"Loh, emangnya kenapa? Kalau Jisung mau push rank, aku selalu temenin dia. Kalau pun Jisung mainnya solo juga aku temenin dia disebelahnya." Haechan jadi gemes dengernya, sampai-sampai dia mau melempar botol soju ke kepala Chenle. Untung aja ada pawangnya disini.
"Jangan-jangan kalian belum pernah ciuman ya?" tanya Jeno penasaran.
Mendengar itu Jisung langsung menarik tengkuk Chenle dan menyatukan bibir mereka. Itu terjadi sangat cepat, tidak sampai tiga detik malah, cuma nempel sebentar terus lepas. Meski begitu wajah keduanya menjadi merah. "Sering kok kita ciuman."
"Hell ya, peck was not a kiss dude! Itu sama sekali bukan ciuman Sung, ga ada nikmat-nikmatnya. Bener kata Jeno, kalian belum pernah ciuman."
Chenle bingung sekarang, kalau selama ini itu bukan ciuman, terus apa dong? Haechan peka kalau temannya yang satu itu sedang kebingungan. Sebuah ide cemerlang pun terlintas di otaknya. Mungkin dengan memberikan sebuah tutorial itu akan membantu hubungan mereka.
"Chenle, ciuman itu punya syarat tau." Haechan menyenggol Jaemin yang duduk di sebelah Chenle, membuat yang disenggol terjatuh lalu pergi duduk di sebelah kekasihnya. "Syaratnya itu tiga D, kamu tau ga?"
Chenle mengangguk, "Dilihat, diraba sama diterawang?"
Haechan menggelengkan kepalanya. "Salah."
"Terus yang bener apa?"
"Dilumat, digigit sama desah."
Mendengar itu, yang lain melongo. Haechan engga salah, tapi kenapa terlalu terang-terangan tanpa filter sih? Habisnya Haechan kesel temen-temen. Cape dengar Jisung yang terus-terusan datang ke apartemen Mark waktu jam malem mereka mau berlangsung.
Datang juga ga bawa martabak, cuma numpang curhat ini itu tentang kepolosan Chenle yang memakan waktu cukup lama sampai-sampai dia keburu ngantuk. Jadi lebih baik terang-terangan sama Chenle biar langsung mengerti.
"Dan tiga D untuk lo," Haechan menatap Jisung dengan tajam lalu menyeringai. "Dilumat, digigit sama dicubit."
Jisung memiringkan kepalanya, sungguh dia sangat bingung dengan apa yang dimaksud oleh temannya yang satu ini. "Maksudnya dicubit?"
"Inget kue ape yang pernah kita makan di Jakarta."
Otaknya mengumpulkan kembali memori tentang kue ape yang pernah mereka makan sewaktu berlibur di Jakarta. Kue yang warnanya hijau dan rasanya sangat manis, Jisung sangat suka kue itu. Lalu bentuknya-
Mengingat bentuk dari kue ape membuat wajah Jisung menjadi merah padam, namun pada akhirnya dia mengerti apa yang dimaksud oleh Haechan. Jadi yang harus dicubit itu 'itu'. Gimana gais, kalian ngerti ga apa yang di maksud Haechan. Kalau masih belum mengerti, silakan ketik di gugel seperti ini: nama lain kue ape.
"Tapi gimana caranya desah?" Pertanyaan Chenle kembali membuat seisi ruangan kebingungan mendengarnya. Bagaimana lagi mereka harus menjelaskan hal itu. Hampir putus asa, Jeno memutuskan untuk buka suara.
"Praktek langsung aja, nanti gue yang kasih tutorialnya."
Ide bagus, dari pada bingung menjelaskan dan emosi gara-gara polosnya Chenle yang keterlaluan, lebih baik praktek langsung. Jeno memang kadang jenius, Haechan mengakui hal tersebut.
"Oke, pertama-tama, Chenle duduk di paha Jisung sana. Harus hadap Jisung ya Le!" Karena tidak tahu apa-apa, Chenle melakukan apa yang disuruh Jeno. Dia duduk di pangkuan Jisung, menatap lekat manik gelap milik pacarnya.
"Sekarang coba taruh tangan kamu di leher Jisung Le." Kali ini Jaemin yang memberi instruksi dan Chenle kembali menuruti apa yang dikatakan oleh temannya itu. Ketika Chenle mengalungkan lengannya di leher Jisung, si dominan otomatis memeluk pinggang ramping pacarnya, menarik Chenle untuk lebih dekat dengannya.
YOU ARE READING
Tutorial | ChenJi [✔️]
FanfictionChenle itu polos, saking polosnya dia sama sekali engga tahu siapa itu Kakek Sugi. Beda lagi sama Jisung yang ngakunya bad boy tapi engga punya pengalaman pacaran. Mereka pacaran, tapi garing kayak rangginang baru digoreng. Sampai akhirnya mereka mi...
Tutorial O1
Start from the beginning
![Tutorial | ChenJi [✔️]](https://img.wattpad.com/cover/249663544-64-k915447.jpg)