29. Our Last Moment

Zacznij od początku
                                    

Taeyong membuka pelan pintu mansion mewah itu. Sementara Haechan ada dibelakangnya.

Ketika pintu terbuka, tampak mereka semua berhamburan keluar dan memeluk Haechan.

Haechan tersenyum ketika dia dihujani pelukan okeh orang orang yang paling dia rindukan.

"Haechan~ah, maafkan kami semua...." Lirih Doyoung sambil terus memeluk Haechan.

Haechan tersenyum senang dan membalas pelukan mereka.
"Aku merindukan kalian semua...."

"Kamin juga merindukanmu, adikku...." Ucap Johnny sambil mengacak puncak kepala Haechan pelan.

"Heyy, biarkan Haechan nya masuk. Dia lelah!" Ucap Taeyong.

"Aku tidak lelah, hyung...." Elak Haechan.

Mereka masuk ke dalam. Suasana rumah itu menjadi hangat dan hidup. Jika dulu Haechan selalu takut menapaki setiap langkah di rumah ini, kini langkahnya begitu ringan menyusul saudaranya yang lain untuk tertawa.

Haechan sedang duduk sendirian di meja makan sambil asyik melihat saudaranya yang biasa menjadi koki mereka tengah sibuk memasak.

Ada Taeyong, Jaehyun, Taeil, dan Doyoung yang sibuk menyiapkan banyak makanan kesukaan Haechan.

Di ruang tengah, tampak Mark dan Jungwoo sedang berduel game dengan Johnny sebagai suporter Mark, dan Yuta sebagai suporter Jungwoo.

Teriakan heboh mereka menggema disetiap sudut ruangan. Membuat Hati Haechan menghangat mendengarnya.

Sudah lama aku tak senyaman ini di rumah.

Rumah yang seharusnya menjadi tempatku berteduh....

Rumah yang seharusnya menjadi ruangan yang dipenuhi tawaku...

Rumah tempatku bahagia....

Kini telah kembali....

Haechan bangkit dari tempat duduknya dan memeluk Jaehyun dari belakang seperti yang biasa dia lakukan dari kecil.

"Aku lapar..." Jaehyun yang membeku di tempat, sontak tertawa melihat tingkah Haechan yang begitu menggemaskan.

Taeyong juga tertawa melihat hal itu. Dia tahu betul kebiasaan Haechan dari kecil.

"Sebentar lagi akan ada banyak makanan yang bisa kau santap sesuka hatimu." Ucap Taeil diselenggarakan tawanya.

"Saranghae uri hyungie..."

"Nado saranghae Haechanie...." Balas Jaehyun tulus.

Haechan naik ke kamarnya. Duduk dimeja belajar itu dan menulis yang menjadi kegiatan kesukaannya.

Siapa menatap langit sore yang begitu cerah. Tangan lentiknya terus bergerak diatas kertas.
Matanya lantas membuka album yang selalu dia simpan.

Haechan membuka buku yang Jungwoo hadiahkan untuknya.
"HAECHAN, AYO MAKAN!!!" Haechan tersenyum dan menyelipkan apa yang baru saja dia tulis ke dalam buku yang Jungwoo berikan.

Haechan turub kebawah dan memperhatikan  para hyung nya yang hendak berkumpul di meja makan.

"Wahhh, sepertinya semua ini enak!" Ucap Jungwoo semangat.

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz