicarakan, tapi aku terlalu takut untuk berspekulasi".

Aku memandangnya penuh selidik, "Apa yang kau ketahui?".

Chen mengedikkan bahu, "Hanya beberapa rumor tak mendasar. Belum ada bukti kongkrit yang bisa memastikan".

"Dan apa itu?".

Chen memandang ke arahku dengan serius, "Kau tahu kan ketua tim basket sekolah kita?".

Aku mengangguk, "Oh Sehun?".

"Ya, lelaki itu, aku dengar dia menyukai Baekhyun".

Ucapan itu agaknya membuatku terkejut. Bagaimana bisa? jika Sehun menyukai Baekhyun, lalu bagaimana dengan Chanyeol?

"Beberapa siswa berkata bahwa mereka berdua beberapa kali terlihat jalan bersama di pusat perbelanjaan. Aku tidak tahu benar atau tidak, karena ketika siswa itu ingin memotretnya untuk dijadikan bukti, ponselnya diambil oleh lelaki berseragam hitam berbadan besar dan ketika dikembalikan, galerinya telah bersih dari foto Baekhyun dan Sehun".

"Bodyguard?", Aku menebak.

Chen mengangguk, "Sepertinya begitu. Karena para lelaki berseragam hitam itu terus mengikuti langkah mereka berdua dari jauh".

Heather || GS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang