1

3.1K 199 7
                                    

Hari ini adalah hari yang paling buruk menurut Hana. Saat sedang makan malam tiba-tiba saja orang tuanya memberikan nya kabar buruk. Sebenarnya tidak terlalu buruk, tapi bagi Hana itu adalah berita buruk yang tidak pernah ia duga. Bagaimana tidak, orang tuanya sudah mengatur perjodohan nya dengan seorang pria yang lebih tua darinya. Yang lebih buruk lagi adalah dia tidak mengenal pria itu.

"Bagaimana bisa ayah menjodohkanku? Bahkan aku belum lulus sekolah ayah." Kata Hana hampir menangis. Dia benar-benar kecewa dengan keputusan kedua orangtuanya.

"Tidak ada yang salah dengan itu. Kau tidak perlu takut teman - temanmu akan mengetahui hal ini, karena kami akan melangsungkan nya tertutup." Jelas tuan Jung dengan tegas. Hana tau betul bahwa keputusan ayahnya tidak bisa ditentang.

Ia pun menoleh kepada ibunya. Berharap sang ibu akan memihak kepadanya. Tapi ibunya hanya bisa pasrah, karena percuma juga membujuk ayahnya yang sudah jelas tidak akan merubah keputusannya.

"Kalian jahat! Bisa - bisanya kalian tega menikahkan ku putri kalian satu - satunya dengan pria yang bahkan tidak dia kenal." Hana sudah tidak bisa menahan amarahnya, air matanya pun sudah bercucuran.

"Jangan membantah Hana, lakukan saja apa yang ayah katakan." Kata tuan Jung dengan penekanan.

Di sisi lain sang kakak Jung Hoseok, hanya bisa diam. Dia juga tidak bisa melakukan apapun. Dia benar-benar tidak tega melihat adik kecilnya itu menangis. Tapi apa boleh buat, ayah mereka adalah orang yang tegas.

"Ayah tolong pikirkan lagi keputusan mu itu. Lagipula, bukankah terlalu muda untuk Hana menikah? Dia masih belum bisa menghadapi masalah rumah tangga." Akhirnya sang kakak buka suara, berharap ayahnya mau berubah pikiran.

Tuan Jung hanya mendengarkan ucapan anak sulung nya itu, tapi tetap tidak mau merubah keputusannya. "Ayah sudah memutuskan nya Hoseok. Adikmu tetap akan menikah dengan putra paman Kim. Dan Hana kau tidak boleh menolak nya."

Tangis Hana pecah seketika. Dia pun segera meninggalkan meja makan dan berlari ke kamar nya. Hoseok ingin mengejar adiknya tapi tuan Jung melarangnya. "Biarkan dia sendiri Hoseok. Dia butuh waktu untuk bisa menerimanya."

Mendengar hal itu Hoseok pun kembali ke tempat duduk nya. "Jika ayah tau dia butuh waktu, kenapa ayah masih tetap berencana menjodohkan nya? Aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran mu ayah." Jelasnya dengan raut wajah kecewa pada sang ayah.

Tuan Jung yang mendengar itupun akhirnya menghela napas. "Sebenarnya ayah juga tidak ingin Hana menikah secepat ini Hoseok-ah."

Hoseok dan ibunya terkejut mendengar penuturan sang ayah. "Apa maksudmu yeobo?" Nyonya Jung juga tidak mengerti dengan ucapan sang suami.

"Ini adalah permintaan sahabatku Kim Seonmu. Keluarga mereka baru saja berduka atas kematian Ibu Seonmu. Putra Seonmu yang bernama Kim Taehyung itu sangat dekat dengan neneknya di karenakan ia sudah tinggal bersama neneknya sejak kecil. Sejak kematian neneknya Taehyung jadi berubah, dia menjadi pria yang dingin dan acuh. Dia bilang jika dulu ia pernah membuat kesalahan hingga Taehyung membencinya. Itu sebabnya ia ingin menjodohkan Taehyung dengan Hana, dengan harapan Hana dapat merubah Taehyung seperti dulu lagi."

Hoseok tercengang mendengar nya. "Kenapa putra keluarga Kim itu bisa tinggal dengan neneknya dan bukan dengan paman Kim?" Hoseok tidak mengerti dengan hal itu.

"Dan juga bagaimana bisa kau yakin Hana mampu merubahnya? Putri kecil kita itu bahkan masih senang bermanja-manja, bagaimana bisa dia menghadapi situasi rumit seperti ini?" Jelas nyonya Jung yang merasa khawatir akan nasib putri kecilnya.

"Ayah tidak tau pasti masalah apa yang terjadi di keluarga Kim hingga menyebabkan Taehyung harus tinggal bersama neneknya. Tapi ayah yakin Seonmu bukanlah orang yang bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu sebelum menjodohkan mereka. Ayah juga yakin bahwa Hana pasti bisa merubah Taehyung. Putri kita itu adalah anak yang penurut dan penyabar. Aku yakin mereka akan baik - baik saja." Jelas tuan Jung dengan panjang lebar.

Hoseok pun hanya bisa menurut dengan keputusan sang ayah. "Aku harap keputusan ayah sudah benar. Jangan sampai hal ini justru membuat Hana tidak bahagia nantinya."

