[°3]

21K 2.4K 653
                                    

Jeno sejak tadi pagi terus menelfon Renjun, tapi nihil tidak di angkat. Teman sekelompok mereka sudah mengamuk lantaran tugas mereka tidak ada. Ingat kalau Renjun lah yang ditugaskan membeli keperluan tugas? Karena itulah mereka marah besar.

Jeno sama sekali tidak masalah karena ia pun tidak peduli dengan teman-temannya. Terpenting sekarang Renjun. Sejak kemarin saat ia menyuruh Renjun untuk memberi keperluan tugas Renjun tidak kembali lagi. Tidak mungkin kalau Renjun melupakan tugas, Renjun tidak seperti itu.

Beruntung saja guru berbaik hati memberi kesempatan untuk mengerjakan ulang. Kalau tidak sudah pasti nilai mereka akan telur ayam.

"Dasar tidak bertanggung jawab! Karena dia kita jadi mengerjakan ulang," ujar salah satu teman Jeno.

"Kita kau bilang? Sepertinya hanya aku dan Renjun, kalian hanya menumpang nama," sahut Jeno seadanya karena memang begitu kenyataannya.

"Sudah! Kita selesaikan saja tugas ini, soal Renjun kita tulis saja namanya paling akhir."

"Loh tidak bisa seperti itu dong!" timpal Jeno tidak terima.

"Kenapa kau marah? Lagipula Renjun tidak ikut dalam tugas sekarang."

"Kemarin saja waktu mengerjakan Renjun mengutamakan kalian! Tapi kalian balas dengan seperti ini?!! Coba saja kalian kemarin lihat perjuangan Renjun untuk mengerjakan tugas! 95% tugas di selesaikan oleh Renjun, dan kalian? Asik dengan dunia sendiri!"

"Jangan sama kan kemarin dan hari ini!"

"Kalau begitu jangan sama kan ada atau tidak!!"

"SUDAH!!" lerai Hyunjin.

"Lebih baik kita urutkan nama sesuai abjad!" lanjutnya lelah melihat pertengkaran Jeno dan Eric.

Jeno dan Eric saling melirik tidak suka. Jeno dari dulu hingga sekarang memang tidak suka dengan Eric karena sikap buruknya yang selalu memerintah oranglain. Setiap tugas Eric tidak pernah mengerjakan, iya mengerjakan tapi itu bukan hasil dari pemikirannya sendiri.

"Ini, sekarang bagian kau dan Eric susun, jangan sampai berantakan."

"Kenapa harus aku? Kau saja kerjakan sendiri," ucap Eric bersandar pada sofa hitam milik Hyunjin.

"Eric! Ini tugas kelompok! Kalau kau tidak ingin mengerjakan, lebih baik kau pulang dan berbaring santai di kamarmu!!" bentak Junkyu.

"Baiklah aku pulang,"

"Dan jangan harap ada namamu." lanjut Junkyu saat melihat Eric sudah memakai jaketnya bersiap untuk pulang.

Eric mendengar ancaman dari Junkyu hendak memukul. Namun saat tangannya sudah siap, ditahan oleh Jeno.

"Jangan memancing kerusuhan! Kalau kau memang ingin mendapatkan nilai, bantu! Jangan apa-apa kau bayar dengan uang!" seru Jeno menepis tangan Eric setelah itu duduk kembali di samping Junkyu.

Mata Eric tidak lepas dari Jeno. Kenapa juga guru harus menjadikan Jeno teman satu kelompoknya? Malas sekali melihat Jeno terus berada di hadapannya.

Akhirnya Eric menurut. Ia duduk di samping Felix menyusukan tata letak kertas untuk tugasnya.

"Kalau seperti ini kan damai tidak ada keributan telingaku jadi tenang," ucap Felix.

"Diam." sahut Jeno dan Eric bersamaan.

" sahut Jeno dan Eric bersamaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MAFIA [DoyRen] ✓Where stories live. Discover now