Oh astaga, Chenle baru ingat. Mereka memang sering minum susu cokelat bareng dulu. Tapi Chenle ga pernah ingat kalau mereka pernah dekat, cuma sekilas kenal saja. Soalnya, kalau Chenle dekat sama seseorang dia pasti ingat dan ga akan dilupakan.
"Heesung yang dulu les matematika bareng ya?"
"Iya. Eh, mumpung lagi di sini, ayo jalan-jalan. Kangen banget sama kamu. Kita udah hampir setahun ga ketemu loh."
Heesung tiba-tiba menarik Chenle dari sisi Jisung. Si manis yang ditarik malah kebingungan harus ngapain. Jisung akhirnya mengikuti mereka dari belakang. Beberapa kali Chenle berusaha mengenalkan Jisung, tapi Heesung selalu mengalihkannya ke topik lain.
Selama hampir satu jam, Jisung jadi seperti orang ketiga diantara Chenle dan Heesung, padahal dia kan pacarnya Chenle. Sekarang mereka ada di toko baju karena Heesung ingin membelikan sebuah hadiah buat Chenle.
Jisung kesel banget waktu Heesung mencubit gemas pipi Chenle. Jisung tuh tau kalau pacarnya memang sangat amat imut, tapi bukan berarti sembarang orang bisa menyentuhnya, apa lagi kalau di depan dia!
Jisung mau mengajak Heesung baku hantam, tapi ini masih di dalam mall. Dia ga mau nambah catatan kriminal. Untuk menahan kekesalan, Jisung menelepon Jeno, berharap kalau si laki-laki samoyed dapat memberikan saran.
"Halo, dengan KFC disini. Ada yang bisa kami bantu?"
Mendengar suara Jeno diseberang sana malah membuat Jisung makin sebal. "Ck, bercanda lo ga lucu bangsat!"
"Wow wow wow, calm down dude. Kenapa nih telepon gue tapi malah marah-marah gini? Ada masalah?"
Jisung memutuskan untuk duduk di salah satu kursi dengan pandangan yang masih menatap lurus ke arah Heesung. "Ada orang mau PDKT sama Chenle. Gue bingung harus ngapain, mau nonjok tapi nanti di usir security. Udah sempet ngaku pacarnya Chenle juga ga dianggap. Sialan banget tu orang!"
"Kasian amat nasib lo. Udah nih cuma mau ngomong gitu doang?"
Respon Jeno jauh dari harapan Jisung. Jisung tuh butuh saran sekarang. "Lo ga mau kasih saran gitu?" tanya Jisung.
"Saran ya?" Jeno terdiam cukup lama, memikirkan sebuah saran yang tepat untuk yang masih pemula. "Lo kasih tanda kalau Chenle udah punya pacar."
Tanda? Maksudnya apa sih? Masa iya Jisung harus kasih label di baju Chenle kalau dia milik Jisung, malu-maluin banget. "When someone want to steal your boy, give a mark- umm well or maybe marks in his body to prove that he's yours. Gue yakin lo bisa nyupang kan Sung?"
Kalau yang ini Jisung sih ngerti. "Oh, oke. Gue tutup ya, Chenle udah mau beres belanja."
"Wei, bilang maka—"
Jisung menutup sambungan telepon secara sepihak. Si jangkung segera menghampiri Chenle dan Heesung di kasir. Chenle sudah sangat berusaha untuk menolak pemberian mantan teman les nya itu, namun dia memaksa.
Mau tidak mau, si manis menerima paper bag yang diberikan kepadanya. Heesung mengeluarkan ponselnya untuk meminta kontak Chenle, namun Jisung segera menarik paksa tangan Chenle keluar dari toko baju, mengambil paper bag ditangan si manis, lalu membuangnya di tempat sampah terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutorial | ChenJi [✔️]
FanfictionChenle itu polos, saking polosnya dia sama sekali engga tahu siapa itu Kakek Sugi. Beda lagi sama Jisung yang ngakunya bad boy tapi engga punya pengalaman pacaran. Mereka pacaran, tapi garing kayak rangginang baru digoreng. Sampai akhirnya mereka mi...
Tutorial O4
Mulai dari awal
![Tutorial | ChenJi [✔️]](https://img.wattpad.com/cover/249663544-64-k915447.jpg)