T i g a

61 65 43
                                    

~Keputusan terbaik dari yang terburuk~

Happy reading🌿

Upacara bendera yang biasa selalu di lakukan di hari  Senin sudah selesai. Tidak sedikit Siswa siswi yang pergi ke kantin membeli minuman agar bisa membasahi tenggorokan mereka yang sudah mengering karena berjemur panasnya pagi dan tidak sedikit pula yang langsung ke kelas mereka masing masing.

"Dy kantin yuk, haus ni gue!" ajak Clara pada Melody.

"Lo aja deh, gue bawak minum kok".

"Iii ayo dong Dy temenin gue, bentar aja." Clara memasang muka memelas agar melody mau menemaninya.

"Yaudah yuk tapi bentar aja ya." Jawab melody pasrah. Clara Sumring karena ia berhasil membujuk Sahabatnya.

Sebenarnya melody males banget ke kantin karena pasti akan bertemu dengan kakak-kakak kelasnya yang gila hormat. Mau dihargai tapi tak tau menghargai.

Sesampainya di kantin Clara sudah memasuki kantin dan memesan satu minuman buat diri nya sendiri, sedangkan melody ia hanya memperhatikan dan menunggu Clara di luar kantin.

Tanpa Melody Sadari beberapa kakak kelas sedang berjalan ke arah melody. Melody yang seketika menyadari seperti ada sesuatu yang mendekat pun melihat ke arah kakak kelas berjalan ke arahnya ia hanya bisa menunduk.

"Eh lo yang nama nya Melody ya?" tanya salah satu kakak kelas yang sudah ada di dekat melody.

"iya kak, kenapa ya kak?"

"ooh gak-papa mastiin aja." ucap kakak kelasnya dengan nada yang susah di artikan.

"Gue kira wahh  ternyata  B aja"  Sindir salah satu temannya lagi. Setelah mengatakan itu mereka pergi meninggalkan melody tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Huh... Kenapa si meraka?, aneh banget." monolog melody kesal.

"Dy yuk ke kelas." Clara tiba tiba datang dengan membawa minuman ditangannya.

"oh iya, yaudah ayuk".

🦋

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu Melody sedang menunggu angkutan umum dengan Intan dan beberapa anak sekolah yang lain, tidak terlalu banyak.

Entah sejak kapan Melody mulai dekat dengan intan, tidak terlalu dekat si namun semenjak Intan tau bahwa Arka suka pada Melody, Intan lebih sering menggunakan angkutan umum agar bisa bareng dengan Melody.

Rumah Intan dan Melody memang searah namun rumah Melody lebih jauh, karena melewati kompleks perumahannya Intan.

Masih ingat Intan kan!? Itu loh sepupunya Arka Baskara:).

Arka yang baru saja keluar dengan sepeda motornya dari pekarangan sekolah, tak sengaja indra penglihatan nya melihat seorang gadis cantik yang berdiri tepat di samping sepupunya. Ia berniat ingin menghapiri gadis itu namun baru saja beberapa senti dari tempat nya tadi.

Brakk!.

Kendaraan lain menambrak sisi bagian depan motor Arka, tidak terlalu kuat namun mampu membuat Arka dan motornya terjatuh ke bawah tanah.

Orang orang yang mendengar pun mengedarkan pandangan mereka ke arah sumber suara termaksud Melody dan Intan. Intan yang sadar jika itu sepupunya langsung menarik tangan melody agar membantu Arka.

"Dy ayok, dy bantuin" ucap intan khawatir.
Padahal sudah cukup banyak teman teman Arka membantunya agar ke pinggir jalan. Toh lagian tidak terlalu parah.

Melody berfikir sejenak ia tidak mau ada yang tau hubungan nya dengan Arka. "kakak aja deh, gue gak bisa. Gue takut" sahut Melody.

"Kok gitu si Dy?, dia itu kan pacar lo."

"Woy naik gak?" teriak anak laki laki yang sudah berada didalam angkutan umum yang entah kapan datangnya, pada Melody dan Intan.

