(18)

998 120 3
                                    

Tzuyu melihat kearah seseorang yang memanggilnya.

Mingyu.

Iapun segera menghampiri Mingyu.

"Ada apa sunbae?" tanyanya ketika sampai dihadapan Mingyu.

"Kau mau pulang dengan apa?" tanyanya.

Tzuyu yang bingung pun hanya menatap Mingyu heran.

"Mobil?" tanyanya lagi.

Masih terheran pun, akhirnya Mingyu bicara kembali,"Ayo pulang denganku." Katanya tanpa merasa beban.

Tzuyu tercengang akan hal tersebut.

"A-apa?"

"Pulang. Denganku," kata dia santai.

Tzuyu membulatkan matanya.

"Ke-kenapa tiba- t-tiba?" tanya Tzuyu gugup.

Ia tidak tahu apa yang membuat dirinya bisa menjadi gugup ketika didekat Mingyu.

Bahkan tadi saat jam pelajaran ia memikirkan Mingyu.

Flashback on.

Tzuyu mengerjapkan matanya malas. Ia telah mengantuk sejak awal masuknya Kumori Ssaem.

Tapi apa boleh buat, ia tidak mungkin tidur dikelas orang tergalak itu.

Saat mengerjapkan matanya beberapa kali, iapun melihat Mingyu di depan papan tulis sambil mengajari rumus fisika.

Tzuyu terkejut. Iapun segera menegakkan badannya dan menepukkan pipinya.

Apa yang kau fikirkan Tzuyu batinnya dalam hati.

Iapun masih menepukkan pipinya hingga Mingyu menjadi Kumori Ssaem kembali.

Iapun menghela napas pelan. Setelah itu ia fokus untuk mencatat segala rumus yang ditulis dipapan.

Saat semuanya masih menulis termasuk dirinya, ia tiba-tiba melihat kata 'Mekanika Fluida' menjadi 'Kim Mingyu'

Ia kembali memukul kedua pipinya cepat sambil mengendipkan matanya berkali-kali.

"Astaga, Tzuyu. Jangan pikirkan dia. Pikirkan tikus jahat!" gumamnya kecil.

Flashback off

"Tidak apa. Aku hanya mau mengajakmu saja," katanya lalu mengindikkan bahunya.

"Bagaimana?" tanyanya ketika Tzuyu masih belum ada balasan.

"Hm, baiklah. Tapi.. aku mau ketoilet sebentar," katanya kemudian berlalu cepat ke arah toilet.

Mingyu mengindikan bahunya dan memilih untuk menunggu di mobil saja. Toh juga mobilnya sudah terlihat jelas oleh Tzuyu.

Tzuyu masih terus berjalan ke arah toilet sampai akhirnya ia telah berada di toilet.

Ia menatap dirinya di cermin yang sudah memerah karena malu.

"Apa yang kau pikirkan, Tzuyu?" tanyanya ke dirinya sendiri.

"Kau nanti duduk disebelahnya. Hanya berdua saja. Apa yang harus kau bicarakan?" katanya gugup.

Tzuyu tentu gugup.

Ah, tunggu sebentar. Gugup? Untuk apa ia gugup? Dan bagaimana ia bisa sebegini gugupnya?

Astaga! Apa yang telah ia pikirkan!

"Tunggu. Mengapa aku harus mengkhawatirkan ini? Tidak.. tidak. Tidak boleh!" katanya sambil mengetukkan jarinya ke meja wastafel.

PROTECT [JJK&CTZ] ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن