Part 6

26 11 9
                                    

Hello semua.....!🐣
Ada yang nunggu ga? pasti kalian udah nunggu kan ( oke gue lagi halu,boro-boro ada yang tunggu,yang baca aja kagak hiks )

Happy Reading

---------------------------------------------------------------------------


Di lain tempat,seseorang lagi berdiri menatap langit gelap.tepatnya Elin,berdiri di balkom memandangi bintang-bintang yang indah di atas langit.

Itu sudah jadi kebiasaan dari Elin.Rutinitas nya setiap malam.ketika mata tidak bisa diajak kompromi lagi,dia akan berdiri memandang indahnya langit malam di balkom nya.

"Kata orang kalau kita merindukan seseorang.tatap lah bintang-bintang di langit.tersenyumlah,
bayangkan seseorang itu ada di sekitar kita.setelah itu,angin yang akan menyampaikan rindu kita kepada orang itu." ucap Elin dengan menatap bintang yang berkedip-kedip indah.

"Angin,tolong sampaikan rindu Elin kepada ibu dan abang yang ada disana.tolong segera pertemuan Elin dengan mereka." lanjutnya dengan lirih.

Elin terus memandang gelap nya langit malam.
sampai suara tepukan dipundak nya mengalihkan perhatiannya.

"Eh,ayah." ucap Elin dengan tersenyum.

"Kok belum tidur?" tanya ayah.

"Hehe,Elin lagi menyampaikan rindu Elin kepada mereka yah." jawab Elin sambil menatap keatas langit.

Ayah terdiam,lalu tersenyum kemudian.

"Kadang yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki.cukup dipandangi dari jauh,lalu syukuri bahwa dia ada disana untuk dikagumi dalam diam.
sama dengan rindu,cukup dengan menyatakan rindu dalam diam,tidak perlu dengan harus bertemu.lalu bisikan kepada angin,nanti angin sendiri yang akan menyampaikan kepada orang tersebut." ucap ayah.

Sedangkan Elin memandang ayahnya dengan cengo.

"Kenapa," tanya ayah

"Daebak! ayah bisa puitis juga?" Elin menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ayah mendengus "kamu pikir ayah gak pernah muda apa?"

"Hehe"

Ayah melihat Arloji ditangan nya.

22.30

"Udah sekarang sana tidur,kamu besok sekolah." ucap ayah.

"hmm"

"Langsung tidur dan jangan bergadang kalau gak mau uang jajan mu ayah potong." ancam ayah.

"Emang ayah berani?" tantang Elin.

"Mana mungkin,kamu kan anak kesayangan ayah." jawab ayah dengan terkekeh.

"Udah sana tidur." lanjut ayah segera keluar dari dalam kamar Elin.

Elin menatap punggung ayah nya " aku sangat sayang ayah."

Dengan segera ia langsung menjatuhkan tubuhnya kekasur sambil memejamkan matanya.

Paginya.

Tidak seperti biasanya,pagi ini Elin bangun dengan cepat.ia melihat jam di dinding.

04.55

"Waw,cepat juga gue bangun hari ini." ucap nya,dengan segera ia melangkah memasuki kamar mandi,sambil mengambil air wudhu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Girl Loves TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang