13. Bad People Can Get Hurt Too

61.5K 9.1K 2.9K
                                    

Haechan ingin berangkat sekolah pagi itu.
Lelaki manis itu tengah memasukkan buku bukunya ke dalam tas.

Namun tiba tiba, Doyoung menghampirinya.
"Aku tidak bisa mengantarmu hari ini."

"Me... Memangnya kenapa?"

"Aku ada urusan dengan Yuta hyung." Setelah mengatakan itu, Doyoung pergi begitu saja dan tidak peduli bagaimana respon Haechan.

Haechan hanya bisa menghela nafas pelan dan turun ke bawah.

Haechan menelusuri jalanan kota Seoul yang mulai ramai oleh orang orang yang akan melakukan aktivitas mereka pagi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan menelusuri jalanan kota Seoul yang mulai ramai oleh orang orang yang akan melakukan aktivitas mereka pagi itu. Entah untuk sekolah, maupun bekerja.

Haechan berjalan santai. Waktunya masih banyak sebelum bel berbunyi. Dia menghirup dalam dalam udara pagi yang sangat menyegarkan itu.

Namun, mata Haechan tak sengaja tertuju pada seseorang yang familiar baginya, sedang dipukuli dengan brutal oleh pris paruh baya.

Setelah memukuli orang itu sampai puas, Haechan menyeberangi jalan untuk mendekati orang itu.

Haechan membeku di tempat ketika mengetahui siapa yang sedang tersungkur di tanah dengan tubuh lebam.

"Hyunjin?"

Hyunjin segera mengangkat kepalanya dan kaget melihat Haechan.
Namun Haechan tak perduli dengan wajah kaget Hyunjin dan membantunya berdiri.

Haechan juga mengambil tas Hyunjin, dan memungut satu per satu buku buku Hyunjin yang tercecer di jalanan.

Hyunjin yang kesakitan itu hanya bisa pasrah ketika Haechan memapahnua dan mendudukkan nya di halte.

Keduanya duduk diam di halte dengan perasaan campur aduk.

Haechan yang merutuki dirinya karena refleks membantu Hyunjin, atau Hyunjin yang tengah menahan malu setengah mati karena image nya sudah rusak.

"Gwaenchana?" Tanya Haechan pelan.

Hyunjin hanya menoleh sebentar pada lelaki yang amat sering dia bully itu dan membuang wajahnya.

"Ayo bolos..." Pinta Haechan dengan ragu. Tidak mungkin Hyunjin sekolah dengan keadaan seperti ini, dia pasti akan malu.

Tidak seperti Haechan yang sudah terbiasa berangkat dengan penuh luka, atau wajah babak belur.

Hyunjin diam. Tampak menimbang nimbang tawaran Haechan untuk bolos.

Matanya mendelik curiga pada Haechan. Setan apa yang merasuki anak itu hingga berani mengajaknya bolos.

Yang ditatap Hyunjin pun sontak saja takut dan mengalihkan wajahnya.

"Baiklah, ayo bolos." Ucap Hyunjin pelan.

Hyunjin berdiri dan menepuk seragamnya yang kotor.
"Ikut aku." Ucap Hyunjin dan berjalan duluan menghampiri Haechan.

Haechan hanya bisa mengikutinya pasrah dengan perasaan harap harap cemas. Dia berdoa semoga saja Hyunjin tak berbuat apapun lagi padanya nanti.

From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang