#1

17.5K 1.4K 185
                                    

Suara gesekkan pena memenuhi seisi ruangan yang dipenuhi akan tanaman berwarna hijau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara gesekkan pena memenuhi seisi ruangan yang dipenuhi akan tanaman berwarna hijau. Nampak seorang gadis sedang memperhatikan segala sisi dari tanaman yang berada di tangannya kemudian menyalinnya pada secarik kertas kekuningan.

Gadis itu terlalu fokus dengan bentuk tanaman yang digambarnya, sampai burung hantu yang kini bertengger di depan jendela pun tak dihiraukannya. Membuat tuan burung hantu merasa kehadirannya tak begitu penting di mata gadis tersebut.

Suara pintu terbuka dengan keras dan dengan langkah yang pasti ia mendekat ke arah gadis tersebut, "Bukankah sudah kubilang agar mengetuk pintu terlebih dahulu, Pansy?" Gerutunya yang mendapati penanya melenceng melewati garis.

Gadis bernama Pansy itu mengedikkan bahu tak peduli, "Aku sudah berulang kali memanggilmu dari bawah, kau tahu? Tapi kau terus saja fokus dengan gambar membosankanmu itu." Celotehnya sambil terus mengintip dari balik punggung gadis itu.

"Pansy dengar, aku sedang ingin menghabiskan waktu akhir pekanku untuk menggambar. Jadi biarkan aku sendiri dengan duniaku, mengerti?"

Pansy mendengus tak senang dengan apa yang diucapkanya, "Oh ayolah Veena, temani aku berbelanja untuk kebutuhan sekolahku di Hogwarts. Kedua orangtuaku terlalu sibuk hingga tak ada yang bisa menemaniku!"

"Kalau begitu ajak saja anjing peliharaanmu itu." balasnya sambil tetap fokus pada pena yang digenggamnya.

"Kau gila, hah? Mana mungkin aku membawa Jordy bersamaku, Veena!" Pekik Pansy dengan nada kesalnya yang khas. Ia memutar bola matanya dengan malas, lalu fokusnya terhenti pada seekor burung hantu yang menatapnya dengan tatapan memelas.

"Bicara soal Hogwarts, nampaknya kau baru saja menerima surat undanganmu, Veena."

Gadis berambut pendek itu kini melangkah mendekati jendela lalu mengambil surat yang diselimuti amplop berwarna coklat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gadis berambut pendek itu kini melangkah mendekati jendela lalu mengambil surat yang diselimuti amplop berwarna coklat. Setelah Pansy mengambil surat itu tak lama kemudian tuan burung hantu tersebut pun terbang menjauh.

"Bahkan seekor burung hantu pun tak kau pedulikan, kau memang wanita yang dingin, Veena." Ucap Pansy sambil memberikan amplop itu kepada sang penerima. "Cepat bukalah, aku ingin tahu isinya." Titahnya.

Gadis yang sedang fokus dengan gambarnya pun kini melirik ke arah Pansy, lalu mulai membaca isi surat tersebut.

Senyum kemenangan merekah di wajah Pansy, "Hooo... Lihatlah sekarang siapa yang perlu membeli keperluan untuk sekolah pertamanya," Veena mendelik tajam ke arah Pansy. "Sudah, sekarang tinggalkan dulu bukumu itu, kita bersiap untuk pergi ke Diagon Alley."

Veena hanya bisa menghela nafas mengakui kekalahannya, "Baiklah Pansy kau yang menang, aku akan bersiap-siap setelah gambar ini selesai." Ucap Veena sampai akhirnya ia meletakkan penanya di atas meja.

" Ucap Veena sampai akhirnya ia meletakkan penanya di atas meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Veena berjalan bersama Pansy mengitari Diagon Alley, membeli segala kebutuhan sekolah yang tertera di balik surat. Ini bukan pertama kalinya Veena ke tempat ini, sehingga ia bisa dengan cepat menemukan toko yang menjual alat yang dibutuhkan.

Tak seperti biasanya, Diagon Alley kini sangat ramai akan pengunjung. Mungkin karena semester baru akan dimulai, sehingga anak-anak seusia mereka pun terlihat berlalu lalang.

Karena orang-orang semakin menumpuk di beberapa titik, jarak Pansy dan Veena semakin melebar memisahkan keduanya ditengah kerumunan manusia, "Hei! Pansy pelan-pelan!" Ucap Veena sedikit berteriak, namun sayangnya suara gadis itu tak terdengar.

Veena memang sudah hafal seluk beluk tempat ini, tapi tetap saja terpisah di tengah kerumunan orang asing tentu membuatnya gelisah. Sialnya sosok Pansy kini tak terlihat pada jarak pandang Veena. Ia terus mencari sosok gadis berambut pendek itu, hingga tak fokus membuatnya menabrak seseorang hingga terjatuh.

Bruk!

Keduanya terjatuh hingga membuat Veena meringis kesakitan, tumpukan buku yang dibawanya kini berserakan di jalanan. "Ah, maafkan aku. Sungguh aku tidak sengaja." Ucap seorang lelaki yang ada di hadapannya.

Veena menggeleng dengan cepat, "Tidak, ini salahku." Tangannya meraih satu persatu buku yang berserakan dan berusaha menahan tangis karena merasa malu.

"Maaf, karena salahku bukumu jadi kotor seperti ini." Ucap lelaki berkaca mata itu sambil menyodorkan beberapa buku yang ada di tangannya.

"Ah, terimakasih. Tak apa, kau tak perlu meminta maaf." Veena berusaha memasang senyumnya agar lelaki itu berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Kalau dilihat baik-baik lelaki itu memiliki bekas luka di dahinya, bentuknya pun tidak lazim.

Beberapa detik mereka saling menunduk ke bawah, rasa canggung memenuhi perasaan keduanya.

"Emm... Apa kau juga sedang membeli keperluan sekolah?" Tanya lelaki tersebut berusaha memecahkan keheningan, "...Ah! Maksudku, aku juga sedang membeli keperluan sekolahku dan tadi tak sengaja aku melihat judul bukumu sama seperti dengan yang aku beli... Jadi ya... Hehe." Lelaki itu menggaruk tengkuknya.

Melihat ucapannya yang kikuk itu membuat Veena terkekeh pelan dan menyadarkannya kembali, "Iya, aku sedang mempersiapkan debutku di Hogwarts, karena itu aku berada di sini." Ucap Veena sambil tersenyum simpul.

"Oh! Aku pun diterima di sana! Ah, aku lupa mengenalkan diri. Namaku Harry Potter, semoga kelak kita akan menjadi teman baik." Harry mengulurkan tangannya, yang disambut dengan ramah oleh gadis itu.

" Harry mengulurkan tangannya, yang disambut dengan ramah oleh gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Namaku Veena Middleton, senang bertemu denganmu Harry."

TO BE CONTINUE

DRACO : THE TROUBLEMAKERWhere stories live. Discover now