#17

5.3K 876 60
                                    

*VEENA POV*

*VEENA POV*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Well... mungkin ini tidak terlalu buruk?" Gumamku seraya melihat pantulan wajahku dari balik cermin.

Seperti yang diucapkan Draco kemarin, mungkin memasang perban di mata kiriku adalah solusi terbaik. Karena dengan begitu, meskipun kacamata sebelah rusak, tetapi mataku tertutup sehingga kemampuanku tidak akan menerobos masuk pikiran orang lain.

Terkadang eksistensi si pirang itu bisa bermanfaat juga, aku akan berterimakasih padanya nanti.

Kukencangkan kerah dasiku dan kupasang kacamataku yang tampak mengerikan dengan retakan yang terukir jelas disebelah kirinya. Aku harus mempersiapkan mental, karna pasti akan banyak pertanyaan saat mereka melihatnya.

Dari ujung ruangan, aku melihat Pansy yang sudah lengkap dengan setelan jasnya.

"Pagi, Pansy."

Sapaanku ditolak mentah-mentah olehnya. Pansy masih memasang wajah marahnya saat melihatku.

Ia tampak mengambil beberapa buku tak lama kemudian pergi meninggalkan ruangan, hanya saja ada buku yang menarik perhatianku. Diantara banyaknya buku yang dibawa, Pansy menjatuhkan salah satu diantaranya yang bersampul warna hitam.

Aku mendekat lalu meraih buku itu, kalau tidak salah lihat, buku ini juga yang dipegangnya saat dia terlelap sehabis acara Quidditch itu bukan? Ku buka lembaran pertama, kedua dan seterusnya tapi anehnya buku ini kosong melompong tanpa ada satu pu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mendekat lalu meraih buku itu, kalau tidak salah lihat, buku ini juga yang dipegangnya saat dia terlelap sehabis acara Quidditch itu bukan? Ku buka lembaran pertama, kedua dan seterusnya tapi anehnya buku ini kosong melompong tanpa ada satu pun tulisan di dalamnya.

BRAK

Pintu kamar kembali terbuka, menampakkan Pansy yang terlihat panik saat mengetahui bukunya ada di tanganku. Dia berdecak kesal lalu mengambil paksa buku itu tanpa permisi.

Aku yang penasaran pun ikut mengangkat suara, "Pansy, buku apa itu?"

Sedangkan si pemilik buku hanya mendelik tajam seraya mendekap buku itu dengan erat, "Bukan urusanmu Middleton, hmph!" Balasnya dengan nada yang sinis.

DRACO : THE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang