#12

6K 1K 80
                                    

Sekolah hari pertama pada semester kedua di awali dengan pelajaran Herbologi oleh Professor Pomona Sprout, wanita berbadan gemuk dengan kepribadian ramah layaknya jati diri seorang Hufflepuff

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekolah hari pertama pada semester kedua di awali dengan pelajaran Herbologi oleh Professor Pomona Sprout, wanita berbadan gemuk dengan kepribadian ramah layaknya jati diri seorang Hufflepuff.

Dengan mengenakkan jubah berwarna putih, pagi itu mereka berkumpul di Greenhouse seraya menatap ngeri pada tumbuhan yang ada di depan mereka. Mereka semua nampak tidak nyaman melihat wajah mengerikan yang terlukis dengan nyata pada tanaman tersebut, atau biasa kita kenal tanaman itu dengan sebutan Mandrake.

Tapi itu tidak berlaku terhadap Veena, yang justru melihat mereka dengan tatapan hangat seperti melihat seorang bayi.

"Bukankah mereka terlihat sangat menggemaskan?" Ucap Veena dengan mata berbinarnya. Sontak ucapannya itu membuat anak Slytherin lainnya menatap Veena dengan pandangan yang tak bisa dijelaskan.

"Kau gila? Tampilan mereka sangat mengerikan, Veena!" Balas Draco dengan tatapan tak percaya.

Veena melirik pria pirang di sebelahnya dengan tatapan membunuh, "Sssttt! kau tak boleh berkata seperti itu di hadapan Mandrake! Perasaan mereka cukup sensitif, tahu."

"Astaga bahkan tanaman memiliki perasaan, eh?" Acuh Draco tak peduli sembari membuang muka.

Prof. Sprout mengucapkan selamat pagi untuk mengalihkan perhatian anak-anak kepada dirinya. Perkenalan singkat ia ucapkan, lalu tanpa basa basi ia bertanya tentang apa tumbuhan yang ada di hadapan mereka. "Baiklah anak-anak, siapa yang bisa memberitahu kegunaan akar Mandrake?" Ucapnya.

Seperti biasa Hermione berniat untuk mengangkat tangan, tapi yang mengejutkan adalah untuk pertama kalinya Veena mengangkat tangannya di tengah kelas dengan amat antusias untuk menjawab pertanyaan dari Prof. Sprout.

Melihat Veena yang bersemangat seperti itu, Hermione pun kembali mengingat bahwa gadis pintar dari Slytherin itu pernah menceritakan ketertarikannya pada bidang Herbologi. Tak ingin merusak moodnya yang sedang baik, Hermione pun kembali menurunkan tangannya, "Untuk kali ini aku akan mengalah padamu, Veena." gumamnya pelan.

"Ya, Mrs. Middleton."

"Mandrake adalah tanaman yang berkhasiat untuk memulihkan kutukan orang yang tersihir. Tapi cukup membahayakan, karena tangisan Mandrake dapat berakibat fatal jika didengar." Ucap Veena panjang lebar dengan satu tarikan nafas. Yang disambut dengan tepuk tangan dari teman-temannya.

Prof. Sprout pun ikut bertepuk tangan senang melihat salah satu muridnya amat bersemangat mengikuti kelasnya, "Jawaban yang sangat baik, Mrs. Middleton. 10 poin untuk Slytherin!" Ujarnya yang sontak membuat anak Slytherin kegirangan.

Sedangkan disisi lain Ron menatap tajam pada Hermione, "Kenapa kau tidak menjawabnya, Hermione. Itu pertanyaan yang mudah untukmu, bukan?" Ron berbisik kesal kepadanya.

Hermione hanya mengedikkan bahu tak peduli, "Bukan urusanmu, Ron." Balasnya dingin yang membuat pria Weasley itu kini beralih menatap dengki ke arah Veena.

DRACO : THE TROUBLEMAKERWhere stories live. Discover now