40

742 109 27
                                    

Nara sedari tadi diam melihat Jungkook yang sedang merintih. Tangannya bergetar hebat.

Untuk anak sekecil ini, tidak mungkin ia berani menghadapi kondisi sang kakak.

"Nara-ya.." panggil Jungkook. Nara menatap Jungkook yang sudah tiduran dengan posisi terlentang.

"Kau bisa menggunakan ponselkan? Oppa pernah mengajarimu menggunakannya kan?"

Dan pertanyaan itu dijawab anggukan kecil oleh Nara. Dia kembali menahan tangis.

Jungkook merogoh saku celananya dan memberi ponsel tanpa sandinya ke Nara.

Dia tidak bisa melakukannya karena darah di tangannya. "Ambilah. Telfon eomma dan nyalakan GPS nya."

Nara mengangguk dan dengan gerakan lumayan cepat untuk ukuran anak kecil.

Nara mengarahkan telfon itu ke telinga Jungkook. "Wae, Jungkook-ah?"

Jungkook tersenyum kecil. "Boleh aku meminta sedikit bantuan kepada eomma kali ini?"

Di sebrang Hyoju sedikit mengernyit. Tidak biasanya Jungkook meminta bantuan.

"Ada apa? Minta saja."

"Tolong jemput aku dan Nara di jalan
287-4 Seobinggo-dong, Yongsan-gu."

"Tumben sekali kau pergi ke tempat seperti itu," tanya Hyoju sedikit basa basi.

"Eomma, aku tidak kuat. Tolong bawakan ambulan juga jika tidak keberatan, hehe." Jungkook mengatakannya sekolah olah itu bukan hal yang berat.

Mendengar kata ambulan Hyoju berdiri dari acara duduknya di sofa.

"Apa yang kau lakukan lagi? Astaga, nyalakan GPS mu. Apa Nara disebelahmu?"

"Ya," katanya kecil. "Baiklah, beberapa anak buah sudah dalam perjalanan kesana. Aku akan menyusul mereka sebentar lagi."

Jungkook hanya tersenyum. Nara mematikan panggilan itu. "Oppa, apa itu sakit?" tanya Nara walau dia tahu pasti itu sakit.

"Sedikit."

Dan benar saja, suara ambulan dan dua mobil putih milik keluarga Jungkook sudah membelah jalanan itu.

Ambulan itu segera membawa Jungkook dan satu bodyguard Jungkook ikut di dalam ambulan itu.

Ada satu perempuan yang merupakan asisten Nara dengan cepat menggandeng serta membawakan mainan Nara.

Mobil putih pertama mulai pergi ke arah rumah Jungkook dan mobil kedua pergi mengikuti ambulan tersebut.

Selama di perjalanan, Jungkook sama sekali tidak bisa berhenti memikirkan Tzuyu.

pria sialan itu akan kutemukan nanti.

* * *

Hyoju memasuki ruangan Jungkook dengan penuh rasa penasaran juga kekhawatiran.

"Apa Jungkook sudah diperbolehkan pulang?" tanya Hyoju kepada satu bodyguard disana.

Bodyguard itu menggeleng. "Dia setidaknya harus di rawat dua hari penuh di rumah sakit karena tendangan pada perutnya."

"Kenapa tidak pindahkan saja dengan alat-alatnya? Aku bisa membelinya," kata Hyoju.

Bodyguard itu menggeleng, "Bukan masalah alatnya Nyonya. Dia harus berada di bawah pengawasan dokter. Saat ini dokter-dokter disini tidak bisa pergi bolak balik dari rumah sakit ke rumah Nyonya."

PROTECT [JJK&CTZ] ✔️Where stories live. Discover now