34

740 110 11
                                    

Hyoju terkekeh senang. "Maaf, tapi tadi malam aku tidak sengaja mendengar percakapan- eh. pernyataan Jungkook." 

Tzuyu menunduk sangat malu. Ia belum pernah merasa segini malunya terhadap ibu mertuanya. 

"Kau malu? Untuk apa malu? Bukankah wajar untuk orang yang sudah menikah?" Tzuyu mendongak menatap Hyoju.

"Tenang, hanya orang-orang di rumah ini yang tahu." Kemudian Hyoju pergi sambil tertawa cekikikan.

Tzuyu menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Sunbae sangat membuatku jengkel!!"

* * *

"Sunbae buka pintunya!" Tzuyu sedari tadi sudah mengetuk pintu kamar Jungkook. Tapi manusia di dalamnya memilih untuk tidak membukakan pintunya.

Tzuyu memutuskan mendobrak pintunya. Ia mendobrak karena Jungkook menguncinya. Baru dua kali mendobrak menggunakan badannya saja Jungkook sudah membukanya.

"Apa yang kau lakukan! Nanti pintunya mengeluh sakit padaku!" Tzuyu menghela napas. Kemudian ia masuk ke kamar Jungkook.

"Mwoya? Aku tidak mempersilahkanmu masuk."

"Dengan membukakan pintu dan mengatakan 'jangan dirusak' sama saja kau mengkhawatirkan aku terluka. Benar tidak?"

Jungkook menghembuskan napasnya kesal. Ia langsung saja menutup pintu kamarnya dan beralih ke sofanya.

"Apa masih sakit?" Tzuyu duduk diranjang Jungkook. Jungkook hanya diam sambil menonton televisi. Ia mengganti channelnya beberapa kali.

"Ah kau cemburu kah?" Jungkook langsung diam. Ia melirik ke arah Tzuyu tanpa memindahkan kepalanya.

"Sok tahu."

"Ey, bilang saja. Kau itu sudah terlihat cemburu sunbae."

"Anirago!" Jungkook membantah. Tzuyu malah terkikik dan berbaring di ranjang Jungkook dengan posisi terlentang.

"Kau lucu sunbae. Padahal dulu saat aku bermain bersama Mingyu sunbae pun kau hanya cuek." Tzuyu tersenyum.

Jungkook menunduk. Ia malu, apakah cemburunya sangat terlihat? Baru mau membalas, suara di berita yang cukup keras membuatnya mengurungkan niatnya.

"Pesawat Goreum yang kita ketahui dua bulan yang lalu terjatuh saat penerbangan dari Seoul ke Jepang, telah selesai di periksa."

"Ternyata ada beberapa awak pesawat yang sedang stress dan mereka merencanakan kecelakaan berikut. Dua pramugari dan satu pramugara yang selamat ternyata salah satunya yang merencanakan kecelakaan ini."

"Pelaku berkata, dia sedang dalam keadaan stress berat. tapi ia tidak menggunakan narkoba sehingga membuatnya lolos dari pemeriksaan awal. Dia dituntut untuk penjara seumur hidup atas perencanaan dan perlakuannya."

Mendengar itu Jungkook segera mengambil remot dan hampir saja menekan timbol mati jika Tzuyu tidak menyahut, "Tunggu. Aku mau dengar."

Ia berbicara dengan suara seraknya. "Kami mendapat beberapa barang sebagai bentuk pesan akhir dari keluarga."

"Jika keluarga Anda termasuk kedalam penerbangan ini, mohon untuk ke kantor pusat kepolisian dan kami akan pastikan."

Tzuyu bangkit dari posisi tidurnya. Ia segera pergi ke lemari pakaiannya yang pernah dipindahkan dulu. Dia mengambil sweaternya dan mengambil tas kecilnya.

Dengan cepat ia beralih ke arah meja belajar dan mengambil ponsel miliknya.

Baru mau keluar kamar, Jungkook menarik tangannya. "Tunggu, aku ikut." Ia segera menarik tangan Tzuyu.

PROTECT [JJK&CTZ] ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora