Bagian 5

1.3K 190 17
                                    

Setelah dari tempat hagrid. Aku dan hermione pergi ke perpustakaan untuk membaca buku lainnya. Sebelum itu aku berkata kepada hermione untuk pergi ke toilet sebentar sebelum ke perpustakaan menyusul nya.

Aku berjalan menuju toilet sendirian. Aku berdo'a didalam hati agar tidak bertemu dengan si pirang itu. Sepertinya tuhan tidak mengabulkan permintaanku. Aku malah bertemu dengannya.

Dia melompat tepat didepan ku turun dari atas pohon. Apa dia seekor monyet? Aku sering melihatnya duduk dipohon sendirian sembari memakam apel hijau.

Bukannya aku terus memperhatikannya. Aku mengetahui nya karena tanpa sengaja melihatnya saat melewati pohon itu. Hampir setiap hari dia duduk disana. Saat aku lewat. Dia selalu melemparkan batu kecil kearahku. Rasanya aku ingin mencari jalan lain agar tidak melewati dirinya.

"Benar benar menyedihkan melihat seorang wanita berjalan sendirian melewati taman" Dia menggigit apel hijau ditangannya. Aku benar benar tidak ingin berurusan dengan si pirang ini sekarang.

Aku berputar balik mencari jalan lain untuk pergi ke toilet. Lagi lagi dia menarik rambut hitam ku dengan tangannya.

"Mau kemana?"

"Apa pedulimu? Lepaskan rambutku! Kenapa kau terus menariknya?" Aku melepaskan rambutku dari tangannya.

Dia menatapku. Aku tidak bisa membaca apa arti dari tatapannya. Aku memutar bola mata, meninggalkannya sendirian disana. Saat aku berbalik, dia melepar apel bekas gigitannya tepat dikepalaku. Benar benar menyebalkan!

•••

Sekarang hari sudah mulai gelap. Kami berjalan menyusuri koridor untuk pergi ke ruang rekereasi kami. Tiba tiba saja harry bertingkah aneh. Dia berhenti secara tiba tiba. Dia seperti mendapatkan bisikan dari seseorang(?).

Hermione mengguncang tubuhnya sembari memanggil namanya keras keras. Saat harry sudah tersadar. Dia bertanya apa kami mendengar suara itu? Suara? Kami tidak mendengar suara apapun disini.

Harry berlari meninggalkan kami dibelakangnya. Kami menyusul harry mengikutinya tidak tau kemana.

Harry berhenti di depan dinding. Di dinding itu tertulis sebuah tulisan yang ditulis menggunakan darah.

 Di dinding itu tertulis sebuah tulisan yang ditulis menggunakan darah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamar rahasia telah dibuka. Musuh sang pewaris. Waspadalah." Aku membaca tulisan itu. Apa artinya? Pintu rahasia? Sang pewaris?

Ron melihat kucing Filch Mrs. Norris, ia tergantung tak bergerak disebelah tulisan itu. Kami benar benar tidak tau apa yang terjadi pada Mrs. Norris. Kami terkejut saat mendengar suara Madam Pomfrey datang. Dia datang bersama dengan anak anak dari ravenclaw dan juga slytherin. Ah, Lagi lagi aku bertemu dengan si pirang ini. Apa aku harus melihatnya setiap hari disini?

Draco membaca tulisan yang ada di dinding itu. Tidak lama prof. dumbledore datang bersama lockhart, snape, mcgonagall dan juga filch. Tuan filch menuduh kami telah membunuh kucingnya. Dia berniat ingin menyihir kami berdua, tapi dumbledore menahannya.Dia berkata bahwa Mrs. Norris tidak mati, dia membeku.

Dumbledore menyuruh semua siswa untuk kembali ke asrama nya, kecuali kami berempat.

"Dia belum mati Argus, Dia membeku."

"Ah, kupikir juga begitu. Sungguh sial aku tidak ada di sini saat kejadian itu tejadi. Aku tahu persis mantra untuk menyangkal nya."

"Tapi bagaimana bisa Mrs. Norris membeku. Aku tidak tau"

"Tanya dia. Dia yang melakukannya. Kamu lihat apa yang dia tulis di dinding." Filch menunjuk kearah kami bermpat dengan tatapan marah.

"Itu tidak benar Professor. Aku bersumpah. Aku tidak pernah menyentuh Mrs. Norris."

Jum'at, 13 November 2020

Mr. Malfoy 2 : Draco x YouWhere stories live. Discover now