22

1.5K 140 4
                                    

Maaf ya karena updatenya ngaret banget 😭 Authornya baru kelar urusan rl 🤧

Maafkan typo yang bertebaran:)
Jangan lupa vote & ninggalin jejak ya!

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini lorong sekolah terlihat begitu lenggang. Hanya ada beberapa murid yang sepertinya baru tiba di sekolah. Bahkan parkiran pun hanya diisi dua atau tiga kendaraan saja. Jelas saja, ini baru pukul setengah tujuh pagi.

Gadis bersurai panjang itu terlihat memasuki kelas sambil sesekali menghela nafas. Untuk pertama kali dalam hidupnya Hana datang begitu awal ke sekolah. Mungkin Somi akan memberinya award untuk hal langkah ini. Gadis itu menggeleng pelan. Well, cukup berlebihan.

Jangan tanya kenapa ia bisa berada di sekolah sepagi ini. Apalagi jika bukan untuk menghindari Taehyung. Hana sengaja bangun lebih cepat atau sepertinya gadis itu tidak bisa tidur nyenyak semalam. Kemudian membuat sarapan sederhana untuk Taehyung sementara dirinya lebih memilih untuk langsung pergi ke sekolah setelah semua kegiatan itu selesai. Bahkan tanpa memberitahu Taehyung. Biarlah pria itu kelimpungan mencarinyaㅡ itupun jika dia memang mencari Hana.

Lagi-lagi Hana mendengus kesal, "Dasar Kim sialan Taehyung!" Umpatnya dengan wajah kesal.

Hana masih tidak habis pikir dengan suaminya itu. Apa ia salah makan? Atau seseorang baru saja memukul kepalanya hingga otaknya bergeser? Hana tidak tau, yang jelas semalam itu benar-benar diluar dugaan. Gadis itu tidak menyangka jika efek ciuman yang Taehyung lakukan kemarin malam bisa membuatnya nyaris gila.

Yang benar saja! Sekalipun Taehyung itu suaminya tapi bukankah mereka belum sedekat itu? Dalam hati Hana terus menggerutu kesal. Baginya hal itu cukup memalukan. Dimana Hana bahkan tidak melawan saat Taehyung menciumnya.

"Aish." Hana mengacak-acak rambutnya frustasi lalu menopang kepalanya di meja sembari menghentakkan kaki.

"Omo! Apa aku sedang bermimpi?"

Suara nyaring itu membuat Hana menghentikan pergerakan kakinya. Somi tampak berdiri di ujung pintu dengan mata sedikit melebar dan sebelah tangan menutup mulutnyaㅡseakan baru saja melihat sesuatu yang menakjubkan.

Hana memutar bola matanya malas. Gadis Jeon itu terlalu berlebihan.

"Mwoya," Seulas tawa sukses lolos dari bibirnya. Somi berjalan mendekat ke arah meja Hana.

"Apa kau salah makan hingga datang begitu awal?"

Hana mendengus, "Jadi, aku tidak boleh datang lebih awal?"

"Bukan begitu, hanya saja ini sangat langkah," Ucapnya dengan raut wajah yang cukup berlebihan.

"Kalau begitu beri aku penghargaan," Balas Hana cuek.

Jeon Somi berdecak mendengarnya. Hana kembali menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangannya di atas meja. Ia mengabaikan presensi Somi yang mulai duduk disebelahnya.

"Hana-ya," Panggil Somi dengan nada suara yang cukup terdengar asing bagi Hana.

"Hm."

"Jika kau memiliki masalah kau bisa membaginya denganku."

Hana sontak menegakkan kepalanya dan menatap Somi sedikit terkejut dengan wajah seakan bertanya kau benar-benar Somi?

Oh, ayolah. Somi yang Hana kenal tidak pernah berbicara semelankolis itu. Yang benar saja!

"Sepertinya kau yang salah makan Jeon Somi." Hana menggelengkan kepalanya.

"Ck, gadis ini. Aku serius Jung Hana."

Our Destiny - K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang