dirasa kurang penting, tasya pun mematikan ponselnya lalu merapikan kamarnya yang sedikit berantakan karena tas dan baju sekolahnya tadi.

saat tasya tengah merapikan baju untuk digantung, tiba tiba . . .

brugh

suara gibran menjatuhkan diri dikasur membuat gadis itu naik pitam.

"IH BANG . . . SAT BARU DIRAPIHIN, KAN JADI BERANTAKAN LAGI"ujar tasya namun gibran bersikap biasa saja.

"suttt berisik, mending kelonin gue"ucap gibran yang sedang berbaring dikasur tasya dengan satu tangan yang dilipat dibelakang kepalanya.

"kelan kelon kelan kelon, cari pacar sana, dasar jomblo"ujar tasya yang kini tengah menggantungkan bajunya dilemari.

"kalo ada ade kenapa harus ada pacar"ucap gibran sambil menaik turunkan alis tebal nya.

"dih sinting lo"cibir tasya lalu duduk disamping gibran.

"ayo kelonin ngantuk nih"ucap gibran memeluk pinggang adiknya yang membuat sang empunya kesal lalu memukul lingkaran tangan dipinggangnya.

"najis, lepasin ga !!" ujar tasya yang tengah berusaha melepaskan lingkaran tangan kakaknya.

"ga"

"lepasin !"

"ga ya ngga"

"lepasin bang . . . sat"

"ga"

"lepasin"

"ga sya . . . yang"

"najis, lepasin ga!"

"ngga"

"jangan sampe gue panggil mama"

"nanti ke mall deh, gue traktir"ucap gibran berhasil membuat tasya mengalah.

"gitu dong, kan iklas gue dipeluk gini"ucap tasya membalas pelukan kakaknya dan mengelus rambut kakaknya.

"dimana mana orang berebutan meluk gue, lah ini gue bayar buat dipeluk"

"kan itu orang bukan gue"ucap tasya.

"lah lo bukan orang?"tanya gibran membuat tasya memukul tangannya.

"udah deh diem lo, cepetan katanya mau dikelonin"ujar tasya membuat gibran mengikutinya.

• • •

"tu anak kemana si"tanya galang yang kini tengah berbaring dikursi keramik dekat warung bu ismi.

"molor kali"jawab arsya yang tengah bermain permainan online bersama fauzan serta dimas.

"coba lo chat lang"ujar arsya membuat galang merubah posisi menjadi duduk lalu mengeluarkan ponselnya.

"coba lo chat lang"ujar arsya membuat galang merubah posisi menjadi duduk lalu mengeluarkan ponselnya

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


"ceklis dua padahal"ucap galang.

"call coba"saran arsya membuat galang mengikutinya.

• • •

sudah hampir dua jam tasya mengelus rambut kakaknya, kalau bukan karena ke mall, tasya enggan melakukan ini, apalagi dua jam. tasya menghentikan pergerakannya saat melihat ponsel milik kakaknya berdering.

"siapa sih"ujar tasya, dengan cepat ia mengambil lalu membuka aplikasi berlogo hijau, banyak pesan yang masuk.

"siapa sih"ujar tasya, dengan cepat ia mengambil lalu membuka aplikasi berlogo hijau, banyak pesan yang masuk

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


ada satu panggilan lagi yang membuatnya mengangkat panggilan tersebut.

"bang lama banget lo, katanya mau nyu . . ."

"halo . . ."

• • •

"nah akhirnya dibaca"ucap galang setelah melihat centang abu abu yang berubah menjadi centang biru.

"call aja batu banget"ujar farhan.

"iye sabar"ucap galang lalu segera meng-call kakak kelasnya.

"bang lama banget lo, katanya mau nyu . . ."

"halo . . ."

galang langsung menjauhkan ponselnya dari dirinya, dimas yang mengetahui itu langsung bertanya.

"kenapa?"tanya dimas kepada galang tanpa bersuara.

"yang jawab cewe kampret"balas galang juga memelankan suaranya.

"kesana sekarang"ucap arsya langsung menyambar kunci motornya membuat galang mematikan ponselnya lalu bersiap.

"mari kita pergok"ujar galang.

• • •

DON'T FORGET TO VOTE, ALSO COMMENT IF YOU CAN XIXI

ini cerita gabutan, jadi sorry kalo ga sesuai ekspektasi

TWO CHOICE GIRLWhere stories live. Discover now