60. Kembali

6.5K 243 0
                                    

*besok banget, Sinful akan post part terakhir!*

~~~

Tatapan sendu yang terpancar dari mata sayup itu perlahan memudar pasti. Tubuhnya terasa sesak bersamaan dengan napasnya yang mulai memelan. Jantungnya tidak memberikan irama yang cepat, namun malah sebaliknya.

Ia mengejapkan kedua matanya perlahan, seolah berusaha kembali menangkap sosok yang tidak sadarkan diri di sampingnya itu.

Kepalanya terasa berat, sama halnya dengan kaki juga punggungnya yang terasa mati rasa begitu saja.

Pasti, tenaganya ia kumpulkan. Tangan yang seolah menjadi pusat itu perlahan bergerak. Mulutnya pelan mulai menyuarakan panggilan-panggilan samar yang tidak kunjung mendapat jawaban.

"Ra—ja...,"

Bibirnya memucat seiring waktu. Bukan sosok itu yang ingin ia lihat. Tetapi kenyataan bahwa hanya sosok itu yang berada di hadapannya membuatnya teru-menerus menyuarakan nama yang sama.

Sosok di depannya itu tidak bergerak, tidak memberikan reaksi apapun atas panggilannya.

Ia memejamkan matanya kembali. Rasa sakit yang perlahan menjalar di kepalanya itu seolah mulai mengganggu penglihatannya yang memburam.

Pelan, ia kembali menelan salivanya susah payah. Tenggorokannya seolah terasa kering tanpa alasan.

"Mama...," Ia kembali bersuara pelan.

Rintikan hujan yang perlahan membasahi wajahnya itu tidak kunjung ia rasakan. Rasa sakit di kepalanya jauh lebih menyakitkan sampai rasanya semua pusat sakitnya hanya berada di sana.

"Rachel!"

Panggilan tersebut samar memenuhi telinganya. Panggilan yang malah berakhir akan dengungan kencang yang mulai mengambil alih semua pendengarannya.

"Kak Rungga—"

Nama itu menggantung bersamaan dengan rasa sakit yang semakin menjalar di dalam kepalanya. Napasnya dengan pasti kembali melemah.

Ia kembali membuka matanya sekuat tenaga. Sosok di hadapannya hilang.

Bukan sosok itu yang sebenarnya menghilang. Karena ia dengan jelas melihat bahwa pandangannya yang melayang.

"Mama...,"

Panggilan berbisik itu kembali terdengar samar bersamaan dengan kedua matanya yang kembali menangkap sosok wanita dengan tubuh berlumur darah itu.

"Raja—"

Panggilan terakhirnya menggantung bersamaan dengan kedua matanya yang seketika tertutup rapat.

Dan kala kedua mata itu kembali terbuka sayup, sekelilingnya sudah berubah. Tidak ada lagi lumuran darah yang bisa ia tangkap selain tembok putih yang menyinari penglihatannya.

"Rachel...,"

Napasnya perlahan kembali menghebus pelan bersamaan dengan sosok pria yang muncul di depan matanya itu. Perlahan, senyumnya terukir tipis.

Kepalanya mulai ia gerakkan bersamaan dengan banyaknya perawat yang menghampirinya. Tatapan sayup itu secara perlahan berubah menjadi lebih lebar.

"Rachel...,"

Tatapannya perlahan menyiratkan kebingungannya.

"Denger Dokter, gak?"

Pertanyaan pelan yang jelas terdengar di telinganya ia balas dengan anggukan pelan. Bibirnya terasa kelu bersamaan dengan semua bagian di bawah kepalanya yang terasa mati rasa.

Sinful (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang