Bagian 11

1.1K 163 2
                                    

Prof. Lockhart memanggil harry dan ron untuk maju. Tapi prof. snape menahan ron agar tidak maju karena tongkatnya yang rusak dan belum diganti. Dia menyarankan salah satu murid dari asrama nya. Draco Malfoy.

Draco maju. Harry dan draco berhadapan kali ini, aku mendukung harry sepenuhnya untuk menang, meskipun ini hanya duel latihan. Prof. Lockhart meminta mereka berdua mengucapkan sebuah mantra yang bisa menjatuhkan senjata lawan. Dalam hitungan ketiga. 1.. 2..

"Everte Statum"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Everte Statum". Belum sampai pada hitungan ketiga, tapi draco sudah mengucapkan mantra duluan. Dia berhasil membuat harry terlempar cukup jauh. Kami bertiga melihat harry khawatir. Bagaimana jika mereka menggunakan mantra berbahaya?

Harry bangun. Dia mengarahkan tongkat sihirnya, mengucapkan sebuah mantra "Rictusempra!" Draco juga terlempar jauh sama seperti harry sebelumnya. Prof. Snape menatap draco tanpa ekspresi, dia menarik baju draco untuk berdiri lalu mendorong nya untuk melawan lagi.

Prof. Lockhart mengingatkan mereka untuk menjatuhkan senjata. Hanya senjata. Bukan saling menyerang satu sama lain.

"Serpensortia" Draco mengucapkan mantra lagi. Sebuah ular keluar dari tongkat sihirnya. Dia tersenyum puas dengan apa yang dia lakukan.

Prof. Snape maju, menyuruh harry untuk mundur. Dia akan memusnakan ular itu. Tapi prof. lockhart sudah dulu mengucapkan mantra "Alarte Ascendare!" Ular itu terlempar keatas lalu kebawah menghantam tanah.

Harry maju mendekati ular itu, ntah apa yang akan dia lakukan. Dia mulai berbicara dengan bahasa ular! Sepertinya harry menyuruh ular itu untuk menyerang salah satu anak hufflepuff.

Semua orang terkejut. Termasuk kami bertiga. Harry bisa berbahasa ular?

Prof. Snape menghilangkan ular itu dengan mantra nya "Vipera Evanesca" Seketika ular itu hilang seperti terbakar. Anak hufflepuff yang ingin diserang itu terlihat marah kepada harry.

•••

Kami kembali ke ruang rekreasi. Ron segera bertanya kepada harry tentang kejadian barusan.

"Kamu berlidah 'Parse'? Kenapa tidak pernah bilang?"

"Aku apa?"

"Kamu bisa bahasa ular! Apa kamu menyuruhnya untuk menyerang anak hufflepuff itu?"

"Tidak [Name]. Aku menyuruhnya untuk pergi. Apa kalian tidak mendengarku tadi?"

"Tidak. Harry. Kamu berbicara menggunakan bahasa yang aneh"

"Memangnya kenapa? Bukankah banyak orang yang bisa bahasa ular?"

"Tidak. Harry. Bakat ini jarang dimiliki oleh orang lain." Hermione berusaha menjelaskannya. "Dengar harry. Lambang asrama slytherin adalah ular dan itulah alasannya. Salazar Slythetin juga berlidah 'Parse' Dia juga bisa bahasa ular"

"Benar" Ron membenarkan perkataan hermione. "Sekarang mereka akan mengira kamu adalah keturunannya"

"Tapi aku bukan keturunannya!" Harry masih terlihat bingung. "Itu tidak mungkin"

"Dia hidup 1000 tahun yang lalu. Itu bisa saja harry"

"Tidak [Name] itu tidak mungkin"

•••

Kami sedang mengerjakan tugas yang diberikan. Semua siswa yang ada disana terus menatap harry. Mereka berfikir bahwa harry adalah cucu dari salazar slytherin. Hal itu membuat mereka percaya bahwa harry lah yang membuka the chambers of secret dan membuat kekacauan yang terjadi akhir akhir ini.

Aku rasa harry sudah tidak tahan dengan tatapan mereka. Harry membereskan bukunya lalu keluar dari ruangan itu. Karena perasaan harry sedang tidak baik, aku memutuskan untuk menemaninya. Hermione dan ron menyetujui ide ku.

Aku berlari keluar menyusul harry. Harry terlihat aneh, dia seperti sedang mendengar sesuatu dari balik tembok. Aku mendekatinya untuk bertanya, tapi dia tidak menjawabku. Dia berlari keujung koridor yang akan kami lewati nanti. Aku mengikutinya berlari untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Kamis, 19 November 2020

Mr. Malfoy 2 : Draco x YouWhere stories live. Discover now