Tuan Jung tidak menjawab. Dia pun juga berharap bahwa putri nya itu mengerti alasan mengapa ia menjodohkan nya dengan Taehyung.

Di sisi lain ternyata ada Hana yang mendengar percakapan kakaknya dan kedua orangtuanya. Sebenarnya saat Hana masuk ke kamar tadi, dia sudah menangis merutuki nasibnya yang akan segera di jodohkan. Namun ia teringat bahwa dia meninggalkan ponselnya di ruang tamu. Dia harus menghubungi sahabatnya untuk meminta saran. Akhirnya dia keluar dari kamar dan turun ke ruang tamu.

Saat hendak ke ruang tamu, dia mendengar bahwa anggota keluarganya sedang membahas masalah perjodohannya. Mereka tidak menyadari kehadiran Hana. Dan Hana mendengar dengan jelas semua percakapan mereka. Sekarang dia mengerti kenapa ayahnya mau menjodohkan nya dengan pria yang di sebut ayah nya bernama Kim Taehyung.

Hana mendadak lemas setelah mendengar nya. Dia benar-benar tidak tau harus bagaimana. Dia pun memutuskan untuk kembali ke kamar. Setelah menutup pintu kamar, badannya langsung merosot ke lantai dan dia bersandar ke pintu.

"Apakah yang dikatakan ayah itu benar? Apa itu alasan ayah menjodohkanku? Haruskah aku menerima nya?" Katanya dengan tatapan kosong.

Tadinya Hana sudah berencana ingin menolak dengan keras perjodohan ini. Tapi setelah mendengar percakapan orangtua dan kakaknya, Hana jadi ragu akan keputusannya. Ia mulai menerka - nerka. Apakah benar pria itu tiba-tiba berubah menjadi dingin pada orangtuanya hanya karena kematian neneknya? Kenapa pria itu bisa seperti itu? Dan juga kenapa harus Hana?

"Kenapa paman Kim justru memilihku? Bagaimana dia bisa seyakin itu bahwa aku bisa merubah putranya?" Hana tidak mengerti. Secara dia bahkan tidak mengenal siapa itu Taehyung.

Hana pun hanya bisa menghela napas. Kepalanya tiba - tiba pusing memikirkan hal itu. Akhirnya dia memutuskan untuk segera tidur. Karena besok harus berangkat ke sekolah.

~

Keesokan harinya Hana bangun lebih awal. Dia tidak bisa tidur dengan nyenyak karena memikirkan perjodohan itu. Dia segera mandi dan bersiap ke sekolah.

Tuk tuk

Ibu Hana mengetuk pintu kamar putrinya. Hana yang merasakan kehadiran ibunya, menoleh ke sumber suara.

"Boleh ibu masuk?" Hana hanya mengangguk sebagai jawaban.

Ibunya menggiring Hana untuk duduk dipinggir tempat tidur. Hana mengerti. Pasti ibunya ingin membahas soal perjodohan itu.

"Kau baik-baik saja sayang?" Ibunya menatap Hana iba. Mata putrinya itu bengkak karena menangis semalaman.

"Aku tidak apa-apa Bu," Jawab Hana sambil tersenyum.

"Apa kau sudah memikirkan keputusanmu soal perjodohan itu?" Hana diam. Dia sudah memikirkan keputusannya semalam. Tapi dia masih ragu.

"Apa aku harus menerima nya?" Hana menatap ibunya dengan raut bingung.

Ibunya tersenyum kepada Hana, " Dengar sayang," sang ibu mengelus Surai panjang putrinya.

"Ayahmu tidak mungkin melakukan perjodohan ini tanpa alasan yang baik. Dan kami tidak mungkin memberikanmu kepada pria yang salah." Kata sang ibu meyakinkan putrinya.

Hana hanya diam sambil mendengarkan perkataan sang ibu. Kemudian nyonya Jung kembali melanjutkan ucapannya, "Pria itu bernama Kim Taehyung. Dia pria yang baik Hana. Tetapi sesuatu terjadi yang kemudian membuat pria itu berubah menjadi dingin dan acuh." Jelas sang Ibu pada Hana.

Nyonya Jung menoleh ke arah Hana, "Itu sebabnya paman Kim ingin kau menikah dengannya. Karena mereka yakin kau bisa merubahnya seperti dulu lagi. Kau putri ibu yang paling baik, kau  penyabar dan mempunyai hati yang tulus. Ibu yakin kau bisa melakukannya. Mungkin sekarang dia adalah pria yang dingin, tapi dibalik itu semua dia hanyalah pria yang rapuh dan membutuhkan seseorang untuk berbagi keluh kesah."

Hana mendengarkan dengan baik penjelasan ibunya. Kemudian dia segera menatap ibunya dan tersenyum. "Baiklah Bu, aku mengerti. Aku akan melakukannya dengan baik. Aku akan menerima perjodohan itu." Jawab Hana dengan pasti. Sekarang dia tau, bahwa dia memiliki sebuah amanat dibalik perjodohan ini. Dia sebenarnya tidak yakin apakah bisa merubah pria itu. Tapi dia yakin seseorang pasti bisa berubah.

TBC

Our Destiny - K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang