45 [END]

1.7K 126 23
                                    

baca akhiran dari awal sampe akhir, ya? jangan ada yang diskip. thankyou, happy reading 💛

* * *

5 tahun kemudian..

Tzuyu merasa benar-benar bahagia sekarang. Semua teman-teman wisudanya juga sama bahagianya.

Rambut diurai dengan rapi, toga di kepalanya, dan jubah toga, sepatu sedikit tinggi dengan dua piagam di tangannya.

Dia benar-benar terlihat cantik, bahkan tidak jarang banyak lelaki yang menatap mereka. Senyumnya tidak lepas sejak tadi.

Jenna dan Aesil tersenyum. "Bisa-bisanya aku bersahabat dengan gadis cantik seperti ini." Tzuyu tertawa mendengar perkataan Aesil.

Tapi setelah beberapa detik dia menghentikan tawa itu dan menatap serius ke arah Aesil membuat gadis itu dan Jenna bingung.

"Kau.."

"Kenapa?" tanya Jenna dan Aesil bersamaan.

"Kau pasti memintaku mentraktirmu atas kelulusan ini bukan?" sidik Tzuyu yang dijawab senyum bergigi Aesil.

"Kau ini memang sahabatku. Tahu saja apa yang ingin aku dapatkan," gurau Aesil. Dia tidak sepenuhnya bergurau, Tzuyu kali ini memang tampak sangat cantik.

"Hei, seharusnya kau mentraktir aku dan Tzuyu. Kami sama-sama lulus dan itu harusnya menjadi hadiah untuk kami."

Aesil memutar bola matanya mendengar perkataan Jenna. "Hei, tidak adil. Kalian berdua dan aku sendiri. Aku bisa jatuh miskin mentraktir dua manusia rakus ini."

"Aesil, jaga mulutmu atau aku pukul dengan kekuatan dua jariku?" tanya Tzuyu menatap kesal gadis itu.

Dan ditatap tertawa, "Hahaha, baiklah. Maaf-maaf. Aku akan mentraktir kalian berdua." Mata Tzuyu dan Jenna membulat.

"Benarkah?"

"Tentu, tapi kalian juga harus mentraktirku. Hei, memesan dua bunga mahal itu tidak mudah. Itu seharusnya cukup menjadi hadiah kelulusan kalian," balas Aesil tajam.

Jenna menyenggol tubuh gadis itu. "Aku tahu kau sudah bekerja sebagai apoteker. Gajimu besar, Nona."

"Tapi aku juga masih kuliah," ucap Aesil lagi tidak mau kalah. "Tapi 20 Won bukan masalah besar."

"Tentu itu masalah. Aku bisa membeli sesuatu untuk ku makan sendiri."

"Tapi ini hanya satu kali dalam kehidupan, Aesil. Kau tidak akan bisa merasakan mentraktir teman sebagai hadiah kelulusan."

"Bisa saja jika kau kuliah lagi di masa tuamu."

"Aku tidak seniat itu."

"Kalau begitu lupakan saja. Aku tidak akan ikhlas mentraktir kalian berdua walau ingin."

"Hei, teman macam apa-"

"Kalian cukup!" Mata Aesil dan Jenna menoleh ke Tzuyu yang mengisyaratkan untuk diam.

"Bahkan setelah tujuh tahun bersama kalian masih saja bertengkar mengenai hal kecil? Ayolah, itu bukan sesuatu yang perlu kau pusingkan."

"Tentu saja karena suamimu sekarang salah satu pengusaha tersukses, Nona." Perkataan Aesil membuat Tzuyu mendelik dan segera mencubit pipi gadis itu.

"Akh, Tzuyu! Kau ini mencubitnya tidak dengan perasaan, ya?"

"Untuk apa aku menggunakan perasaan?!" Aesil mengerutkan bibirnya sambil mengelus pipinya yang berubah merah.

PROTECT [JJK&CTZ] ✔️Where stories live. Discover now