s a t u

122 75 68
                                    


~Jangan lama-lama ya ngasih kepastiannya!~

Happy reading🌿


"Mau sampai kapan si lo gini? Kalau lo suka ya tembak dong! kecil banget nyali lo jadi cowok, kalau di terima atau enggaknya itu urusan belakang." Seorang perempuan tak henti-hentinya memberikan saran pada seorang laki-laki yang tepat berada disampingnya.

Perempuan itu merasa kasihan kepada sepupunya itu yang tidak mempunyai nyali hanya untuk mengungkapkan perasaan pada seorang gadis yang merupakan salah satu adik kelas mereka.

"Ka!" panggil Intan pada sepupunya. Dan lawan bicara hanya menjawab dengan deheman saja.

"Arka!" Panggil Intan lagi pada sepupunya yang ternyata nama nya Arka.

"Apasi."

"Ungkapin aja deh keburu di ambil orang," Intan benar benar lelah dengan sikap Arka, Intan tau benar jika Arka menyukai Melody. Namun Arka masih enggan untuk mengungkapkan nya. Arka takut jika ia di tolak mentah mentah oleh Melody.

"Gak usah takut di tolak Arka, itu masalah belakangan," Jawab intan seperti mengerti isi pikiran arka. "Kalau lo di tolak, berarti lo kurang berjuang dan lo harus berjuang,"

"Gak ada salahnya lo nyoba!"

Arka terdiam mendengar perkataan Intan yang tak bosan bosan nya menasehati Arka. Dengan sekali tarikan nafas Arka berujar "Oke, bakal gue coba." jawab Arka walau ada sedikit keraguan.

Intan yang mendengar perkataan Arka langsung tersenyum lebar "Nah gitu dong ka, jadi kapan lo mau ngungkapin nya? Sekarang aja deh keburu di ambil orang ye kan."

"Hm."

"Kok hm sii? Samperin dong ka!" kesal Intan.

"Panggilin lah, suruh dia ketemu di taman belakang!"

"Ck! Ogah lo nyuruh gue, noh tuh ada Siti tu, gue panggil ya, biar dia aja yang panggilin Melody."

Tanpa persetujuan Arka, Intan sudah pergi menuju dimana Siti berada. Intan menyuruh Siti bukan karena Siti orang yang mudah di jadikan babu. Tpi karena sepertinya Siti akan pergi menuju ke kelas anak X.

"Aduuh duh," ringis seorang gadis pada kakak kelas nya yang tiba-tiba saja menarik tangan nya. 

"kenapa kak?." tanya seorang perempuan yang bernama Melody Anetta Claesea pada kakak kelas yang bernama Siti, yang tadi menarik nya ke arah Taman belakang.

"Tuh liat belakang lo!" tunjuk Siti menggunakan dagu nya, kepada adik kelasnya itu. Ia pun langsung pergi dari Siti, yakali siti jadi nyamuk.

Dengan ragu tapi pasti Melody membalik badan nya, Dan yah, tepat di belakang seorang cowok, bertubuh tinggi, kulit putih, bibir merah jambu alami, dan ya Tampan. Melody melihat lelaki di hadapan nya yang setaunya nya bernama Arka, dan juga seangkatan dengan kakak kelas tadi menarik nya.

"Kenapa kak?" tanya Melody tanpa ingin basa-basi. Walau sebenarnya jantungnya berdetak lebih cepat dari biasa nya.

"Gue suka sama lo!" Ungkap Arka cepat.

'Whatt?? heh! Bercandanya soal perasaan itu gak lucu.'  Batin melody.

"kakak becanda?" jawab Melody pada  Arka Baskara yang tadi mengukapkan perasaan nya pada Melody.

"Emang dari tampang gue keliahatan bercanda?" oh ayo lah Arka sedang serius kenapa gadis di hadapan nya ini menganggapnya bercanda. "Gue serius Melody, gue suka sama elo, gue cinta!" lanjut Arka.

"Tapi gue gak akan maksa elo buat nerima gue, lo tau perasaan gue yang sebenarnya aja gue udah senang. Atau kalau lo belum bisa jawab sekarang juga enggak-papa kok, gue tetap nunggu lo." kini nada bicara Arka lebih lembut dari sebelum nya di tambah sudut bibir yang melengkung ke atas.