"Ehh kak ayuk pulang" ajak melody. Entah sejak kapan Biss umum yang biasa ditumpai mereka itu datang sampai sampai Melody dan Intan tidak menyadarinya.

Intan hanya menurut saja. Melody melihat sekilas ke arah Arka ia hanya ingin memastikan bahwa Arka masih baik baik saja lalu ia berlari meninggal kan tempat itu dan disusul oleh Intan.

Didalam  Biss Melody dan Intan duduk bersebelahan itu hal yang biasa mereka lakukan ketika pulang sekolah. Biss sudah berjalan meninggalkan tempat itu.

Tes!.

Cairan sebening kristal jatuh tanpa disadari oleh orang sekitarnya. Melody menangis entah mengapa ketika melihat kejadian itu. Ia ingin menolong namun ia ragu karna pasti banyak yang bertanya tanya ada hubungan apa melody dengan seorang Most wanted  Sekolahnya. Ia malas jika harus mendengar cibiran cibiran yang tak berfaedah oleh teman satu sekolahnya.

"hikss.."

Susah payah Melody menahan agar tidak ada yang tau jika ia menangis. Tapi suara tangisan nya mampu membuat Intan menoleh ke arahnya.

"Eh kok nangis, lo kenapa?" tanya intan heran padahal tadi melody baik baik saja.

"Arka baik baik aja kan kak" tanya Melody pada Intan, ia tidak bisa menahan air matanya lagi. Intan yang mengerti maksud Melody pun  tersenyum.

"Tadi gue ajak lo buat bantuin dia lo bilang lo takut, Giliran udah jauh gini lo nangis." Intan menatap melody dengan menggeleng kecil. "gue yakin kok dia baik baik aja, Gak usah cengeng gini ih."

Diam. tak ada respon dari Melody. Namun air matanya tak kunjung berhenti.

"Melody" pangggil Intan. "udah jangan nangis lagi, cengeng banget si. Nanti kita jenguk aja tu si Arka." lanjutnya.

"Melody gak bisa kak." ucap melody.

"kenapa?".

"gak bakal diiziniin papa. Melody gak bisa keluar buat main kecuali kesekolah." jelas melody.

"Loh kok gitu?" tanya intan lagi.

"Gak tau." celetuknya.

Intan tidak bisa memaksa melody, karna ia tak punya hak jika sudah menyangkut tentang keluarga.

🦋

Baru saja melody merebahkan tubuhnya di ranjang. Ia kembali teringat akan kejadian tadi. Melody mengambil ponselnya, membuka room chat dengan Arka dan mulai mengetik chat untuk sekedar menanyakan kabar kekasihnya.

Melody A.Claesea
Hy! Gimn kak lukanya parah? Maaf ya kak ody ga bisa ngejengukin kakak.

Setelah mengirim notifikasi melody menaruh kembali ponselnya. Ia bangkit dari rebahannya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya melody mengecek handpone nya. Memastikan sudah dibalas atau belum namun ia melihat hanya centang 2 abu abu itu berarti online tapi belum dibaca.

Melody keluar dari kamarnya ia sengaja meninggalkan ponselnya  ia tak ingin terlalu berharap agar dibalas. Namun baru beberapa langkah ponselnya berbunyi menandakan adanya notifikasi.

Arka Baskara
Hy. Gak parah kok cuman tergores dikit aja. Iyaa gpp.

Melody mengulas senyum ketika mendapati balasan dari Arka, ia kira arka akan membalasnya singkat seperti Y, gpp, hm, dll. Ternyata tidak!.

Melody yang tadinya ingin keluar kamar kali ini niatnya ia urungkan. ia membalas chat Arka, dan pada akhirnya meraka balas-balasan chat. Senyum melody tak pernah luntur.

Apa Melody mulai jatuh cinta pada seorang Arka Baskara?

🦋.

Hallo, Apa kabar? Semoga aja kabarnya baik:).
Gimana sama chapter 3 ini?,
Ada saran dan kritik??

Byee, See you next Chapter guys♡♡♡.

MELODY [ON GOING]Where stories live. Discover now