(27)

905 135 17
                                    

"Menjijikan,"

"Aku pokoknya membencinya,"

"Selera Jungkook seperti ini?"

"Aku ingin membunuhnya!"

"Dia tidak cantik!"

"Sok tinggi sekali,"

"Kurasa aku salah menilai dia baik,"

"Tidak boleh begitu, dia itu kurang sekali,"

Dan banyak komentar lainnya yang dilontarkan kepada Tzuyu saat istirahat.

Ternyata Jenna ada urusan keluarga mendadak. Ia tidak bisa hadir.

Tzuyu memakan makanannya sendirian. Benar-benar ada jarak saat mereka mau makan. Di samping, belakang, depan, semuanya kosong. Kecuali satu meja setelahnya.

Entah apa yang berada di pikiran mereka, tetapi mereka seperti menganggap Tzuyu itu 'kuman'.

Srek

Tzuyu mendongak. Ada nampan yang ditaruh di depannya.

"Hm?" katanya bingung. Yang ditatap hanya diam dan makan.

"Apa yang sunbae lakukan?" tanyanya.

"Kau butuh banyak makan daging," katanya kemudian menambahkan daging di nampang Tzuyu.

"A-apa—"

"Cepat habiskan makananmu," katanya.

Tzuyupun yang tidak tahu harus berbuat apa selain diam, memilih makan saja.

Ia dengan diam makan. Hatinya sedang buruk karena tatapan dan komentar dari tadi tidak hilang.

* * *

"Kau masih belum kapok ya? Wah.." kata Hyeon.

Sekali lagi, ia menuangkan air dingin.

"Kau puas?!" tanyanya kesal.

Tzuyu hanya diam. Karena semakin lama kesabarannya habis, ia menjambak rambut Hyeon.

"Yaa! Aish! KALIAN! CEPAT LEPASKAN DIA DARIKU!" kemudian kedua temannyapun segera memegang tangan Tzuyu kuat.

Hyeon menatap Tzuyu makin benci.

"Kau merusak rambutku.. KAU MERUSAK RAMBUTKU!" kata Hyeon. Ia segera mendekati Tzuyu dan menampar dengan keras pipi kanan Tzuyu.

Sangat keras, hingga Tzuyu terlepas dari tangan teman Hyeon.

Hyeon menarik dagu Tzuyu lagi, "Luka ini tidak seberapa seperti apa yang sudah kau perbuat. Aku yakin kau akan menyesal," katanya kemudian ia menginjak kaki Tzuyu.

Ia sengaja menginjaknya dengan sangat keras hingga sedikit terkilir.

"Agh!" kata Tzuyu. Air mata sudah menggenanginya.

"Jangan kau beraninya membalasku jika tidak ingin lebih mengenaskan dari pada ini," katanya seraya menjambak Tzuyu kemudian kembali mendorongnya keras.

Suasana di bangunan tua ini kembali mendadak sepi. Tzuyu melihat bayangannya sendiri di kaca yang pecah.

Buruk sekali. Kakinya biru, pipinya pun memar. Rambutnya acak-acakan juga basah. Badannya sudah basah dan kotor.

PROTECT [JJK&CTZ] ✔️Where stories live. Discover now