"Em- ma--maaf kak Ody belum bisa jawab sekarang, kasih Ody waktu dulu ya kak." Jawab Melody ragu ketika tiba tiba cowok setampan Arka mengungkapkan perasaan nya.

Padahal banyak yang ngantri buat jadi pasangan Arka, tpi entah mengapa Arka lebih memilih Melody.

"Oke, pulang nanti gue tunggu lo di parkiran, dan lo harus jawab nanti!" setelah mengatakannya Arka segera pergi dari taman belakang menuju kelas nya.

Perkataan Arka sukses membuat Melody menegang di tempat. ahh, padahal tadi kak Arka bilang akan tetap menunggu tpi kenapa sekarang iya di suruh agar menjawab nya nanti. Melody harus memikirkan nya baik baik.

***

"Kenapa lo? Kusut banget tu muka, abis di apain sama kak Siti?" tanya Clara teman sebangku sekaligus sahabat Melody. Ia tadi sempat melihat Melody di tarik oleh kak Siti.

"Ehm enggak-papa kok." jawab Melody.

"Kalau ada masalah cerita aja gausah segan segan ya Ody." Clara tau Melody mempunyai masalah, walaupun Melody belum pernah cerita namun Clara dapat melihat dari ekspresi wajah Melody.

"Iya ra."

"Kalau lo belum siap cerita, gak papa kok, gue tungguin sampai lo mau cerita." balas Clara dengan senyum yang manis.

"Iya Clara, makasih ya."

🦋

Tringg!!!.

Suara bel yang sedari tadi di tunggu-tunggu oleh siswa siswi. Bel pulang sudah berbunyi, Seperti anak ayam yang baru keluar dari kandang nya anak anak berkeliaran menuju tempat tujuan mereka. ada yang ingin cepat cepat pulang, ada yang ingin nongkrong dulu bareng teman dan sebagainya.

"Ody lo pulang naik apa? Bareng gue yuk!." ajak Clara pada Melody.

"Gue naik angkutan umum, lo deluan aja gue masih ada urusan" tolak Melody.

"Oh yaudah klau gitu gue deluan ya" ucap clara dan langsung diangguki oleh Melody.

"Hati-hati lo!" lanjut Clara.

"Iya Clara, lo juga hati hati!" Melody menjawab dengan senyuman yang manis, ah bahkan sangat manis.

Setelah melihat punggung Clara yang semakin kecil dan hilang di belokan Melody pun bergegas ke parkiran, Melody sudah menyiapkan jawabannya walaupun sebenarnya iya masih ragu dengan jawabannya.

"Kak Arka." panggil Melody pada seorang lelaki yang sedari tadi menunggunya.

Arka yang mendengar nama nya di panggil pun melihat arah sumber, ia melihat seorang gadis yang bertubuh mungil sedang manatapnya, arka yakin yang tadi memanggil nya itu Melody.

"Gue kira lo gak mau datang terus lo malah pulang," jawab arka dengan senyum nya. "Yaudah naik, gue antar lo pulang." lanjutnya.

"Gak usah kak, Melody bisa pulang sendiri kok. Melody datang cuman mau jawab yang tadi doang." ucap melody dengan kepala yang agak sedikit menunduk.

"Trus gimana? Lo mau kan."

Melody menganggukan kepala nya, "Akan aku coba."

"Makasih, yaudah ayo gue antar pulang!." jawab arka dengan senyum tulus nya.

"Makasih? Untuk?" tanya melody dengan menaiki kedua alisnya.

"Makasih udah mau mencoba buka hati buat gue." Ucap Arka.

          🦋               


Hay hay, ini cerita pertama aku. Makasih banget udah mau mampir buat baca(´ε` )♡.

Maaf ya kalau kayak kurang srekk gitu, soalnya-kan aku juga baru pemula, jadi di maklumin ya hehe :)

Jadi, gimana menurut kalian chapter pertama?
Penasara Enggak sama kelanjutannya??

Maaf banget kalau ada typo:(.

Babayy. See you next chapter gaesss(´з')♡.

MELODY [ON GOING]Where stories live. Discover now