part 5

25 18 17
                                    

Senja memang begitu indah,namun cahaya mentari tetap tak tergantikan,meski dengan lilin yang bersinar paling terang sekalipun.
~Axelin Freya Corlesta~

Skip pulang sekolah.

"Anak-anak sampai disini dulu pembelajaran kita hari ini,tugas yang ibu berikan jangan lupa  kerjakan."ucap Bu Aya,melangkah keluar kelas.

"Lin lo pulang sama siapa?" tanya Elvi.

"Hmm,gue pulang naik Bus."

"Bareng gue aja,gue bawa motor kok." ajak Elvi.

"Gak papa lo duluan aja,rumah kita juga berlawanan arah." ucap Elin seraya membereskan buku-buku nya.

Sesampai nya di parkiran.

"Lo benaran gak mau Nebeng Elvi aja Lin?" tanya Zira.

Elin tersenyum,ia senang mempunyai teman yang baik seperti mereka.

"Gue naik Bus aja,lo pada duluan aja gapapa kok!" ucap Elin.

"Hmm,lo hati-hati ya!" ucap Zira.

"Iya-iya,"

***

"Elin pulang," teriak Elin memasuki rumah bertingkat dua itu.

"Jangan teriak-teriak Elin," balas ayah.

"Hehe maaf ayah," balas Elin.

"Sekarang ganti baju dulu,terus turun ke bawah,kita makan sama-sama," ucap ayah.

"Iya," balas Elin sambil menaiki tangga menuju kamarnya.

Sampainya di kamar.

Elin segera membersihkan dirinya,lalu ia duduk di pinggir kasur,ia memikirkan perkataan dari laki-laki di kantin tadi.

"Ikatan apa yang dimaksud laki-laki itu?" gumam Elin.

Tidak mau memikirkan itu,ia segera bangkit dari duduknya,menuruni tangga menuju meja makan.

"Gimana hari pertama sekolah putri ayah?" tanya ayah.

"Cukup baik,aku punya tiga teman di sekolah,mereka sangat baik," jawab Elin sambil menerawang kejadian saat dia pulang sekolah tadi.

Ayah tersenyum melihat putrinya itu."Baguslah kamu bisa beradaptasi di sekolahmu."

"Sekarang ayo habiskan makanan mu."lanjut ayah.

Sesudah makan Elin duduk di ruang tamu ia merasa bosan sekarang,ia menggonta-ganti siaran televisi.ia menatap jam di dinding yang menunjukkan jam 16.50 ,ia segera bangkit menuju kamarnya,mengambil jeket lalu menuruni tangga.

Ayah yang melihat putri nya itu berpakaian rapi,mengernyit bingung.

"Mau kemana?" tanya ayah.

"Aku mau keluar bentar yah," ucap Elin.

Ayah mengangguk-anggukan kepalanya, "Ingat waktu,jangan terlalu malam pulangnya dan juga hati-hati." ucap ayah.

"Iya,aku pergi dulu,byeee ayah," ucap Elin sambil mencium pipi ayah nya itu.


Di sebuah taman yang cukup ramai,Elin duduk di salah satu bangku taman itu seraya memandang senja yang begitu indah.

Ia tersenyum saat melihat pancaran sinar cahaya senja itu.

"Senja memang indah,namun cahaya mentari tetap tak tergantikan,meski dengan lilin yang bersinar sangat terang sekali pun."  lirih Elin

Elin tersenyum,ia menatap sekeliling nya lalu terpaku melihat sebuah keluarga.ia menatap lama sekeluarga yang sangat bahagia itu,seorang anak kecil yang merengek minta di peluk sama ibunya saat,sang kakak ingin menjahili anak itu.
Sungguh keluarga yang bahagia.

The Girl Loves TwilightWhere stories live. Discover now