#32

4.3K 671 267
                                    

Di dalam kamar yang penuh dengan nuansa hijau, Veena duduk di kursi belajarnya. Seraya memegang sebuah pena, terlihat ia sedang menulis materi yang telah dipelajarinya.

Namum isi pikirannya masih terbayang-bayang dengan kejadian kemarin malam, dimana Draco membuka identitas yang sebenarnya.

Lamunan itu membuat tinta dari pena yang dipegangnya meleber di atas kertas. Dan Veena terlalu telat untuk menyadarinya.

Dari luar jendela terdengar suara gesekan sapu, ternyata itu berasal dari kegiatan Gloomy si peri rumah sedang membersihkan halaman depan yang kini penuh dengan dedaunan yang berguguran. Mengingat sebentar lagi akan terjadi pergantian musim.

"Apa Veena ada di dalam?" Suara seorang gadis mengusik pendengaranya. Nampaknya Gloomy tengah berbicara dengan Pansy.

"Oh! Selamat datang Nona Poison! Ya, Veena sedang berada di kamarnya, Nona." Balas Gloomy dengan wajah ceria.

Gadis itu berkacak pinggang seraya mengernyit tak senang, "Sudah berapa kali ku katakan padamu, Gloomy?! Namaku Parkinson! Bukan Poison!" Pekiknya kemudian beranjak pergi seraya menendang tumpukan daun yang baru saja dikumpulkan oleh peri malang tersebut.

Dan tentu itu membuat Gloomy berkaca-kaca hingga hampir menangis, "Ma-maafkan Gloomy, Nona Poison." Tuturnya pelan.

"UGH! SUDAH KUBILANG YANG BENAR ITU PARKINSON!"

Veena terkekeh pelan mendengar perbincangan mereka di bawah sana, dia yakin Pansy kini merasa sangat jengkel berkat Gloomy.

Gadis berkaca mata itu pun beranjak dari kursinya kemudian keluar kamar, menyapa kedatangan temannya dari lantai dua.

"Selamat siang nona Poison. Sudah lama kita tidak bertemu." Ujar Veena seraya menyeringai.

Pansy mendongkak kepalanya ke atas, melihat Veena yang kini tengah tertawa meledeknya, "Kau tahu, Veena? Terlalu sering bergaul dengan Malfoy membuatmu menjadi sedikit menyebalkan."

***

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

***

Kedua gadis itu duduk di atas karpet hijau yang terhampar luas di kamar Veena. Dengan posisi tangan yang menyilang dada, Veena memperhatikan tampilan Pansy yang nampak berbeda.

"Lihat siapa yang memanjangkan rambutnya. Kau kini terlihat seperti gadis sungguhan, Pansy." Tutur Veena dengan seringaian yang masih terlukis wajahnya.

"Oh, kurasa benar. Kelakuan Malfoy mulai tertular kepadamu." Balas Pansy seraya memutar bola matanya dengan malas.

"Apa yang membuatmu termotivasi untuk--- Tunggu dulu, kurasa aku ingat terakhir kali Blaise berkata dia lebih menyukai gadis berambut panj--- OOOOHHH.... AKU MENGERTI SEKARANG!!!"

Pansy tak bisa menutupi wajahnya yang mulai memerah saat Veena menyebut nama Blaise di hadapannya. Dan tentunya itu membuat seringaian di wajahnya semakin melebar.

DRACO : THE TROUBLEMAKEROpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz