27

1.3K 144 5
                                    

Aku udah 2 minggu gak update hemm:" maaf udh buat kalian nunggu 🙏 Makasih buat yg masih setia menunggu hehe^^

JGN LUPA VOTE & KOMEN YA!!

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.


Suara rintik hujan diluar sana ditambah dengan udara dingin yang menusuk kulit membuat seorang Jung Hana sejak tadi hanya menggerutu kesal. Dia mungkin menyukai salju, tapi dia benci udara dingin. Sama seperti hawa dingin disaat hujan turun.

Akhirnya dengan rasa malas dan sedikit terpaksa, Hana melangkah ke kamarnya dan meraih selimut tebal nan lembut untuk dibawa ke ruang tamu. Barulah Hana merasa nyaman ketika selimut tebal itu menutupi tubuhnya seolah mendekapnya erat. Rasanya hangat. Dia menarik seulas senyum tipis dan kembali memusatkan fokusnya ke benda elektronik berukuran 21 inchi itu. Ya, dia sedang menonton televisi. Lebih tepatnya menyaksikan drama favoritnya.

"Pergilah ke kamarmu jika kau merasa kedinginan." Ujar Taehyung tanpa menatap ke arah Hana.

Gadis itu berdecak dan wajahnya berubah datar, "Dramanya belum selesai." Balasnya ketus.

Taehyung yang sejak tadi berada disebelah gadis itu hanya menggeleng pelan. Mereka duduk di sofa yang sama tapi dengan kegiatan yang berbeda. Jika Hana menonton televisi maka lain halnya dengan Taehyung yang sedang berkutat dengan tab nya.

"Kau masih kesal rupanya," Ujar Taehyung lagi.

Hana menoleh dan menatap Taehyung bengis. Pria di sebelahnya ini memang sangat menguji kesabaran. "Ya, aku masih kesal. Jadi jangan berbicara padaku." Sahut Hana ketus.

Mungkin kalian penasaran kenapa Hana merasa kesal. Ini semua karena Taehyung yang dengan seenak jidatnya menghabiskan persediaan snacknya yang hanya tinggal satu bungkus. Hana bisa saja membelinya lagi, tapi malam ini sedang hujan dan dingin. Jadilah dia tidak bisa kemana-mana.

Sekali lagi Hana mendengus kasar dan langsung menatap tajam ke arah Taehyung. Jika mata itu bisa mengeluarkan pisau, mungkin saat ini sudah melubangi kepala Taehyung.

"Kau harus menggantinya dua kali lipat!" Tegasnya.

Taehyung tersenyum miring, "Aku bahkan bisa membeli tokonya jika kau mau."

Hana berdecih dan membuang arah pandangannya. "Kalau begitu seharusnya kau membeli snackmu sendiri bukan malah mencuri milikku."

Masih tidak mau kalah, Taehyung juga ikut membalas. "Asal kau tau snack itu juga dibeli menggunakan uangku, jika kau lupa."

Wow, gadis itu tercengang. Apa sekarang dia sedang memperhitungkan uangnya? Hana mendengus kasar. Dia hanya berdecak kesal dengan pipi menggembung. Ucapan Taehyung jelas tidak bisa dibantah. Mau bagaimana lagi, sejak menikah dengan pria itu, Taehyunglah yang memenuhi semua kebutuhan Hana. Mulai dari kebutuhan sekolah hingga uang jajan.

"Bagus sekali. Jangan lupa hitung juga uang jajanku yang setiap hari ku habiskan lalu tagih itu saat aku sudah bekerja nanti." Kesalnya yang justru membuat Taehyung menahan tawa.

Dengan pelan Taehyung menoyor kepala Hana yang langsung mendapat tatapan tajam gadis itu. "Aku akan membelinya lagi besok."

Gadis itu mencebik sambil mengusap keningnya. "Tidak perlu, cukup tinggalkan saja uangnya. Besok pagi aku akan pergi membelinya sendiri."

Ucapan gadis itu membuat kening Taehyung mengerut. "Besok pagi? Jangan bilang kau berencana bolos sekolah?" Vonisnya dengan mata memicing.

"Aniya! Ck, kau sok tau sekali," Sahut gadis itu kesal.

Our Destiny - K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang