TCG-"TOILET"

28 17 1
                                    

bener kata pepatah, guru terbaik itu guru yang bukan cuma ngasih teori numpuk, tapi juga ngasih cinta dan perhatian yang tulus
-semua murid-

• • •

cuma mau ngingetin jangan lupa klik lambang bintang di pojok kiri bawah ya xixi<3.

• • •

"jadi gini semalem-"ucapan tasya terpotong karena ketua kelas.

"sya, lo ga liat jadwal?"tanya febbi si ketua kelas.

"jadwal? jadwal apaan? dimana?"tanya tasya.

"tuh liat ditembok belakang pintu"ucap febbi membuat tasya mengikutinya.

"why? gue piket?"tanya tasya membuat febbi mengangguk.

"alat kebersihan pada disimpen dimana?"tanya tasya pada febbi karena ini pertama kalinya tasya mengikuti kegiatan piket kelas disekolah ini.

"lo ke lorong bawah, dipojok deket kelas XII BINDO 1 ada alat piket"jawab febbi.

"eh girl gue utang cerita dulu, MAU PIKET!"ucap tasya sambil berlari keluar untuk mengambil alat kebersihan.

"ah lo feb, ganggu aja"cibir syakila membuat febbi terkekeh.

• • •

"kata febbi, di lorong bawah deket kelas XII BINDO 1"ucap tasya tentunya pada dirinya sendiri saat menuruni anak tangga menuju lorong tersebut.

"mampus banyak cowo"tasya terlonjak kaget saat mendengar gelakan tawa dari kumpulan lelaki.

"aduh gimana dong? emm, balik aja deh ke kelas"ucap tasya yang masih pada dirinya sendiri.

tasya berbalik arah lalu berlari menuju kelasnya kembali.

"mana sapu sama kain pel nya sya?"tanya febbi saat bertemu didepan kelas.

"emm, itu, g-gue belum ngambil"ucap tasya terkekeh.

"terus apa gunanya lo kesono tasya cantik?"tanya febbi.

"ya gue kan malu feb, disono ada cowo - cowo, emm, gue minjem sapu lo aja ya, makasih febbi cantik"ucap tasya langsung merebut sapu yang ada ditangan febbi membuat sang ketua kelas itu mendengus kesal.

• • •

bel masuk berbunyi.

"selamat pagi anak - anak"ucap pak anwar-guru pkn yang baru saja masuk ke kelas XII BINDO 1 yaitu kelas gibran.

"pagi pa"jawab serempak para murid.

"silahkan kalian kumpulkan pr masing - masing"ucap pak anwar membuat para murid teladan langsung mengeluarkan sebuah buku dan mengumpulkan dimeja guru itu.

berbeda dengan lelaki itu, siapa lagi kalo bukan gibran.

"gibran, kamu kenapa tidak mengumpulkan tugas?"tanya pa anwar saat menghampiri kearah mejanya.

"lupa pa"jawab gibran spontan membuat pa anwar memijat pelipisnya.

"kamu saya hukum, lari mengelilingi lapangan 5 putaran, cukup?"tanya pa anwar-pria berkacamata yang sekitar berumur setengah abad.

"cukup pak"jawab gibran.

gibran pun keluar dari kelasnya dan menyusuri koridor menuju lapangan.

"untung pa anwar bae, ga kaya bu erna, si kuntet ribet sialan"umpat gibran.

langkahnya terhenti ketika seseorang berpapasan dengannya.

"e-eh bu erna, cantik banget bu hari ini"ucap gibran yang kaget karena ia sedang menyumpah serapahi guru tersebut.

TWO CHOICE GIRLWhere stories live. Discover now